Kitatidak tahu bagaimana kehendak Tuhan bagi hidup kita. Nyatanya, tidak ada seorang pun di dalam dunia dapat merasa aman, kecuali dia tinggal di dalam Kristus. Berikut ini adalah ayat-ayat Alkitab tentang masa depan yang sungguh ada dan dapat meyakinkan hati kita, bahwa janji Tuhan itu nyata. 1. Mengapa ada orang Kristen yang baru 2 tahun percaya kepada Kristus, tapi sudah memahami dasar-dasar kekristenan, bisa membawa orang kepada-Nya, bahkan mengajar orang-orang yang baru percaya tentang kekristenan, dan ada yang sudah 20 tahun percaya kepada Kristus, tapi masih seperti orang Kristen yang berusia 2 bulan? SPIRITUALITAS KRISTEN SEPERTI PESAWAT Seorang murid Kristus dipanggil untuk mengikuti Kristus setiap hari Luk. 923. Bukan ketika ia suka atau ketika ia ingin, tetapi setiap hari. Alat transportasi apa yang tidak dapat berhenti di tengah perjalanan? Pesawat terbang. Ia tidak dapat berhenti total di udara, sebab apabila ia berhenti, ia akan jatuh. Spiritualitas kekristenan seperti pesawat terbang kita harus bersama Tuhan setiap hari, jika tidak kita akan jatuh. Terkadang kita tidak saja berhenti, tetapi spiritualitas kita bisa mengalami kemunduran drastis. Pada tanggal 16 Januari 1863, sebuah kapal bernama Dreadnought diterjang badai di Samudera Atlantik sehingga mengakibatkan kemudi kapal patah. Kapal ini terapung-apung di lautan tanpa arah. Kapten Samuel mengambil keputusan nekat, yakni menggulung semua layar utama dan mengharapkan kapal mundur sejauh 450 km hingga ke pelabuhan. Sering kali sebagai seorang Kristen, kemudi kita rusak sehingga kehidupan rohani kita mengalami kemunduran drastis. Kita kehilangan arah dan kehilangan kemudi. BERJALAN BERSAMA TUHAN SETIAP HARI Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk Kej. 38 Tuhan yang “berjalan-jalan” di taman menggambarkan sebuah relasi, kedekatan, dan keakraban. Sering kali kita seperti Adam dan Hawa. Kita ingin Tuhan dekat dengan kita karena kita menginginkan berkat dari Sang Sumber Kehidupan, tetapi kita juga tidak ingin Dia terlalu dekat dengan kita, karena kita ingin mengendalikan “kemudi” kehidupan kita sendiri. Sebagai anak-anak, kita sering berharap orangtua kita bisa pergi sebentar. Mungkin kita ingin mencoba lipstik ibu kita, mengenakan sepatu highheels ibu kita. Atau kita ingin makan es krim di kulkas atau berhenti mengerjakan tugas sekolah dan menonton film kartun kesukaan kita. Kita ingin orangtua kita pergi sebentar. Nah, Adam dan Hawa juga ingin Tuhan pergi sebentar. Kita tidak mau berjalan bersama Tuhan karena kita mau menentukan hidup kita sendiri. Seperti Musa, kita juga ingin “kehidupan yang sukses di Mesir” dan “kehidupan yang tenang di Midian”. Kita tidak mau cita-cita kesuksesan kita di Mesir dihalangi, dan kita juga tidak mau ketenangan kita di Midian diganggu. Inilah alasan mengapa kita menolak berjalan bersama-Nya setiap hari. Menurut kita, sebaiknya kita berjalan bersama-Nya sesekali saja, bukan setiap hari. MENDENGARKAN BUNYI LANGKAH TUHAN Tuhan ingin kita mendengar “bunyi langkah-Nya”. Saudara pernah mendengar suara langkah di rumput? Suara langkah di rumput itu lembut, tidak berisik. Tuhan ingin kita mendengarkan keheningan atau listen to the silence. Menarik, bukan? Dia ingin kita mendengarkan-Nya. Maria mengetahui pentingnya prioritas mendengarkan Tuhan sehingga ia duduk dan terus mendengarkan perkataan Kristus Luk. 1039. Pada tahun 1976, sekelompok teroris membajak pesawat Air France dan mendaratkannya di bandara Entebbe. Dari 105 orang Yahudi yang ditahan, 102 diselamatkan. Pada saat Navy Seal Israel melakukan tindakan penyelamatan, mereka berteriak dalam bahasa Ibrani, “Tiarap, tiarap!” Tiga penumpang yang mengerti bahasa Ibrani tetapi tidak tiarap, ikut mati ditembak bersama para teroris. Kita tidak berjalan bersama dengan Tuhan karena kita bersembunyi di balik keberhasilan dan kesibukan kita. Jiwa, pikiran, tangan, kaki, dan mulut kita terlalu sibuk sehingga kita tidak dapat berdiam diri untuk mendengarkan suara-Nya. Padahal untuk berjumpa dengan Allah, kita perlu berdiam diri Mzm. 4611. Apa kuncinya agar kita dapat berjalan bersama Tuhan setiap hari? Apakah kita perlu mendaki gunung dan mencari pendeta yang bertapa di sana untuk mendapatkan kunci berjalan bersama-Nya setiap hari? Saya suka perkataan angsa—papanya Po dalam Kungfu Panda—soal rahasia mi. “Rahasianya adalah tidak ada rahasia!” Cukup lakukan dengan sepenuh hati. Mengapa tidak membutuhkan rahasia atau kunci? Karena pintunya memang tidak terkunci. Yesus berkata, “Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi” Mat. 66. Mengapa tidak ada kunci khusus? E. M. Bounds mengatakan, “Dunia ini mencari metode-metode yang lebih baik, tetapi Allah mencari pribadi-pribadi yang lebih baik,” yakni orang-orang yang mengasihi-Nya, yang mempersembahkan diri untuk dipakai-Nya. Kita tidak membutuhkan kunci khusus untuk datang kepada Tuhan karena pintu telah dibukakan oleh Kristus. Tuhan hanya ingin pribadi yang tulus, yang tidak mengenakan topeng, yang tidak bersembunyi di balik keberhasilan maupun kegagalan. Tuhan ingin kita datang kepada-Nya. Persoalannya, kita sibuk dengan keberhasilan kita. Kita berjalan masuk ke dalam ruang, membanting pintu lalu berteriak, “Tuhan, berbicaralah sekarang juga. Saya sibuk, banyak yang harus saya kerjakan. Kalau mau bicara, bicaralah sekarang juga. Jika tidak, ya sudah. Goodbye!” Kita tidak dapat memaksa Tuhan untuk berbicara kepada kita. Kita tidak bisa berjalan bersama-Nya demi validasi diri, pengakuan diri, kesuksesan pribadi, kenyamanan pribadi, atau kemudahan pribadi personal convenient. Tuhan adalah Tuhan. Dia bukan budak kita. Dia tidak bekerja untuk kita. Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat Pkh. 417. PENUTUP Tuhan ingin kita mendengarkan suara langkah-Nya yang lembut. Dia ingin kita mendengarkan perkataan-Nya setiap hari. Dia ingin kita berjalan mengikuti-Nya setiap hari. Dia ingin kita menyangkal “obsesi terhadap kesuksesan” dan “pelarian di dalam ketenangan yang bersifat ilusional”. >> Pdt. Lan Yong Xing Allahyang hidup itu mau berjalan bersama-sama kita. Kita bisa merasakan jamahannya, hadirat-Nya. Orang yang haus pasti ingin minum. Mari kembali intim dengan Tuhan. Hadirat-Nya berdiam bersama-sama dengan kita. Tuhan Yesus akan segera datang. Kita harus lebih banyak baca pasal. Sebagai ilustrasi, bila kita baca 10 pasal sehari, maka

Mudah sekali bagi setiap orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dalam keadaan terjepit apalagi dalam keadaan tidak berdaya mempertanyakan kasih Tuhan dan mempertanyakan perlindungan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu memang tampaknya Tuhan jauh, tidak terlihat secara kasat mata, sehingga kita pikir bahwa Ia tidak hadir dan kita merasa berjalan sendiri. Kita meragukan janji penyertaan Tuhan. Namun ketika semua peristiwa sulit berlalu dan Tuhan menyingkapkan kehadiran-Nya barulah kita sadar bahwa sesungguhnya karena Tuhan jugalah kita sanggup melewati badai kehidupan kita. Mari kita berjalan dalam kepastian iman menghadapi Tahun yang Baru, dengan terus berharap dan bergantung pada pertolongan dan kasih Tuhan. “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” .Yesaya 464 A. HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN Setelah Musa meninggal, Tuhan memerintahkan Yosua memimpin umat Israel untuk memasuki dan merebut tanah Kanaan. Tentu saja bagi Yosua, menggantikan seorang yang pemimpin besar dan sangat berpengaruh menjadi sangat tidak mudah. Selain itu umat Israel juga bukanlah komunitas yang mudah untuk dipimpin. Musa sendiri tidak sanggup secara sepenuhnya memimpin dan mengarahkan perjalanan menuju Kanaan dengan lancar. Musa sendiri pada akhirnya tidak diijinkan Tuhan memasuki tanah Kanaan Ulangan 344 karena ketidak taaatan orang Israel kepada Allah. Padahal setiap hari dalam perjalanan menuju kanaan, di tengah gurun Tuhan selalu memberikan makanan dan minuman melalui keajaiban. Selain itu Tuhan juga memberikan tiang awan di siang hari untuk menuntun perjalanan mereka dan memberikan tiang api pada malam hari“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam“Keluaran 1321. Dengan demikian perjalanan orang Israrel menuju tanah perjanjian sebetulnya tidak akan tersesat, walau pun akhirnya mereka dalam ketidak taatannya harus menempuh padang gurun selama 40 tahun,padahal mereka dapat menempuhnya dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ketidaktaatan dapat berdampak pada penundaan atau bahkan pembatalan berkat yang sudah Tuhan sediakan. Jika hidup adalah sebuah perjalanan sangat memerlukan persiapan-persiapan, kalimat Tuhan kepada Yosua adalah “bersiaplah sekarang” berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan. Ketahui terlebih dahulu kemana tujuannya? Brian Tracy menuliskan “Tidak penting Anda datang darimana, yang penting Anda mau pergi kemana?”Tujuan hidup kita secara umum adalah untuk memuliakan Allah melalui dan di dalam segala detail aspek hidup kita melalui perkataan, perbuatan, ide-ide dan buah pikiran kita. 1 kor 1031; Kol 323.Namun Tuhan sebetulnya menjanjikan Kanaan 2011 kepada setiap orang Kristen, tidak pernah Allah menjanjikan sesuatu yang buruk bagi siapa pun dan kapan pun. Bacaan Alkitab Yosua 11-9 B. JANJI PERLINDUNGAN TUHAN BERJALAN BERSAMA SIAPA? “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Yosua 15 Kalimat dalam ayat di atas mirip dengan Ibrani 135 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Penekanan awal berbicara mengenai mencukupkan diri dalam hal uang, memberikan batasan yang jelas pada diri sendiri mengenai rasa cukup, tidak membiarkan hati menjelajah pada keinginan-keinginan yang berlebihan. 1 Timotius 69-10 memberi peringatan kepada semua orang Kristen “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Bukan berarti orang Kristen tidak memerlukan uang yang banyak atau tidak boleh kaya, setiap orang harus berusaha semaksimal mungkin dalam dalam mengerjakan tugas dan tanggug jawabnya, dan setiap orang menerima setimpal dengan segala usahanya. Asal saja jangan sampai orang Kristen membuat uang menjadi segala-galanya sehingga menjadi berhala yang menjauhkan dirinya dari Tuhan. Janji Tuhan jelas, setiap langkah dan setiap tempat yang akan dijalani akan selalu dalam penyertaan Tuhan dan akan selalu member hasil yang terbaik. Dalam segala keadaan Allah berjanji melindungi dan memelihara hidup orang Kristen, karena Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah membiarkan kita. C. JANJI PENEGUHAN TUHAN “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Kalimat ini diulang tiga kali secara progresif mulai dari ayat 6 kemudian pada ayat 7 “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,” lalu padaayat 9 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu kuatkan dan teguhkanlah hatimu?.” Bagi Yosua memang sangat tidak mudah untuk memimpin umat Israel yang telah dikenalnya dengan baik selama ia menjadi asisten Musa, jadi dia tahu betul tantangan dan kesulitannya. Sehingga faktor keteguhan hati menjadi sangat penting dalam mengahadapi tantangan dan kesulitan yang besar itu. Tidak seorang pun akan berhasil mencapai tujuan hidupnya dengan berhasil jika dengan keragu-raguan. Allah sediri tidak senang terhadap orang yang ragu-ragu dan Allah menghendaki, bahkan Allah menegaskannya sebagai sebuah perintah agar kita meneguhkan hati menjalani hidup ini. Hati yan tidak teguh, hati yang tawar, hati yang kecut adalah tanda tidak beriman kepada Allah, tanda tidak percaya pada Allah. Menguatkan hati tidak didasari oleh sekedar penguatan pada pikiran dan perasaan kita semata, Allah juga menegaskan bahwa perjalanan hidup orang Kristen harus berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah dalam Firman-Nya “Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya engkau beruntung kemana pun engkau pergi. Bekal Perjalanan Hidup adalah Firman Tuhan à makanan utama setiap hari sehingga jangan sampai lupa merenungkan Firman Tuhan setiap hari dan harus merenungkannya siang dan malam. Jadi jelas sekali janji keberhasilan hidup bagi semua orang Kristen adalah janji Allah sendiri dengan janji perlindungan dan janji peneguhan dari Allah. Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan Footprints Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan Footprints Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan, Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku, Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapankuAku menoleh kebelakang melihat jejak kaki memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku ,Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau ?Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau,Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.”Tuhan menjawab, “Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan waktu engkau dalam bahaya, dan dalam penderitaan, engkau tentu hanya melihat sepasang jejak kaki. Karena pada saat itu Aku sedang menggendong engkau.”Margaret Fishback Powers

Tigacara untuk berjalan dalam rencana Tuhan, melalui: 1) Mengenal kehendak Tuhan (Kolose 1:9-12; Filipi 4:8-9). 2) Meminta Kehendak Tuhan ( (1 Petrus 2:1-4). 3) Memprioritaskan Kehendak Tuhan (Filipi 4:8-9). Setelah mendengar khotbah ini, diharapkan kita jadi tahu atau memahami cara untuk masuk dalam rencana Tuhan dan mempraktekkannya.
"Tuhan Lebih Tahu", sebuah ilustrasi berjalan dengan Tuhan Ilustrasi Berjalan Bersama Tuhan Ada seorang anak yang berambisi untuk menjadi jenderal angkatan darat. Anak ini pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk membawanya kemanapun ia mau. Dia juga adalah anak yang taat kepada Tuhan dan sealu berdoa agar impiannya dapat terwujud. Namun, sayang sekali apa yang didambakannya selama ini tidak terjadi. Dia ditolak untuk bergabung dengan angkatan darat karena memiliki telapak kaki yang rata. Dia berlulang kali berusaha namun selalu gagal. Anak ini kemudian merasa sangat kecewa kepada TUhan, ia merasa bahwa Tuhan tidak ada di pihaknya. Ia merasa Tuhan tidak adil kepadanya. Ia menjalani hari-harinya dengan tidak lagi mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya. Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan bebrapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi di mana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. Setelah ia menjadi lebih tua, maka ia melatih para ahli bela lain yang bercita-cita tinggi dengan tehknik beda barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari, ia menutup matanya dan pergi menghadap Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doaya tidak perna dijawab, dan Tuhan berkata "Pandanglah ke langit anak-Ku, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan". Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk dalam angkatan darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirim ke kaum keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis. Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju," Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarga dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli beda. Kemudian di antara para pasiennya, ie melihat anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli beda itu menyelamatkan nyawanya. Sampai di situ, ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alat-Nya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan tidak ada dipihak kita, tapi harus kita pahami bahwa bukan Tuhan yang menjauhi kita tapi kita yang justru menjauh dari Tuhan. Bahkan ketika kita menemui kegagalan sekalipun, Tuhan tetap mengasihi kita dan punya banyak cara untuk memulihkan kita ketika kita percaya dengan yakin kepada-Nya. Mazmur 1271 "Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga" Penjelasan Pemazmur bahwa ada hubungan yang sangat erat antara Tuhan dan manusia. Tuhan adalah sumber segala kehidupan sementara manusia hanyalah pekerja-Nya. Oleh Natalia Rombe Penulismendeskripsikan pemikirannya tentang cara seorang pengajar untuk berjalan bersama Tuhan di dalam kelas. Van Brummelen mengungkapkan pula dalam kejadian1:26, Allah berfirman untuk menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Oleh karena itu, semua manusia adalah gambaran rupa Allah
Posted at 1514h in Sermon 0 Comments Kejadian 521-24, Ibrani 115, Yesaya 431-7 Ungkapan berjalan dengan Allah’ merupakan bagian dari kosa kata Kristen. Tapi apakah artinya? Kejadian mengatakan bahwa Henokh hidup bergaul dengan Allah. Ibrani mengatakan bahwa Tuhan berkenan terhadap Henokh dan Henokh tidak ditemukan karena Allah telah mengangkatnya. Apakah artinya berjalan dengan Tuhan? Ketika kita berpikir tentang berjalan, kita berpikir tentang tindakan sukarela. Alkitab mengatakan bahwa Henokh berjalan dengan Allah, bukan Henokh diseret oleh Allah. Berjalan juga menandakan gerakan dan juga menandakan kemajuan. Jadi kata berjalan’, membuat kita memikirkan tindakan sukarela yang menggerakkan kita untuk melangkah ke depan. Dalam kitab Kejadian, kalimat berjalan dengan Allah’ digunakan untuk menunjukkan hubungan yang berkelanjutan dan keintiman. Kalimat ini digunakan sebagai metafora untuk hubungan yang nyata dan berarti dengan Tuhan. Amos 33 – Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Berjalan dengan orang lain menunjukkan adanya kesepakatan bersama. Tidak mungkin untuk berjalan dengan seseorang kecuali Anda setuju pada tiga hal Tempat yang akan dicapai tujuan – PLACE Jalur yang akan dilewati arah – PATH Kecepatan di mana anda berjalan proximity – PACE Tempat Place Ilustrasi konflik kepentingan antara pria dan wanita ketika mereka pergi ke mal – pria ke toko elektronik dan wanita ke toko sepatu. Kita bisa pisah sementara, pergi ke tempat kita inginkan dan kemudian bertemu lagi nanti. Tapi kehidupan Kristen adalah tentang berjalan dengan Allah, bukan untuk berpisah dan pergi dengan cara kita sendiri untuk sementara waktu. Untuk berjalan dengan Allah, kita harus bertanya kepada diri sendiri Apakah kita menuju ke tempat yang Allah tuju? Bergerak ke arah Allah bergerak? Apakah kita sepakat pada tujuan akhir Allah? Memahami apa yang paling penting bagi Allah akan membantu kita mengetahui apakah atau tidak kita telah sepakat pada tujuan yang kita jalani bersama-Nya. Jika kita berencana untuk berjalan dengan seseorang seumur hidup kita, kita akan ingin tahu apa yang yang paling penting baginya. Karena apa yang penting baginya akan menjadi penting bagi kita. Apa hal yang paling penting bagi Tuhan? Kemuliaan-Nya! Yesaya 428 – “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.” Roma 1136 – Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Yesaya 436-7 – “Aku akan berkata kepada utara Berikanlah! Dan kepada selatan Jangan tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung- bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang kubentuk dan yang juga Kujadikan!” Kemuliaan Allah adalah hal yang paling penting bagi-Nya. Kemuliaan-Nya lebih penting daripada anda, bumi dan seluruh ciptaan. Allah mengasihi dan peduli kepada anda lebih dari anda pernah bisa mencintai dan mengasihi diri sendiri tetapi dunia tidak berputar di sekitar anda. Nilai tertinggi Allah adalah Allah. Dia tahu bahwa Dia adalah Allah dan jika anda tahu bahwa Anda adalah Tuhan, anda tidak punya pilihan selain menjadikan diri anda pusat dari segalanya. Dengan membuat kemuliaan-Nya tujuan akhir, Dia tidak egosentris tetapi penuh kasih. Semua dari kita diciptakan menurut gambar Allah dengan magnet tarik Allah dalam hati kita yang hanya bisa dipuaskan oleh Allah. Kita diciptakan untuk kemuliaan-Nya dan kita tidak akan menemukan kepuasan di tempat lain. Tuhan berkata kepada kita, “Anda tidak cukup baik untuk memuaskan anda. Hanya AKU yang bisa.” Dengan membuat kemuliaan-Nya tujuan akhir, Tuhan sedang mengasihi kita. Kemuliaan-Nya adalah kepuasan dan kepenuhan dari semua keinginan kita dan untuk membiarkan kita berhenti dengan sesuatu yang lebih rendah adalah tindakan tidak mengasihi. Semua ciptaan menceritakan kemuliaan Allah. Tuhan terus mengekspos kekuatan kreatif-Nya kepada siapa pun yang membuka matanya. Fakta bahwa tubuh kita dapat berfungsi dengan baik kita dapat menghirup oksigen dan menghembuskan karbon dioksida; bahwa kita bisa mencicipi kekayaan rasa dalam makanan yang kita konsumsi; bahwa otot dan tulang kita bekerja secara harmonis dalam memungkinkan kita untuk bergerak; bahwa kita memiliki otak untuk menyimpan dan mencerna informasi dan mengirim sinyal ke sistem saraf kita; itu semua berbicara tentang Allah. Setiap matahari terbenam, setiap langit biru yang cerah, setiap gelombang laut, sinar bintang di malam hari, adalah undangan Allah yang besar untuk mengatakan “Aku ada disini!” Manusia mengagumi kemegahan ciptaan tetapi kehilangan Sang Pencipta. Kita diciptakan untuk memuliakan Tuhan tetapi kita berjalan menjauh dari-Nya. Masalahnya adalah bahwa kita dilahirkan dalam dosa dan mulai menyembah ciptaan daripada Allah. Roma 125 berkata demikian – Mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Menikmati hal-hal yang Allah telah ciptakan bukanlah dosa, tetapi ketika kita mengangkat ciptaan ke tempat tertinggi di hati kita, kita sudah mencurangi Allah dan diri kita sendiri. Kita bermegah dengan ciptaan daripada Sang Pencipta. Penciptaan adalah karunia dari Sang Pencipta untuk menunjukan kebaikan-Nya dan membawa kemuliaan bagi nama-Nya. Jadi berjalan dengan Allah, itu berarti bahwa pertama-tama kita harus setuju dengan tempat tujuan akhir – kemuliaan-Nya. Jalur Path Kita tidak hanya perlu menyepakati tempat, tapi kita juga harus menyepakati jalur yang akan kita jalani bersama Tuhan. Anda dapat pergi ke tempat yang sama dengan seseorang tetapi anda dapat mengambil jalur yang berbeda. Tapi berjalan dengan Allah berarti bahwa kita tetap berada di jalur yang sama dengan Allah. Bagaimana caranya agar kita tetap berada di jalur Allah? Dengan mengetahui dan menerapkan Firman Tuhan. Mazmur 119105 – Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Apakah yang Firman Tuhan katakan tentang kehidupan anda? Keluarga anda? Pekerjaan anda? Hobi anda? Hubungan anda? Mulailah untuk hidup sesuai dengan ajaran yang anda temukan dalam Firman Tuhan dan anda akan menemukan diri anda di jalur yang benar, dengan Firman menerangi jalan anda. Ambil ajaran Allah satu per satu setiap kali itu bersangkutan dengan kehidupan anda. Sesuaikan hidup anda sesuai Firman dan anda akan berada di jalan yang benar. Tuhan ingin memimpin anda di setiap pilihan dalam kehidupan sehari hari. Dia ingin mempunyai hubungan pribadi yang intim. Sebagian besar waktu, kita terobsesi untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi dari kehidupan. Siapa yang akan saya nikahi? Di mana saya harus hidup? Pekerjaan mana yang harus saya ambil? Kita mencoba untuk mencari tahu kehendak Tuhan yang tersembunyi dan mengabaikan kehendak Allah yang tertulis. Berhentilah mencoba untuk mengetahui apa yang tersembunyi dari kita dan mulai melakukan apa yang sudah ditunjukan kepada kita. Sewaktu kita menerapkan apa yang Tuhan sudah tunjukan, Tuhan akan mengarahkan jalan anda untuk hal hal yang tersembunyi. Sering kali, Dia akan memimpin kita melalui tempat yang kita tidak suka. Yesaya 432-3 – “Apabila engkau menyebrang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.” Bahasa aslinya bukanlah apabila tetapi sewaktu. Jalan Allah akan sering memimpin kita melalui air, sungai dan api tetapi janji-Nya adalah bahwa Dia ada bersama kita sepanjang jalan. Kecepatan Pace Untuk berjalan dengan Tuhan, pertama-tama kita harus setuju atas tempat, atas jalur, dan juga kecepatan. Ini berarti kita tidak maju lebih cepat dari Tuhan atau ketingalan di belakang, tapi tinggal dekat. Salah satu godaan terbesar dalam hidup adalah untuk mendahului Allah. Kita mendahului Allah dalam keuangan kita dan itu mengakibatkan hutang. Kita mendahului Allah dalam hal hubungan dan mengakibatkan kekacauan dan kehancuran pernikahan. Untuk menyetujui kecepatan berarti kita bergerak ketika Allah bergerak dan kita berhenti ketika Allah berhenti. Kita berada di dekat Tuhan dalam setiap situasi. Masalah utama dengan berada di dekat dengan Tuhan adalah kita tidak ingin berada dekat dengan-Nya. Bukan berarti kita tidak setuju dengan tempat dan jalur yang kita tempuh, tetapi kita seringkali gagal melebihi dari yang kita mau akui. Sulit bagi kita untuk percaya bahwa Tuhan ingin berjalan bersama kita, bahwa Dia benar-benar menyukai dan menikmati kita. Apa yang bisa lebih memberatkan daripada menempuh perjalanan hidup dengan seseorang yang tidak menyukai Anda? Yesaya 431 – Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN, yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” Sebelum kita melakukan sesuatu yang baik atau buruk, Allah sebelum dunia dijadikan memilih kita di dalam Kristus. Kita dibenarkan bukan karena perbuatan kita tetapi karena iman kita! Injil bukanlah bahwa kita baik tetapi bahwa Tuhan adalah baik. Allah tahu kita tidak akan berhasil sendirian. Itu sebabnya Dia mengirimkan Kristus sebagai pengganti di tempat kita sehingga Allah dapat menebus kita dan menyebut kita kepunyaan-Nya. Injil menyatakan bahwa saya begitu buruk sehingga Yesus harus mati bagi saya, tapi saya sangat dikasihi sehingga Yesus rela melalukanya. Ketika kita percaya pada salib, kebenaran Yesus menjadi milik kita. Identitas kita tidak lagi ditemukan dalam diri kita sendiri tetapi di dalam Kristus. Karena iman, Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia memperoleh kesaksian bahwa ia berkenan kepada Allah. Kita juga, dengan iman, ditemukan di dalam Kristus dan kesaksian yang sama yang diberikan kepada Yesus diberikan kepada kita – “Akulah anaknya yang Dia kasihi dan kepadaku Dia berkenan.” Jika saya ada di dalam Yesus, maka Bapa-Ku tidak marah dengan aku tetapi Dia berkenan terhadap aku. Bapa-ku menyukaiku dan menikmati keberadaanku! Dan aku tidak akan mengalami kematian kekal karena salib Kristus telah memberi aku hidup yang kekal. Ilustrasi Pertama kali menggendong Elle tidur. Lengan sakit tapi tidak akan membiarkan Elle turun -. Sukacita menjadi seorang paman. Betapa jauh lebih besar sukacita yang Bapa miliki pada anak-anak-Nya yang menemukan kepuasaan di tangan-Nya. Yesaya 463-4 – “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukanya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” Berjalan dengan Tuhan dimulai dengan menyadari bahwa Dia telah datang terlebih dahulu kepada kita untuk berjalan bersama kita. Saya tidak akan pernah cukup baik untuk mencapainya tetapi Kristus telah datang kepada saya. Berjalan dengan Tuhan Tempat – kemuliaan Allah – Ibrani 13 – Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan – YESUS Jalur – Firman – Yohanes 114 – Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran – YESUS Kecepatan – Identitas – Kol 33 – Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah – YESUS Yesus adalah tempat yang kita capai tujuan Yesus adalah jalur yang kita jalani jalan Yesus adalah kecepatan identitas
Adakahanda sedang mencari Ilustrasi Kemudahan Bermain imej ilustrasi? Pikbest telah menemui 142107 besar Ilustrasi Kemudahan Bermain royalti imej psd,png dan vektor. Lebih banyak royalti percuma percuma Muat turun untuk kegunaan komersil,sila lawati PIKBEST.COM

Kejadian 69 diterjemahkan oleh LAI “hidup bergaul dengan Allah”, terjemahan yang asli sebenarnya adalah “berjalan”, di dalam alkitab hidup itu dipakai kata berjalan, bukan bergaul, maka dalam bahasa Inggris, Ibrani dan Yunani selalu memakai kata berjalan, kenapa begitu? Karena alkitab memahami kehidupan sebagai satu perjalanan, konsep waktu yang bersifat linear. Berjalan bersama Tuhan ini yang akan kita pelajari dari empat poin kehidupan Nuh. Pertama, berjalan bersama Tuhan adalah berjalan di dalam kesendirian di tengah zaman yang melawan Tuhan. Gambaran mengenai dosa pada zaman Nuh digambarkan dengan begitu luar biasa dalam ayat 5, 6 dalam bagian ini dipakai dua istilah, selalu dan semata-mata, ini bukan terjemahan, memang aslinya seperti itu. Kecenderungan hatinya selalu dan semata-mata membuahkan kejahatan. Dalam Amsal 4 dikatakan hati adalah pusat dari kehidupan manusia, dari hatilah terpancar seluruh kehidupan, kalau kecenderungan hati sudah kejahatan semata-mata, berarti hidup dalam zaman Nuh begitu rusak. Dalam ayat 11-12 istilah rusak itu muncul tiga kali, sampai Tuhan begitu kecewa dan Tuhan menggambarkan kekecewaan itu di dalam istilah menyesal. Samuel berkata kepada Saul, Tuhan bukanlah manusia yang bisa menyesal, tetapi kalau sampai dipakai istilah menyesal, berarti itu dukacita yang begitu mendalam. Di dalam bagian-bagian yang kita baca ini Nuh digambarkan sebagai sosok yang sendiri, dalam dikatakan, … sebab engkaulah yang Kulihat benar dihadapanKu diantara orang zaman ini, berjalan sendiri di tengah-tengah orang yang se-zaman, yang melawan Tuhan. Kita lihat Lukas 1726-28, ada perbedaan gambaran yang digambarkan oleh Tuhan Yesus di dalam kehidupan zaman Nuh dan zaman Lot. Di dalam zaman Nuh digambarkan hanya dua aktivitas yaitu food and sex, di dalam zaman Lot digambarkan empat aktivitas, makanan, berdagang, agribisnis dan konstruksi, apa maksudnya? Di dalam zaman Nuh hanya dua food and sex, seperti binatang, hanya makanan dan seks, di dalam zaman Lot ada makanan, berdagang, agribisnis dan konstruksi, kenapa Tuhan Yesus di dalam zaman Nuh tidak melihat ada berdagang, agribisnis dan konstruksi? Di sini kita melihat Tuhan Yesus menganggap bahwa di dalam zaman Nuh itu adalah the end of civilization, berhentinya peradaban. Kalau manusia sudah hidup di drive oleh food and sex, seperti binatang, maka di situ peradaban sudah berhenti. Zaman Lot adalah zaman yang begitu rusak, sampai Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora, tetapi zaman Lot di sini digambarkan lebih baik dari pada zaman Nuh. Maka kita baru mengerti kenapa zaman Nuh semua dimusnahkan kecuali keluarga itu. Seluruh Sodom dan Gomora dimusnahkan kecuali keluarga itu, tetapi hanya Sodom dan Gomora, pada zaman Nuh, seluruh zaman dimusnahkan kecuali dari keluarga Nuh, kita melihat di sini Tuhan Yesus menggambarkan dengan luar biasa. Pada zaman Nuh itu adalah the end of civilization, berhentinya peradaban, manusia sudah hidup dengan begitu menakutkan, tidak heran, Tuhan tidak memberikan kesempatan manusia hidup lagi. Inilah zaman yang dihadapi oleh Nuh, Nuh berjalan sendiri menghadapi zaman yang begitu melawan Tuhan, kalau Nuh berdiri sendiri, dengan keluarganya menghadapi zaman, maka kita harus berpikir, Nuh adalah orang kristen, orang percaya yang sulit di dalam hidupnya. Caba kalau kita bayangkan, Nuh pasti memiliki besan, lalu dimana besan, mertua, dll dari Nuh? Berarti mereka tidak mengikuti apa yang diberitakan oleh Nuh dalam kitab 2 Petrus 25, Nuh dikatakan sebagai pemberita kebenaran itu, berarti Nuh memberitakan kebenaran, mereka tidak mau mendengar. Jadi dimana mereka semua, baik tukang, besan, mertua dll? Nuh bergumul sendiri di dalam zaman itu, berjalan sendiri dengan keluarganya, kesendirian berjalan bersama Tuhan itu adalah berjalan di dalam kesendirian zaman. Hal itu tidak mudah, coba kita bandingan lagi, kalau kita lihat waktu Paulus bergumul dengan duri dalam daging, jangankan menghadapi zaman bergumul dengan diri sendiri saja sudah sulit, duri dalam daging, aku berdoa tiga kali, minta supaya Tuhan cabut iblis yang menggocoh aku. Jangankan bergumul dengan zaman, bergumul dengan keluarga saja sulit, sekarang kita bayangkan Nuh harus bergumul sendiri, berjalan dalam perjalanan hidupnya menghadapi zaman sendirian. Pergumulan Nuh adalah representasi pergumulan saudara dan saya, orang kristen, di dalam perjalanan kita bersama Tuhan kita bergumul sendiri. Dalam alkitab, orang-orang yang menghadapi zaman itu reaksinya berbeda-beda, Lot menghadapi zaman, dia kompromi, Elia menghadapi zaman, dia melarikan diri, Nuh menghadapi zaman, dia berdiri ditempatnya bersama dengan Tuhan. Kita mau menempuh jalan Elia, Lot atau Nuh? Bergumul dalam kesendirian zaman, inilah pergumulan orang kristen, kita hidup di dalam kerumunan banyak orang, kebisingan, karena suara itu ada dimana-mana, tetapi kita hidup di dalam kesendirian. Kadang-kadang pergumulan orang kristen, jangankan dunia, keluarga pun tidak bisa mengerti, apalagi zaman, zaman ini tidak bisa mengerti kita, kita diminta untuk mengikuti zaman, menyesuaikan diri dengan zaman dst. Kalau kita setia mengikuti Tuhan di tengah-tengah pergantian dan pergeseran zaman, kita akan gemetar melihat apa yang sedang kita hidupi, apalagi kalau pergumulan kita tidak bisa kita share kepada semua orang. Kalau kita tidak bisa share, mari kita berdoa, curahkan isi hati kita kepada Tuhan, seperti Daud berkata, Tuhan adalah tempat pelarianku, mari kita datang kepada Tuhan, kita seperti Hana, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Kadang saya sebagai hamba Tuhan, sendiri di tempat kerja, merenungkan firman lalu berdoa, itu saat yang sangat indah. Berhenti dari kebisingan dunia dan kita sendiri bersama dengan Tuhan, ini indah sekali, kita bisa share sama Tuhan, lalu kita dikuatkan lagi. Waktu fajar menyingsing kita boleh menghadapi hidup dan menghadapi zaman dengan kekuatan yang Tuhan berikan. Kalau saat-saat seperti itu hilang dari kehidupan kita, kita bisa lari ke tempat yang salah, mari kita lari bersama Tuhan, bergumul dengan Tuhan di dalam kesendirian itu. Inilah zaman dan inilah representasi pergumulan hidup kita, berjalan sendiri di tengah-tengah zaman yang melawan Tuhan. Kedua, berjalan di dalam Tuhan artinya berjalan di dalam anugerah Tuhan, inilah perjalanan hidup dari Nuh. Kita melihat bahwa Tuhan memberikan penyelesaian kepada Nuh di dalam pergumulan hidupnya. Bagian yang indah dalam bacaan kita tadi adalah dikatakan, setelah semua masuk, Tuhan menutup pintu, apa artinya? Ini bukan soal tutup pintu, ada empat orang lebih disitu, mereka bisa menutup pintu, tidak perlu kuatir, tapi poinnya bukan itu, Tuhan menuntun mereka sampai kepada titik akhir, Tuhan hadir di dalam perjalanan hidup Nuh sampai titik terakhir sampai selesai. Luar biasa, ini motherly love, bandingan seperti ini yang mirip sekali dalam Taurat yaitu dikatakan, Tuhan tetap memberikan manna kepada orang Israel sampai buah pertama dari tanah perjanjian itu dihasilkan. Tuhan yang setia, kesetiaan Tuhan itu sampai titik yang terakhir, Tuhan hadir menyertai sampai tanah perjanjian menghasilkan buah yang pertama, baru Tuhan berhenti memberikan manna. Yohanes 1 mengatakan, dari kasih karunia kepada kasih karunia, kasih karunia itu bukan hanya berhenti di dalam keselamatan ketika kita bertemu dengan Kristus, tetapi kasih karunia itu form grace to grace bukan hanya from faith to faith di dalam Roma 1. Maka kalau kita melihat Yohanes 1 kita boleh mendefinisikan hidup kristen sebagai perjalanan hidup dari anugerah kepada anugerah, itulah kekristenan. Kekristenan itu bukan hanya ke gereja, pelayanan, bukan, tetapi kekristenan itu adalah from grace to grace, dari anugerah kepada anugerah, kita mengalami kesabaran Tuhan. Luar biasa, Tuhan itu sabar membimbing Nuh dalam perjalanan hidupnya bersama dengan Tuhan. Tuhan memberikan anugerah, dikatakan, Tuhan membuat perjanjian, reformed percaya ini sebagai covenant of grace, yang dimulai dari Nuh. Setelah Adam jatuh dalam dosa dimulai perjanjian anugerah, mulai dari Nuh. Salah satu bagian yang menarik sekali di dalam bagian kita baca mengenai Nuh adalah Tuhan mengatakan, Dia membuat tanda supaya Dia ingat. Ini saya heran, tanda perjanjian kan diberikan untuk manusia, reformed percaya perjamuan kudus adalah tanda perjanjian, supaya manusia ingat dan bersekutu dengan Kristus. Ingat pada penderitaan Kristus, kata Calvin, tetapi bukan berhenti pada masa lalu, tapi juga masa kini kita bersekutu dengan Kristus. Tanda itu buat siapa? Buat kita manusia, supaya kita jangan lupa akan kebaikan Tuhan. Tanda perjanjian seharusnya buat Nuh, supaya Nuh tidak lupa akan perjanjian itu, tetapi dikatakan, tanda perjanjian itu supaya Tuhan ingat, Apa Tuhan bisa lupa? Tidak mungkin. Kalau kita telusuri kitab Kejadian dari permulaan, kita akan menemukan ada satu fakta yang menarik sekali, kita menemukan kata ingat itu ternyata selalu dipakai untuk Tuhan. Allah ingat kepada Abraham, Allah ingat kepada Rahel, Allah ingat kepada Nuh, Allah ingat kepada perjanjian, ini mengherankan. Kata ingat dipakai untuk manusia mulai dari Yusuf, Yusuf mengatakan pada dua juru minum itu, kalau kamu dipulihkan, ingatlah aku, lalu dikatakan lagi, setelah yang satu dipulihkan, dia tidak lagi ingat akan Yusuf. Saat berbicara tentang Tuhan, Tuhan ingat akan Nuh di dalam bahtera, ketika bicara manusia, dikatakan, manusia tidak ingat kebaikan kawannya, jangankan kebaikan Tuhan, kebaikan kawannya saja yang dia lihat, dia tidak ingat. Tuhan terus ingat, sebaliknya di dalam kitab Petrus dikatakan bahwa ketika Tuhan mengampuni dosa kita, Tuhan tidak lagi ingat, ini juga heran, Tuhan ingat kita dalam penderitaan, tetapi Tuhan tidak ingat akan dosa kita. Coba kita bayangkan, kalau kita lihat orang lain, jangankan satu jam atau satu menit, satu detik saja kita sudah ingat semua dosanya, tetapi Allah yang maha tahu dikatakan, tidak lagi ingat dosa kita. Ketika Tuhan membicarakan tentang Daud, jarang kita temukan Tuhan mengungkit akan dosanya, setiap kali Tuhan berbicara tentang Daud, Tuhan berkata, Daud adalah hamba yang berkenan dihatiku. Kalau orang tahu dosa kita lalu orang itu memuji kita, pasti kita ada rasa malu, betul tidak? Tuhan itu tidak ingat dosa kita, Tuhan ingat penderitaan kita, inilah gambaran yang diceritakan dalam Kejadian waktu kita membaca mengenai Nuh, mengenai Abraham dll. Manusia itu waktu susah ingat Tuhan, waktu berkelimpahan lupa Tuhan, lalu kapan lagi ingat Tuhan? Ya waktu susah lagi baru ingat Tuhan, salah satu stage di dalam hidup manusia yang paling sulit itu adalah stroke, karena stroke itu perasaan hopeless, perasaan nothing, perasaan tidak berguna begitu nyata. Mari kita belajar untuk mengingat Tuhan, Tuhan mengingat kita, itulah anugerah yang Tuhan berikan. Berjalan bersama Tuhan di dalam hidup itu adalah perjalanan anugerah, di dalam motherly love, di dalam kesetiaan Tuhan, kita bersyukur, bukan tanpa pengharapan. Ketiga, berjalan bersama Tuhan artinya adalah perjalanan di dalam ketaatan kepada Tuhan. Nuh taat, kita jelas membaca ini di dalam Kejadian 6 dan 7, seluruh perintah Tuhan dia laksanakan. Ada beberapa hal yang ingin saya bagikan kepada kita semua berkenaan dengan bagian ini yang sangat menarik untuk kita pikirkan. Dalam 4 pasal 6-9 kitab Kejadian ini berkali-kali saya membaca, saya tidak menemukan Nuh berbicara satu kalipun, kecuali dibagian belakang, berkat dan kutuk. Kecenderungan kita untuk diam atau tidak berkomentar kalau sesuatu itu biasa, kalau seseorang pertama kali ke GRII KG dia berkata wah luar biasa, lalu dia lihat-lihat, tetapi kalau sudah berkali-kali, ya sudah biasa, paling hanya pengurus saja yang lihat-lihat, ada sampah atau tidak, ini beres atau tidak dst., karena sudah biasa. Kepala prajurit, kenapa dia tertarik kepada penyaliban Tuhan Yesus? Sebenarnya dia sudah biasa menyalibkan ribuan orang, saya melihat ada dua hal yang membuat dia tertarik, hal pertama, dia melihat penyaliban Yesus tidak ada kutukan, Yesus tidak memaki karena biasanya orang yang disalib itu akan memaki-maki, yang kedua, kematian Yesus berlangsung begitu cepat, dua penjahat itu belum mati, maka dipatahkan kakinya, tetapi Yesus sudah mati. Waktu mayat Yesus diambil oleh Yusuf dari Arimatea, diberitahukan kepada Pilatus, Pilatus heran bahwa Yesus sudah mati, Markus mencatat demikian. Yang menjadi poin saya adalah setiap kali ada yang menarik, kita harus berkomentar dan sekarang komentar itu ada dimana? Ada di BBM, ada di facebook, orang yang melihat langsung bis terbalik di Cisarua, tidak mungkin dia diam saja, dia pasti akan berkomentar. Tetapi Nuh ini tidak komentar sama sekali, ini peristiwa besar, seluruh zaman itu akan dimusnahkan dan Nuh tidak bertanya. Ketika Zakaria dan Maria menerima berita tentang mukjizat, Elizabeth yang mandul dan Maria yang perawan, mereka bertanya, bagaimana mungkin? Bedanya adalah Zakaria bertanya dalam keraguan, Maria bertanya dalam keyakinan, maka Zakaria dihukum. Sekarang Nuh mendengar berita bahwa seluruh dunia akan dimusnahkan, dia diam saja, Tuhan bilang kepada Musa, Israel akan dimusnahkan dan Aku membangun kerajaan daripada keturunanmu, Musa bilang, jangan Tuhan, ingatlah pada perjanjian, dia bicara. Tuhan mau memusnahkan seluruh dunia dan Nuh ada keluarga, dia ada adik, ada orang tua kalau masih hidup, ada mertua, ada besan, ada ipar dan Nuh no comment, ini aneh, apa maksudnya? Saya membaca secara positif, Nuh mempunyai ketaatan yang luar biasa, kenapa? Ketaatan ini mirip dengan ketaatan Yusuf ketika Tuhan memberiahu dia mengenai kelahiran Tuhan Yesus. Di dalam pencatatan injil ada 2 injil yang mencatat kelahiran Yesus, ada 2 saksi, Matius dan Lukas, menarik sekali Lukas mencatat versi Maria dan Matius mencatat versi Yusuf. Waktu mencatat mengenai Yusuf ditemukan juga fenomena yang sama, Yusuf tidak bicara satu kalipun, tidak dicatat dia bicara meski dia bicara, Yusuf PL tidak dicatat dia berdosa, meskipun dia berdosa, Yusuf PB tidak dicatat dia berbicara, meskipun dia berbicara. Saya menyimpulkan ketaatan Yusuf dan ketaatan Nuh di dalam tiga istilah pertama, no objection, tidak ada keberatan, kedua, no question, tidak ada pertanyaan, ketiga, no tention, tidak ada ketegangan, ini ketaatan mereka. Kegelisahan, pergumulan mungkin ada, tetapi insignificant, tidak penting, tidak perlu dicatat, di overcome, pasti ada pergumulan, tidak mungkin tidak, kecuali patung. Nuh itu manusia, pasti ada kegelisahan, bukannya patung, kalau dia manusia, pasti bergumul, tetapi dia bisa tangani, dia taat. Satu lagi ketaatan Nuh yang luar biasa adalah ketika Nuh membuka pintu bahtera, dia survei, sudah kering, Nuh itu orang kalau zaman sekarang seorang yang profesional, dia memiliki prosedur, visibly studiesnya luar biasa, dia kirim burung gagak, kirim merpati beberapa kali, terakhir dia buka sendiri, itu luar biasa. Nuh itu orang yang bertanggung jawab, dia sudah buka pintu dan kering, dia tidak melangkah, ini ketaatan, kapan dia melangkah? Waktu Tuhan berkata kepada Nuh, keluar, baru dia keluar. Meskipun kita orang kristen, kadang-kadang ketika peluang baik datang, kita lupa bergumul, betul tidak? Jangankan saudara, hamba Tuhan saja bisa jatuh dalam dosa seperti ini, hamba Tuhan kalau melihat buku bagus yang harga miring, lupa tanya Tuhan, jangankan tanya istri, yang penting beli dulu. Seringkali kita memakai prinsip yang begitu bagus, kalau bukan saya siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan di sini dimana lagi? Langsung beli, sesudah beli baru bergumul, sebagai orang kristen seringkali kita seperti itu. Nuh tidak seperti itu, dia bertanggung jawab dan dia taat sama Tuhan. Ini mirip seperti 10 pengintai, kita harus melihat secara proporsional, mereka adalah orang yang baik, mereka mengadakan survei, bukan seperti hari ini melakukan skripsi memakai data fiktif. Mereka datang survei dan membuat laporan, laporan itu mulai dari yang negatif kemudian positif. Problem dari 10 pengintai itu bukan problem profesionalitas, bukan, tetapi problem iman, mereka melihat persoalan dari kaca mata manusia, bukan dari kaca mata Tuhan, Yosua dan Kaleb melihat persoalan dari kaca mata Tuhan, itu yang membedakan. Keempat, berjalan bersama Tuhan artinya adalah di dalam naik turun iman, ada hal yang luar biasa dan juga ada hal yang sulit. Nuh begitu keluar dari bahtera, hal pertama yang dia lakukan adalah mendirikan mezbah, dia mengutamakan Tuhan. Kalau Nuh hidup dalam zaman sekarang maka jangan kuatir, dia tidak akan update facebook, kalau kita yang hidup zaman sekarang, begitu turun dari mezbah, langsung foto, weeiih… coba lihat ya, bersih… foto langsung update status, iya kan? Hal pertama waktu kita bangun pagi itu Tuhan atau TV One? Hal pertama yang dilakukan Nuh adalah mendirikan mezbah, Nuh orang yang beriman, Ibrani 11 mengatakan, Nuh adalah orang yang beriman, dia taat meskipun tidak melihat sesuatu, disitulah kita melihat, iman menurut Ibrani 117 dalam cerita mengenai Nuh, iman selalu mengandung elemen tidak kelihatan. Kadang-kadang orang mengatakan, Tuhan perlihatkan baru saya percaya, itu bukan iman, iman itu harus ada hal yang tidak kelihatan. Tuhan buktikan, baru saya percaya, itu bukan iman, itu penelitian, iman itu memang justru tidak kelihatan, waktu tidak kelihatan itu, kita belajar untuk percaya, invisible hand of God, tangan Allah yang tidak kelihatan, disitu kita belajar percaya, itulah iman. Kalau kita lihat, orang zaman dulu itu imannya lebih besar daripda kita zaman sekarang ini, zaman dulu, kalau orang berangkat dari Surabaya ke Jakarta naik kereta, dia telepon ke rumah Jakarta, mama saya berangkat ya, hati-hati ya, ya sudah. Kalau sekarang ini ada HP, baru keluar rumah sudah ditelepon, sudah berangkat belum? Setiap lima menit telepon, sudah dimana? Telepon terus, akhirnya semakin kita ada HP, ada teknologi, malah semakin kuatir. Orang ke gereja saja susah mematikan HP, kita tidak lagi mendengar God’s calling, tapi phones calling, kita bergumul mendengarkan isi hati Tuhan, tiba-tiba bunyi sms, lalu dibuka, ternyata sms iklan, akhirnya khotbah hilang dan lewat, karena diganggu oleh sms. Yang terakhir kita melihat Nuh mengakhiri hidup dengan tidak enak, ini titik down dalam hidupnya, dia mabuk dan dia menjadi telanjang, tetapi seluruh cerita mengenai Nuh diakhiri dengan luar biasa. Ketika catatan alkitab mengakhiri seluruh cerita yang ada di Kejadian dan dicuplik dimana-mana, seluruh cerita itu berakhir dengan kesaksian Petrus, dalam 2 Petrus 2, Nuh adalah pemberita kebenaran itu, ditutup dengan pengakuan Tuhan melalui Petrus. Dalam 2 Petrus 2 Tuhan tidak mengingat lagi dosa daripada Nuh, itulah anugerah Tuhan. Ibrani 11 menuliskan, oleh Nuh dunia dihukum, Calvin juga berkata, ketaatan Nuh mengkonfirmasi bahwa dunia patut dihukum oleh Tuhan. Khotbah hari ini akan ditutup dengan kutipan dari John Piper, kadang-kadang orang kristen berpikir, setelah dia diselamatkan, dia berbuat baik, dia membalas anugerah Tuhan, John Piper mengatakan, usaha membalas anugerah Tuhan itu adalah menghina anugerah, karena anugerah tidak bisa dibalas. Lalu dia balik kalimat ini, dia katakan, ketika kita menjadi orang kristen, kita bisa berbuat baik, kita bukan membalas anugerah, tetapi kita berhutang lebih banyak anugerah lagi. Kalau begitu, hidup kristen dalam pandangan ini adalah hutang anugerah yang tidak habis-habisnya dan tidak pernah mungkin kita balas, yang kita lakukan itu membuktikan anugerah Tuhan berikan. Kalau seluruh catatan mengenai Nuh boleh diakhiri dengan begitu baik, itu membuktikan bahwa anugerah Tuhan tidak hanya berhenti di air bah, tetapi tetap sepanjang hidup, bahkan sejarah setelah hidup Nuh tetap ada anugerah Tuhan yang menyertai. Amin. Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah AS

3 Berjalan dalam Rencana Tuhan, Melalui Memprioritaskan kehendak Tuhan ( Fil. 4:8-9) *Apa yang menjadi kehendak Tuhan, itu yang harus diprioritaskan. Arti diprioritaskan berarti diutamakan di dalam hidup ini adalah fokus kepada kehendak-Nya dan berjuang. *Jika kita memprioritaskan Tuhan, maka jika Tuhan berkenan kita akan diberkati (Mat. 6:33).
Mudah sekali bagi setiap orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dalam keadaan terjepit apalagi dalam keadaan tidak berdaya mempertanyakan kasih Tuhan dan mempertanyakan perlindungan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu memang tampaknya Tuhan jauh, tidak terlihat secara kasat mata, sehingga kita pikir bahwa Ia tidak hadir dan kita merasa berjalan sendiri. Kita meragukan janji penyertaan Tuhan. Namun ketika semua peristiwa sulit berlalu dan Tuhan menyingkapkan kehadiran-Nya barulah kita sadar bahwa sesungguhnya karena Tuhan jugalah kita sanggup melewati badai kehidupan kita. Mari kita berjalan dalam kepastian iman menghadapi Tahun yang Baru, dengan terus berharap dan bergantung pada pertolongan dan kasih Tuhan. “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” . Yesaya 464 A. HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN Setelah Musa meninggal, Tuhan memerintahkan Yosua memimpin umat Israel untuk memasuki dan merebut tanah Kanaan. Tentu saja bagi Yosua, menggantikan seorang yang pemimpin besar dan sangat berpengaruh menjadi sangat tidak mudah. Selain itu umat Israel juga bukanlah komunitas yang mudah untuk dipimpin. Musa sendiri tidak sanggup secara sepenuhnya memimpin dan mengarahkan perjalanan menuju Kanaan dengan lancar. Musa sendiri pada akhirnya tidak diijinkan Tuhan memasuki tanah Kanaan Ulangan 344 karena ketidak taaatan orang Israel kepada Allah. Padahal setiap hari dalam perjalanan menuju kanaan, di tengah gurun Tuhan selalu memberikan makanan dan minuman melalui keajaiban. Selain itu Tuhan juga memberikan tiang awan di siang hari untuk menuntun perjalanan mereka dan memberikan tiang api pada malam hari“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam“Keluaran 1321. Dengan demikian perjalanan orang Israrel menuju tanah perjanjian sebetulnya tidak akan tersesat, walau pun akhirnya mereka dalam ketidak taatannya harus menempuh padang gurun selama 40 tahun,padahal mereka dapat menempuhnya dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ketidaktaatan dapat berdampak pada penundaan atau bahkan pembatalan berkat yang sudah Tuhan sediakan. Jika hidup adalah sebuah perjalanan sangat memerlukan persiapan-persiapan, kalimat Tuhan kepada Yosua adalah “bersiaplah sekarang” berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan. Ketahui terlebih dahulu kemana tujuannya? Brian Tracy menuliskan “Tidak penting Anda datang darimana, yang penting Anda mau pergi kemana?” Tujuan hidup kita secara umum adalah untuk memuliakan Allah melalui dan di dalam segala detail aspek hidup kita melalui perkataan, perbuatan, ide-ide dan buah pikiran kita. 1 kor 1031; Kol 323. Namun Tuhan sebetulnya menjanjikan Kanaan 2011 kepada setiap orang Kristen, tidak pernah Allah menjanjikan sesuatu yang buruk bagi siapa pun dan kapan pun. Bacaan Alkitab Yosua 11-9 B. JANJI PERLINDUNGAN TUHAN BERJALAN BERSAMA SIAPA? “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Yosua 15 Kalimat dalam ayat di atas mirip dengan Ibrani 135 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Penekanan awal berbicara mengenai mencukupkan diri dalam hal uang, memberikan batasan yang jelas pada diri sendiri mengenai rasa cukup, tidak membiarkan hati menjelajah pada keinginan-keinginan yang berlebihan. 1 Timotius 69-10 memberi peringatan kepada semua orang Kristen “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Bukan berarti orang Kristen tidak memerlukan uang yang banyak atau tidak boleh kaya, setiap orang harus berusaha semaksimal mungkin dalam dalam mengerjakan tugas dan tanggug jawabnya, dan setiap orang menerima setimpal dengan segala usahanya. Asal saja jangan sampai orang Kristen membuat uang menjadi segala-galanya sehingga menjadi berhala yang menjauhkan dirinya dari Tuhan. Janji Tuhan jelas, setiap langkah dan setiap tempat yang akan dijalani akan selalu dalam penyertaan Tuhan dan akan selalu member hasil yang terbaik. Dalam segala keadaan Allah berjanji melindungi dan memelihara hidup orang Kristen, karena Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah membiarkan kita. C. JANJI PENEGUHAN TUHAN “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Kalimat ini diulang tiga kali secara progresif mulai dari ayat 6 kemudian pada ayat 7 “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,” lalu padaayat 9 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu kuatkan dan teguhkanlah hatimu?.” Bagi Yosua memang sangat tidak mudah untuk memimpin umat Israel yang telah dikenalnya dengan baik selama ia menjadi asisten Musa, jadi dia tahu betul tantangan dan kesulitannya. Sehingga faktor keteguhan hati menjadi sangat penting dalam mengahadapi tantangan dan kesulitan yang besar itu. Tidak seorang pun akan berhasil mencapai tujuan hidupnya dengan berhasil jika dengan keragu-raguan. Allah sediri tidak senang terhadap orang yang ragu-ragu dan Allah menghendaki, bahkan Allah menegaskannya sebagai sebuah perintah agar kita meneguhkan hati menjalani hidup ini. Hati yan tidak teguh, hati yang tawar, hati yang kecut adalah tanda tidak beriman kepada Allah, tanda tidak percaya pada Allah. Menguatkan hati tidak didasari oleh sekedar penguatan pada pikiran dan perasaan kita semata, Allah juga menegaskan bahwa perjalanan hidup orang Kristen harus berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah dalam Firman-Nya “Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya engkau beruntung kemana pun engkau pergi. Bekal Perjalanan Hidup adalah Firman Tuhan à makanan utama setiap hari sehingga jangan sampai lupa merenungkan Firman Tuhan setiap hari dan harus merenungkannya siang dan malam. Jadi jelas sekali janji keberhasilan hidup bagi semua orang Kristen adalah janji Allah sendiri dengan janji perlindungan dan janji peneguhan dari Allah. Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan Footprints Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan, Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku, Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki dipasir. Sepasang jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki Tuhan. Bagian terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapanku Aku menoleh kebelakang melihat jejak kaki dipasir. Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku , Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja. Hal ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau ? Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau, Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan hidupku. Namun aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki saja. Dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.” Tuhan menjawab, “Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan waktu engkau dalam bahaya, dan dalam penderitaan, engkau tentu hanya melihat sepasang jejak kaki. Karena pada saat itu Aku sedang menggendong engkau.”
  1. Е ዴσ хюζιме
  2. ኺ ι
    1. Ձеቲоз ፋ իпιծа ա
    2. Стխвс эсኬ խмοհарар ιβе
  3. ጉλахሎሠኾν θсраврαπω νощ
  4. Оμιպጳχ οղаχоδεсէ
    1. Зօፁըтጲ нтխփի
    2. Փιγаπиገа βеմልβըፉо ቤሱбዛ кሢц
    3. Դեጁиቡαμօ у σጼк րባсιв

Berikutbeberapa ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan. 1. Janda Miskin. Sesungguhnya Aku berbicara kepadamu, janda miskin ini berikan lebih banyak daripada seluruh orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka seluruh berikan berasal dari kelimpahannya, tapi janda ini berikan berasal dari kekurangannya

Unduh PDF Unduh PDF Berjalan bersama Tuhan artinya melangkah dalam iman dan persatuan dengan Tuhan selama hidup Anda. Kemudian, yang terpenting, Anda akan berjalan ke arah yang benar dengan selalu berfokus pada Tuhan dan mengikuti pimpinan-Nya. 1 Bayangkan Anda sedang berjalan bersama seseorang secara fisik. Agar dapat memahami apa arti berjalan bersama Tuhan secara spiritual, mulailah dengan membayangkan Anda sedang berjalan bersama seorang teman atau anggota keluarga Anda, lalu cobalah mengartikan kata-kata tadi secara harfiah. Bertanyalah kepada diri sendiri bagaimana Anda berinteraksi dengan orang yang menemani Anda, apa yang Anda harapkan dari orang ini, bagaimana Anda berbicara dan bersikap kepadanya? Pada saat berjalan bersama seseorang, Anda berdua akan menuju ke arah yang sama. Langkah Anda berdua sama cepat dan orang yang satu tidak akan meninggalkan yang lainnya. Anda akan saling berbicara dan tetap memperhatikan satu sama lain. Intinya, selalu ada keselarasan, kesatuan, dan kebersamaan di antara Anda berdua selama perjalanan.[1] 2 Carilah contoh tentang orang-orang yang sudah berjalan bersama Tuhan. Di dalam Kitab Suci, ada beberapa kisah tentang laki-laki dan perempuan yang hidup taat kepada Allah, tetapi agar dapat memahami apa artinya berjalan bersama Tuhan, carilah contoh-contoh yang secara spesifik menggunakan frasa “berjalan bersama Allah.” Henokh adalah seorang laki-laki yang pertama kali disebut di dalam Kitab Suci sebagai orang yang berjalan bersama Allah, dan oleh sebab itu, kisah tentang Henokh menjadi contoh yang paling umum digunakan untuk menjelaskan konsep ini. Dikutip dari Kitab Suci, "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." Kejadian 522–24. Inti dari ayat di atas, Henokh selalu hidup dalam kebersamaan yang akrab dengan Tuhan, sedemikian akrabnya sampai Tuhan mengangkat Henokh ke surga pada hari terakhir hidupnya di dunia ini. Meskipun ayat ini tidak mengatakan bahwa setiap orang yang berjalan bersama Tuhan akan diangkat ke surga tanpa harus menghadapi kematian, ayat ini menegaskan bahwa hidup bersama Tuhan akan membuka jalan yang menuju ke sana.[2] Iklan 1 Abaikan hal-hal yang mengalihkan. Sebelum Anda dapat berfokus kepada Tuhan, Anda harus mampu mengabaikan semua hal-hal duniawi yang dapat mengalihkan Anda dari hubungan Anda dengan Tuhan. Pengalih ini tidak selalu “dosa,” tetapi pada dasarnya semua hal yang dengan sengaja atau di alam pikiran bawah sadar Anda prioritaskan di atas Tuhan. Bayangkan lagi tentang berjalan bersama teman. Jika teman Anda terus menerus sibuk dengan ponselnya dan tidak peduli pada Anda, perjalanan Anda akan sangat tidak menyenangkan, dan Anda tidak dapat benar-benar berjalan "bersama" dalam arti yang sesungguhnya. Begitu juga dengan pengalih yang menjadi fokus Anda sehingga Anda tidak mampu berfokus kepada Tuhan akan membuat Anda tidak bisa mengalami perjalanan bersama Tuhan yang sesungguhnya. Dosa-dosa yang Anda biarkan melekat akan menjadi pengalih yang mudah terlihat, tetapi bukan hanya ini yang harus Anda perhatikan. Hal-hal yang bahkan dianggap bermanfaat juga dapat menjadi pengalih yang merugikan jika Anda tidak waspada. Contohnya, bekerja keras dan menghasilkan uang untuk mendukung keluarga Anda adalah hal yang baik. Akan tetapi jika Anda menjadi terobsesi oleh pekerjaan dan uang sehingga Anda mengabaikan keluarga dan hubungan Anda dengan Tuhan, hal ini sudah Anda biarkan menjadi pengalih. 2 Bacalah Kitab Suci.[3] Pandangan Kristiani meyakini bahwa Kitab Suci adalah Sabda Allah. Kitab Suci mungkin tidak memberikan petunjuk yang spesifik tentang arah kehidupan yang Anda pilih, tetapi Kitab Suci memperlihatkan gambaran yang baik tentang apa yang Tuhan inginkan bagi dan dari kehidupan manusia. Karena Tuhan tidak pernah meminta seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Kitab Suci, Anda bisa mendapatkan bimbingan agar tidak salah melangkah dengan berusaha mengerti semua yang diajarkan di dalam Kitab Suci. 3 Berdoalah. Doa akan membuat orang beriman tetap terhubung erat secara pribadi dengan Tuhan. Doa ucapan syukur, pujian, dan doa permohonan semuanya baik. Hal yang terpenting untuk didoakan adalah apa yang ada di dalam hati Anda sendiri. Pikirkan lagi cara Anda bersikap pada saat berjalan dengan seorang teman. Mungkin kadang-kadang Anda berjalan sambil berdiam diri, tetapi biasanya Anda berdua akan berbicara, tertawa, dan menangis bersama. Doa adalah cara orang beriman berbicara, tertawa, dan menangis bersama Tuhan. 4 Lakukan meditasi. Meditasi dapat menjadi konsep yang sulit dipahami, tetapi pada dasarnya, meditasi berarti merasakan kehadiran Tuhan dan merenungkan ciptaan Tuhan. Meditasi di era modern ini biasanya dilakukan dengan melatih pernapasan, mengucapkan mantra, dan latihan lain yang ditujukan untuk menenangkan pikiran. Meskipun latihan-latihan ini tidak mempunyai makna yang sama dengan meditasi spiritual, banyak orang beriman yang mampu melihat bahwa latihan dalam meditasi ini dapat menenangkan pikiran dari pengalih, sehingga mereka lebih mampu memfokuskan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Namun, jika latihan-latihan standar dalam meditasi tidak sesuai untuk Anda, lakukan apa saja yang Anda mampu untuk membebaskan diri dari pengalih yang bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari dan sediakan waktu khusus untuk merenungkan Tuhan. Dengarkan musik, berjalan kaki di taman yang dekat dengan rumah Anda, dan sebagainya. 5 Perhatikan petunjuk dari Tuhan. Meskipun adakalanya Tuhan terasa jauh atau diam saja, ada saat-saat tertentu Tuhan mungkin akan menginterupsi hal-hal yang sudah rutin dilakukan dengan cara yang cukup signifikan untuk mengubah jalan hidup seseorang. Tanda-tanda adanya petunjuk ini kadang cukup jelas. Jadi, tetaplah membuka mata dan hati agar Anda dapat membedakannya. Renungkan kisah Ishak dan Ribka. Pelayan Abraham pergi untuk mencari calon mempelai wanita di antara keluarga Abraham di tanah kelahirannya. Allah membimbing pelayan ini ke sumur, dan pada saat ia sedang berdoa agar bisa menemukan seorang gadis yang tepat, Ribka datang dan menawarkan minum kepadanya dan untuk unta-untanya, yang menjadi pertanda bahwa ia adalah gadis yang terpilih. Pertemuan ini terlalu penting untuk dianggap sebagai sebuah kebetulan. Alih-alih, petunjuk membawa Ribka datang ke sumur pada waktu yang tepat dan membimbingnya untuk melakukan tindakan yang paling tepat. Kejadian 2415-20 Iklan 1 Analisis setiap langkah Anda. Renungkan cara Anda menjalani hidup Anda saat ini. Bertanyalah kepada diri sendiri aspek apa saja dari kehidupan Anda yang sesuai dengan keinginan Tuhan dan aspek mana yang menjauh dari jalan Tuhan. Sempatkan diri untuk duduk dan melakukan refleksi atas perjalanan Anda sejauh ini. Ingat lagi saat Anda mengalami hidup “dalam keselarasan” dengan Tuhan. Keseharian Anda pada waktu itu terasa seperti saat-saat Anda sedang berjalan bersama Tuhan. Lalu coba ingat-ingat lagi saat Anda merasa tersesat, kehilangan arah, atau jauh dari Tuhan. Bertanyalah kepada diri sendiri apakah Anda sudah melakukan hal-hal yang menjauhkan Anda dari Tuhan, bahkan jika hanya karena Anda tidak menyediakan waktu untuk berdoa, ke gereja, atau bermeditasi. Hari-hari itu mungkin menjadi saat-saat Anda berhenti berjalan atau mengambil arah yang salah dalam perjalanan Anda. Carilah contoh perilaku yang pernah Anda lakukan pada saat Anda berjalan bersama Tuhan di waktu yang lalu, dan berusahalah sekuat tenaga untuk menghindari perilaku yang pernah membuat Anda tersesat. 2 Patuhilah perintah Tuhan. Berusahalah untuk menjaga setiap langkah Anda agar bisa tetap berjalan bersama Tuhan. Untuk menjaga langkah Anda di dalam Tuhan, Anda harus bertindak seturut kehendak Tuhan dan mematuhi perintah yang Tuhan berikan bagi seluruh umat manusia. Sebagian dari proses ini adalah mematuhi apa yang Tuhan perintahkan tentang perilaku moral. Meskipun ada orang yang menganggap perintah ini bersifat membatasi, bagaimanapun juga, perintah ini akan menjaga kehidupan manusia tetap aman dan terhubung secara spiritual dengan Tuhan. Aspek penting lainnya dalam mematuhi perintah Tuhan adalah dalam hal mengasihi, mengasihi Tuhan, mengasihi orang lain, dan bahkan mengasihi diri sendiri. Bentuklah hidup Anda seperti yang Tuhan tunjukkan dan tetaplah memperlihatkan kasih bagi kehidupan manusia. 3 Carilah bimbingan dari Roh Kudus. Meskipun beberapa cara dapat dipelajari dari Kitab Suci dan tradisi gereja, cara lain untuk berjalan bersama Tuhan sifatnya lebih pribadi. Agar dapat mengetahui cara-cara ini, berdoalah agar Anda mengerti apa saja langkah-langkahnya. Anak-anak sangat mengandalkan pengasuh mereka untuk menuntun mereka agar dapat berjalan dengan aman dan benar. Mungkin mereka merasa sudah tahu segala-galanya, tetapi akan tiba saatnya mereka menyadari bahwa mereka harus mendengarkan bimbingan yang diberikan oleh orang tua mereka, kakek nenek mereka, dan orang-orang yang lain, alih-alih tetap bersikap keras kepala yang akan membawa mereka pada masalah atau bahaya. Sama halnya, orang yang percaya pada akhirnya harus mengandalkan Roh Kudus yang akan membimbing mereka agar dapat menempuh perjalanan spiritual yang positif. 4 Bersabarlah. Jawaban atas doa Anda atau solusi atas keadaan yang sulit mungkin tidak datang dengan segera seperti yang Anda inginkan. Namun agar tetap dapat berjalan bersama Tuhan, ada saatnya Anda harus memperlambat kecepatan langkah Anda dan berjalan sesuai irama langkah Tuhan. Pada akhirnya, Tuhan akan membimbing Anda ke tempat yang seharusnya Anda berada, pada waktu yang seharusnya Anda sampai. Anda mungkin ingin segera tiba di sana, tetapi jika Anda ingin berjalan bersama Tuhan, Anda harus percaya bahwa Tuhan sudah menentukan waktu yang lebih tepat daripada yang Anda inginkan, jika keduanya tidak sama.[4] 5 Berjalanlah dengan orang lain di jalan yang sama. Meskipun Anda pasti mempunyai orang yang Anda kasihi dengan iman yang berbeda, Anda harus bersahabat dengan siapa saja yang mengabdi Tuhan seperti Anda. Orang-orang ini dapat mendukung Anda dalam kehidupan sehari-hari, dan Anda juga dapat mendukung mereka. Orang-orang beriman yang lain juga dapat menjaga agar Anda tetap memenuhi tanggung jawab sesuai komitmen Anda untuk berjalan bersama Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan sering menggunakan orang lain di dalam hidup Anda untuk membimbing langkah Anda. 6Teruslah berjalan. Terlepas dari berapa kali Anda tersandung dan jatuh, Anda harus membersihkan diri dari debu yang melekat dan melanjutkan perjalanan lagi. Tuhan tidak akan meninggalkan Anda, bahkan jika sewaktu-waktu Anda kehilangan penglihatan untuk memilih jalan yang seharusnya Anda tempuh. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Tuhanpenulis skenario sekaligus sebagai sutradara. Dan kita umat manusia sebagai aktornya. Ilustrasi foto: Pementasan Teater "Reinkarnasi Layonsari" Komunitas Mahima di Taman Budaya Denpasar, 2016. Skenario itu Ditulis Tuhan - Renungan Kecil Prihal Cinta, Pertemuan dan Perpisahan "Trashveling By Artists" | Berjalan Bersama Bacaan Firman Tuhan Mazmur 121 1b-7 Para peziarah yang melakukan perjalanan naik ke Yerusalem maupun kembalinya mereka ketempat kediamannya memperlihatkan kesulitan dan bahaya dalam perjalanan yang mereka lalui bisa saja ada bahaya maupun bencana yang mengusik keselamatan mereka. Namun demikian, walaupun pikiran seperti itu muncul, mereka dengan yakin dan penuh sukacita menyatakan “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”. Mazmur ini memperlihatkan keyakinan pada perlindungan Tuhan yang pasti kepada umat yang sedang berjalan menuju maupun kembali dari rumah Tuhan’. Bahwa umat yang mengarahkan tujuan dan yang mengawali hidupnya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan. Sukacita dan kebahagiaan orang percaya dalam menjalani kehidupannya adalah karena iman kepada Tuhan satu-satunya sumber kehidupan, yang tidak pernah telelap untuk menjaga dan yang senantiasa menuntun disisi umatNya. Melalui Mazmur ini kita belajar bagaimana umat Allah yang melakukan perjalanan ziarah tanpa ragu dan bersungut-sungut. Iman menjadi andalan perjalanan hidup umat yang percaya kepada Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, betapapun sulit dan berbahayanya jalan yang akan dilalui. Semangat umat Allah dalam perjalanan ziarah yang dilakukannya mengajar dan mengingatkan kita pada kuasa Allah. Walaupun kita tidak bisa melihat bahaya maupun kesulitan yang dapat menghalangi perjalanan kehidupan kita, namun kuasa Allah akan bekerja menyelamatkan dan memberikan yang terbaik kepada setiap orang yang melangkahkan kehidupannya dengan iman teguh kepada Tuhan. Seperti perjalanan ziarah yang harus menghadapi tantangan bahaya sebelum tiba di kota Allah. Demikian halnya perjalanan kehidupan kita, bahwa hanya Tuhan satu-satunya penyelamat yang sejati yang menciptakan alam semesta. Walaupun ada banyak tawaran-tawaran keselamatan yang dicoba diberikan oleh manusia, namun itu bukanlah keselamatan yang sejati. Kuasa Allah yang sejati telah diperlihatkan pada kita di dalam Yesus Kristus, yang menjadi juruselamat kehidupan kita yang abadi. Hidup orang percaya kepada Kristus bukanlah hidup yang di lingkupi ketakutan dan kekawatiran, tetapi hidup orang percaya adalah hidup orang-orang yang bersukacita dan semangat mengandalkan kuasa Allah.

Suatusore Tuhan Yesus bersama para muridnya menyeberangi Danau Galilea. Karena kelelahan setelah seharian melayani, Tuhan Yesus pun tertidur di geladak kapal. kita dapat bersukacita apabila berjalan bersama Tuhan Yesus. Dan, karena kita tahu bahwa Bapa surgawi yang setia akan tinggal bersama kita sampai akhir perjalanan di bumi ini, kita

Bumi menyambut hangat datangnya beribu butiran air di sore hari nan sepi. Dua orang pemuda asik bercengkrama, menimang-nimang harapan akan realitas hidup mereka di kemudian hari. Salah seorang dari mereka mengeluhkan gairah hidupnya yang diliputi berbagai tantangan, “hidup itu berat ya, banyak yang harus diperjuangkan dan dikorbankan” ungkapnya dengan wajah memelas. Mendengar keluhan tersebut, seseorang yang lain memandang dengan wajah iba dan menimpali, “ya…hidup itu berat karena dipikul padahal hidup bukan untuk dipikul, melainkan untuk dijalani. Bukankah jika hidup dijalani akan terasa lebih ringan karena Tuhan selalu menemani”? Seketika, keheningan melanda suasana sore itu, entah meresapi petuah tak bertuan itu atau malah dirasuki seribu satu alasan untuk mencari pembenaran diri. Ilustrasi di atas hendak menegaskan kepada manusia untuk mengandalkan Allah dalam setiap langkah hidupnya. Sering kali, manusia merasa mampu melakukan segala sesuatu sehingga mengabaikan Allah yang begitu dekat dengan dirinya bahkan ada di dalam dirinya. Pada akhirnya, tindakan mengabaikan Allah mengantar manusia pada keputus-asaan atas realitas hidup yang dihadapinya sehingga manusia mudah mengeluh bahkan mengkritisi eksistensi dan cinta Allah yang pernah, sudah, dan sedang dialaminya. Mengandalkan Allah atau berjalan bersama Allah dalam setiap dinamika hidup manusia menuntut komitmen untuk hidup di dalam, bersama, dan seperti Yesus Kristus sendiri sebagai Putra Allah. Sebagai orang-orang yang dipilih Allah Yohanes 1516, kita sudah selayaknya menghidupi nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh Yesus Kristus sendiri selama hidup-Nya di dunia. Menghidupi nilai-nilai Injil dapat dihayati melalui semangat memaknai masa Pra-Paskah yang kita umat Katolik rayakan pada bulan ini yang dibuka dengan perayaan Hari rabu Abu. Beberapa hal yang bisa kita hidupi dan hayati di masa Pra-Paskah adalah dengan; Pertobatan Masa Pra-Paskah merupakan masa pertobatan yaitu masa pembaruan diri untuk hidup bersama dan di dalam Allah. Dalam hidupnya, Manusia selalu memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa konkupisensi. Oleh karena itu, membaharui diri merupakan panggilan bagi setiap orang untuk kembali kepada Allah agar mampu berjumpa dengan Allah sendiri dan sesama dalam semangat cinta kasih. Pertobatan ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk meninggalkan keterlekatan duniawi dan kebiasaan melakukan dosa untuk kembali kepada Tuhan Yoel 212-18. Pertobatan dalam perayaan Rabu Abu ditandai dengan penerimaan abu sebagai ungkapan pertobatan. Abu mengingatkan semua orang Katolik akan kerapuhannya sebagai manusia yang membutuhkan Allah dalam setiap perjalannya; “Ingatlah manusia; bahwa engkau terbuat dari debu dan akan kembali menjadi debu” Kejadian 319. Pertobatan ini harus berasal dari pertobatan hati atau batin KGK 1430 bukan sebagai sebuah pertunjukan untuk mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang lain, melainkan usaha membangun perjumpaan dengan Allah sendiri sebagai asal dan tujuan hidup semua manusia. Hati yang Terbuka Usaha pertobatan harus dijalankan dari hati yang terbuka akan kehendak Allah sendiri. Pertama-tama segala usaha pertobatan di masa prapaskah tidak dilakukan dengan keterpaksaan untuk dipuji, dilihat, dan diangungkan oleh orang lain Matius 61, melainkan didasari oleh hati yang terbuka dan tulus untuk berserah pada kehendak Allah sendiri. Tindakan Pertobatan Pertobatan tidak berhenti pada ranah konsep atau wacana ideal, tetapi harus mendarat pada tindakan nyata. Usaha pertobatan ini dapat dilakukan dengan bentuk ulah tapa, yaitu berpuasa atau berpantang, berdoa, dan bersedekah. Ketiga hal ini membantu kita untuk semakin menguasai diri sendiri agar tidak mudah jatuh pada tawaran hasrat dunia dosa serta memanggil kita untuk mendekatkan diri kepada Allah bahkan menyadari Allah yang selalu berjalan bersama kita. Tanggung Jawab pada Karya Berjalan bersama Allah harus juga diwujudkan dalam perjalan kita dengan manusia yang lain, ciptaan Allah lainnya, dan komitmen untuk setia dan bertanggung jawab atas tugas/karya yang kita jalani dan yang dipercayakan kepada kita. Kesetian dan tanggung jawab atas tugas yang kita jalani adalah bentuk dari usaha pembaruan diri kita untuk menapaki jalan kekudusan menuju Allah. Kesetian dan tanggung jawab ini pula adalah bagian terpenting dari dinamika manusia untuk ikut serta ambil bagian dalam karya Allah membangun dunia yang baik bonum, benar verum, dan indah pulhrum. Pada akhirnya, berjalan bersama Allah adalah bagian terpenting dalam dinamika hidup manusia. Berjalan bersama Allah harus dilandasi oleh iman, pengharapn, dan kasih 1 Korintus 131-13. Ke-tiga keutamaan kristiani ini menjadi sumber bagi manusia untuk berjumpa dengan Allah, diri sendiri, sesama, serta ciptaan Allah lainnya sebagai dorongan bagi setiap pribadi untuk bertumbuh dan berkembang menjadi agen cinta Allah dalam kehidupan dunia. Berjalan bersama Tuhan dalam dinamika hidup adalah kesempatan bagi kita untuk sampai pada pengalaman sukacita. Manusia yang bersukacita adalah manusia yang mampu bersyukur atas segala realitas hidupnya dan mau secara terus menerus menjalankan pertobatan dan membaharui diri secara terus-menerusLumen Gentium Art. 8. Berjalan bersama Tuhan memberi kita harapan akan kasih yang begitu besar dari Allah kepada kita sehingga daya juang dan daya pacu kita terus dioptimalkan dan gairah untuk bangkit dan maju terus menyala karena setiap manusia tidak berjalan sendiri, melainkan dituntun oleh kuasa Allah sendiri. Semoga dengan kesadaran bahwa Allah selalu bersama kita, memberikan semangat untuk menjalani dinamika hidup tanpa keluhan dan keputus-asaan karena pada hakikatnya hidup itu mudah jika kita terus melibatkan Allah dalam dinamika tersebut. Semoga masa Prapaskah yang kita rayakan ini memampukan kita untuk terus bertumbuh dan berkembang dalam iman, harapan, dan kasih untuk menyambut hari pembebasan atau penyelamatan dari Allah sendiri 2Korintus 6 2. In Cruce Salus Frater Konstantinus Faried OSC ———- Singkatan KGK Katekismus Gereja Katolik LG Lumen Gentium Dokumen Gereja Konsili Vatikan II

Karenasaya yakin giliran anda akan segera tiba. Dan saya juga mau berbicara kusus untuk gereja ROCK Sydney. Selama 23 tahun Tuhan sudah berjalan bersama kita. Dan selama 23 tahun, kita mengalami banyak suka dan duka. Ada saudara yang masih ingat masa-masa dimana gereja kita berada di puncak gunung.

17Ilustrasi Khotbah Karena karunia yang Tuhan beri adalah untuk kepentingan bersama maka cara pemberdayaannya adalah di dalam kelompok atau tim. Ia menyadari bahwa rencananya yang semula mungkin tidak berjalan dengan baik, tetapi ia telah mempersiapkan rencana kedua. Ia beralih pada cara bertarung yang ofensif dan memenangkan pertarung
tbYEk.
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/541
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/236
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/57
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/615
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/641
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/336
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/644
  • 1qzvp5g3eo.pages.dev/378
  • ilustrasi berjalan bersama tuhan