Wirausaha sukses di bidang kerajinan – Kerajinan merupakan salah satu bidang yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu bidang usaha yang hadir di kalangan milenial sekarang ini. Dengan semakin berkembangnya dunia kerajinan ini, membuat bidang ini menjadi salah satu usaha yang bisa di kembangkan. Baca Juga Teknologi Informasi Menggunakan Seperangkat Komputer Untuk Wirausaha Sukses di Bidang Kerajinan Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan Komang Adi Diah Rahmalita Dewi Tanjung Sari Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri Erin Garcia Camilla Westergaard Radhika AJ Lalu siapa saja orang-orang yang sukses di bidang kerajinan dan menjadi orang yang terkenal di bidang ini. Berikut adalah daftarnya Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan Komang Adi Diah Rahmalita Dewi Tanjung Sari Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri Erin Garcia Camilla Westergaard Radhika AJ Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan Komang Adi Sejak masih anak-anak, Komang Adi sudah menekuni hobi melukis yang ia miliki. Dengan serius, ia melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Seni Rupa SMSR Bulan Batu, Sukawati setelah tamat dari SMP. Setamatnya dari SMSR terhadap 1997, Komang Adi segera terjun ke dunia usaha bidang seni lukis. Pada waktu itu, peminat lukisan masih belum banyak, dan Komang pun menyambi usahanya dengan menjual beraneka aneka pigura atau bingkai foto dan lukisan. Sembari menjual pigura foto dan lukisan, Komang senantiasa melatih kapabilitas melukisnya sambil mengamati pasar lukisan. Di tahun 2000, Komang memasarkan lukisannya dengan disiplin dan konsisten. Mulai dari menjual satu sampai dua lukisan, lantas berkembang sampai ia mempunyai galeri lukisan sendiri yang dinamai Komang Adi Galeri. Usaha kerajinan lukisan Komang pun berlanjut sampai ia sukses menjual lukisannya ke luar negeri, yang mana tiap 3 bulan ia mampu mengekspor sekitar 300 lukisan ke beraneka negara. Lukisan Komang diminati negara-negara lain dari Australia, Amerika Serikat, Jerman, sampai Perancis. Kini, omzet yang diperoleh komang sudah mencapai Rp. 175 juta rupiah per bulan, dengan setiap lukisan di galerinya yang ia hargai mulai dari Rp. 50 ribu sampai Rp. 45 juta rupiah. Diah Rahmalita Diah mengawali usaha kerajinan berbahan limbahnya terhadap tahun 2007 dengan modal awal yang cuma sebesar Rp. 1 juta rupiah. Dengan melihat peluang yang ada, yaitu mencampurkan kapabilitas melukisnya dengan pemakaian bahan limbah seperti piring, gelas, sampai botol beling diah berani mengawali usaha kerajinannya. Ia pun berani mengambil alih risiko dengan memastikan resign dari pekerjaannya dan fokus untuk mengembangkan usahanya. Modal ketekunan dan keseriusan dalam menggarap kerajinan seni yang membuat perubahan limbah sampah tak punya nilai menjadi karya seni yang mempunyai nilai ini membawa Diah Rahmalita kepada kesuksesan. Usahanya pun sukses menarik perhatian pemerintah untuk memberinya bimbingan dan akses pemasaran yang lebih luas dengan turut ke beraneka pameran secara gratis. Dewi Tanjung Sari Usaha Dewi Tanjung Sari diawali disaat ia berkuliah di Universitas Brawijaya terhadap tahun 2003. Saat itu, Dewi mendapatkan sebuah gagasan untuk membuat usaha kerajinan dengan menggunakan sampah daun bekas. روليت كازينو Dengan modal awal sebesar Rp. 50 ribu rupiah, Dewi memproduksi sampah dedaunan yang dipungutnya di halaman Universitas Brawijaya menjadi sebuah pigura foto, kotak pensil, undangan, dan kerajinan lainnya. Dewi pun lantas memasarkan produknya dengan membuat pameran sebagai layanan promosi dan menjual kerajinannya. Kemudian, usaha yang dilakoni Dewi berkembang dan membuat kerajinan berbahan dasar limbah. Berkembangnya usaha Dewi konsisten memuncak yang mana sampai terhadap tahun 2005, kerajinan yang dibuatnya dilirik customer dari negara lain. Kerajinan yang dibikin oleh Dewi pun sukses di ekspor ke beraneka negara seperti Australia, Hong Kong, Malaysia, dan Jerman. Saat sempat mengalami krisis terhadap tahun 2009, Dewi memastikan untuk membuat franchise terhadap bisnisnya dengan nama De Tanjung. Ide brilian Dewi pun sukses membuat bisnisnya bertahan dari krisis, dan mampu konsisten berkembang setelah krisis. Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri Selain dari dalam negeri, terdapat juga wirausahawan di bidang kerajinan dari luar Indonesia yang mampu anda melihat dan pelajari kisah suksesnya, dan bisa anda terapkan beberapa pelajarannya ke usaha kerajinan yang anda miliki. Erin Garcia Wirausahawan kerajinan dari San Francisco, Amerika Serikat ini mengawali bisnisnya terhadap tahun 2011. Saat itu ia baru lulus dari SMA dan teman-temannya menolong Erin untuk menjual hasil kerajinannya yaitu berupa kartu ucapan dan hiasan dinding. Erin yang mempunyai kegemaran untuk membuat kerajinan tangan pun mengikuti anjuran teman-temannya untuk menjual kerajinan yang dibuatnya. Alhasil, berkat kegigihannya, kerajinan Erin dilirik oleh banyak pemilik toko kerajinan dan produk Erin dijajakan di toko tersebut. Setelah itu, Erin memberikan merk dagang terhadap produk miliknya dengan nama Feed the Fish co dan menjual produknya sendiri secara lebih luas. Kemudian Erin berlanjut dengan menjual produknya secara online melalui situs dan membranding mereknya dengan berbagi tutorial membuat kerajinan tangan. Camilla Westergaard Gadis Britania Raya ini mengawali usahanya yang terkait dengan kerajinan di Sheffield, Inggris. Dia sendiri tumbuh di rumah yang penuh dengan hasil kerajinan tangan hasil karya ibunya yang merupakan seorang pembuat tembikar dan hal berikut membuat Camilla jatuh cinta terhadap kerajinan tangan. Hingga suatu waktu ia terpikirkan gagasan untuk membuat suatu platform yang menghimpun para pembuat kerajinan tangan untuk menjual produknya. Meskipun fokus Camilla bukan terdapat terhadap membuat kerajinan, tetapi ia melihat tantangan disaat melihat banyak pengrajin yang cuma fokus terhadap kreativitasnya, supaya mereka susah untuk menjual produknya. Folksy dibentuk oleh Camilla dan menjadi sebuah platform berupa e-commerce yang menghimpun para pengrajin di Inggris yang menghendaki memperkenalkan dan menjual karyanya ke pasar yang lebih luas secara online. Radhika AJ Wanita pembuat kerajinan tangan dari India ini sukses menjual boneka Afika dengan beraneka warna yang terbuat dari koran bekas. Meskipun mempunyai penyakit langka yang membuatnya senantiasa berada di rumah karena tulang-tulangnya terlampau lemah, hal berikut tidak membuat Radhika putus semangat. Waktu-waktu yang dihabiskan di rumah, ia pergunakan untuk mengasah kapabilitas tangannya untuk membuat beragam kerajinan yang unik. bet365 arabic Beberapa kerajinan yang ia membuat pada lain adalah kartu ucapan, kotak pensil, keranjang, pigura foto, dan yang paling unik boneka Afrika. لعبة سلوتس Semua kerajinannya dibikin dengan bahan dari kertas koran bekas. Dia menjual kerajinannya menjadi dari keluarganya. Kemudian pemasaran berlanjut menjadi dari mulut ke mulut sampai dengan pemakaian internet. Radhika pun udah mendesain lebih dari 200 boneka Afrika. Nah, itulah beberapa wirausaha sukses di bidang kerajinan yang sukses baik di Indonesia maupun di luar negri. Semoga artikel di atas memotifasi anda dan terima kasih sudah membaca.
Kisahsukses lainnya juga datang dari seorang perempuan yang kini berkecimpung di bidang makanan dan pernah menetap di Taiwan, bukan sebagai buruh migran namun mahasiswi pada salah satu perguruan tinggi. Dia bernama Claudia Syanny Latif, yang pernah belajar Bahasa Mandarin di Taiwan Fu Jen Catholic University.
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis/cara-jual-saham-right-issue-di-ipot-6059800" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
Namunberbeda dengan seorang pengusaha wanita bernama Irene Holle yang berhasil mengembangkan bisnis dalam bidang pengolahan sampah berawal dari keprihatinan. Melihat fenomena masalah sampah yang semakin parah di negeri ini, wanita yang awalnya sama sekali tidak mempunyai background dalam bidang lingkungan tersebut, terbukti malah dapat
Tahukah kamu bahwa ada beberapa tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses meniti kariernya hanya bermodalkan barang-barang bekas yang didaur ulang jadi sesuatu yang bernilai jual. Bahkan tokoh wirausahawan sukses ini sampai bisa meraup omset hingga 12 milyar per tahun. Dalam hal pemasaran, tokoh wirausaha yang sukses ini tak hanya memasarkan produknya di Indonesia. Tetapi juga mengekspor ke berbagai negara tetangga dan Eropa. Berwirausaha di bidang kerajinan terkadang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan usaha lainnya. Sosok wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan adalah mereka yang pandai melihat peluang bisnis di sekitar mereka. Mau tahu siapa saja pengusaha di bidang kerajinan yang sukses itu? Simak baik-baik penjelasan lengkapnya berikut ini. Eni Aryani Dari Kaleng Bekas Menjadi Produk Ratusan Juta Hingga Tembus Pasar Australia Biografi pengusaha sukses di Indonesia yang pertama adalah Eni Aryani. Dengan bermodalkan kaleng dan kayu bekas, Eni bisa menghasilkan omset sampai ratusan juta per bulannya. Ia sangat terampil menyulap sampah yang tak berguna menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual. Karyanya memiliki ciri khas tersendiri pada motif dan desainnya yang membedakan dari produk kerajinan lain pada umumnya. Wanita kelahiran Yogyakarta, 22 Desember 1979 ini membuat lebih dari 20 macam varian produk. Diantaranya yaitu guci stempel, kaleng kerupuk, vas bunga, tenong, ceret angkringan, tempat kue, ember, pensil, siraman bunga, dan barang-barang keperluan rumah tangga lainnya. Walaupun hanya dari kaleng dan kayu bekas, barang yang dibuat Eni ternyata dijual dengan harga cukup mahal. Yaitu sekitar ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Salah satu alasan mengapa harganya cukup mahal karena kerajinan itu dibuat sepenuhnya dengan tangan handmade. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1,2 juta per unitnya. Barang kerajinan yang mahal biasanya berupa hiasan atau pajangan yang dibuat custom. Bisnis Wastraloka ini dirintis oleh Eni Aryani sejak tahun 2014. Bagaimana bu Eni mengawali usahanya? Konon pada saat memulai bisnis, Eni hanya menggunakan modal sebesar Rp 5 juta. Sebagian besar hanya digunakan untuk membeli bahan baku berupa cat akrilik dan barang bekas. Selama berjalan satu tahun usahanya terus mengalami perkembangan. Permintaan akan barang kerajinan kian membludak setelah Eni memasarkan produknya secara online. Dengan banyaknya permintaan maka tak heran jika Eni bisa meraup omset sampai ratusan juta per bulannya. Singkat cerita produk wastraloka kian terkenal. Terlebih lagi selama setahun menjalankan bisnis ini atau lebih tepatnya pada tahun 2015, Eni mengikuti ajang pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia yaitu Inacraft. Eni merasa sangat beruntung mengikuti ajang tersebut karena dengan mengikuti Inacraft ia bisa memasarkan produk kerajinan tangannya pada jangkauan yang lebih luas. Setelah 2 tahun menggeluti bisnisnya wastraloka dengan omset yang cukup besar, Eni mulai berpikir untuk fokus menggarap bisnisnya. Ia yang bekerja sebagai karyawan swasta pada suatu perusahaan ingin mengundurkan diri resign dari pekerjaannya. Sementara untuk lokasi bisnis wastraloka, Eni memiliki tempat workshop kerajinan tangan di Yogyakarta. Dan untuk pemasarannya wastraloka memiliki galeri pemasaran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Untuk pembelinya sendiri tidak hanya dari kalangan perorangan atau individu, tetapi juga dari kalangan korporasi besar seperti restoran dan hotel. Bahkan sampai di ekspor ke Jepang dan Australia. Dalam proses produksinya, Eni dibantu oleh 8 orang pegawai. Namun jika orderan sedang banyak-banyaknya Eni juga mempekerjakan 5 freelancer. Untuk pengrajin kalengnya ada 3 orang dan dibantu 2 orang freelance. Sementara pelukisnya ada 5 orang dan dibantu 2 orang freelance. Diah Rahmalita Bisnis Piring dan Gelas Bekas yang Bernilai Jutaan Rupiah Wirausaha yang sukses di Indonesia berikutnya adalah Decoupage dari mbak Diah Rahmalita 47. Di tangan mbak Diah barang bekas yang berupa piring, gelas, dan botol beling adalah sesuatu yang bisa dikreasikan menjadi barang bernilai jual tinggi. Diah memulai bisnis Decoupage-nya pada tahun 2007. Yang awalnya membuat decoupage hanya sebagai side job, lalu berkembang menjadi sebuah bisnis yang besar. Decoupage pada umumnya adalah seni menempelkan kertas tisu dan dilukis dengan menggunakan cat. Bisnis yang ditekuni Diah dengan brand Lita Art pada awalnya hanya menggunakan modal sekitar Rp 1 juta untuk membeli cat dan media. Sementara sisanya hanya menggunakan barang bekas berupa gelas, piring, dan botol beling. Diah bisa menjalani bisnis Decoupage ini karena hobi semata. Ia sama sekali tak memiliki latar belakang seni. Bahkan gelar sarjana yang dimilikinya pun justru diraih dari Jurusan Ekonomi. Walaupun awalnya Diah sempat ragu menekuni bisnisnya, tetapi pada akhirnya ia memilih untuk terjun lebih dalam . Berangkat dari hobinya yang senang melukis maka ia pun mencoba membuat suatu produk yang bernilai jual. Ia memoles barang-barang bekas menjadi suatu kerajinan yang cantik dan menarik untuk dijadikan pajangan. Setelah 4 tahun menjalani bisnis Decoupage, ia juga membuat karya seni lukis kaca. Nama usahanya itu dikenal dengan brand Lita Art. Pada tahun 2011, ia memprediksi bahwa Lita Art akan menjangkau pasar yang luas. Maka untuk mempertahankan bisnisnya itu, ia rela resign dari pekerjaannya sebagai karyawan dari salah satu perusahaan swasta. Masalah mulai muncul ketika Diah fokus menggarap bisnisnya. Diah kesulitan memasarkan produknya karena memang ia belum memiliki pasar yang tetap. Ia bingung ke mana produknya harus dipasarkan dan tidak ada juga yang mengarahkan. Yang ada dalam benaknya ketika membuat kerajinan adalah bagaimana ia bisa membuat karya lalu ditawarkan ke orang. Kalau laku yah alhamdulillah kalau nggak laku yah jadi koleksi pribadi aja. Semuanya berubah ketika karya Diah mulai dilirik oleh Pemerintah Daerah. Mereka beranggapan bahwa keahlian Diah yang bisa menyulap barang bekas menjadi hiasan dan pajangan yang bernilai jual adalah sesuatu yang unik dan kreatif. Akhirnya Diah mulai mendapat bantuan promosi gratis dari Dinas kota yaitu Disperindag, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata sehingga Diah bisa keliling Indonesia dan bahkan sampai ke beberapa negara untuk mengikuti pameran. Diah mengaku memiliki beberapa pelanggan dari luar seperti negara Asia dan Eropa. Kalau dari Asia ada Thailand, Malaysia, India, Brunei, dan China. Sedangkan dari Eropa ada Swiss, Kroasia, Turki, Italia, dan Bulgaria. Produk Decoupage-nya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 20 ribu sampai jutaan rupiah. Produknya yang paling mahal adalah Decoupage yang dibuat dari botol beling besar. Harganya mencapai Rp 1,5 juta rupiah. Saat ini omset mbak Diah per bulannya sekitar 10 sampai 20 juta. Bahkan jika ikut pameran bisa lebih dari itu. Tak heran kalau mbak Diah ini disebut sebagai salah satu orang sukses di Indonesia. Made Sutamaya Pengepul Sampah Kayu Menjadi Pengusaha Beromset Rp 300 Juta Per Bulan Biografi wirausahawan di bidang kerajinan yang cukup terkenal adalah Made Sutamaya 49. Sampah kayu terkadang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal dengan hanya memberikan sentuhan seni dan kreativitas maka sampah itu bisa jadi produk yang bernilai jual. Hal itulah yang dilakukan oleh salah satu tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses di Bali ini. Dalam usahanya yang bernama Kioski Gallery, Ia berhasil mengolah tumpukan sampah kayu bekas yang berserakan di pinggir pantai menjadi desain interior bernilai jutaan rupiah. Karyanya cukup mampu menggemparkan jagat bisnis kerajinan yang ada di Indonesia. Ia juga bisa bersaing dengan para pengusaha yang lebih berpengalaman dengan menampilkan berbagai karya interior desain unik, kreatif, dan berkesan mewah. Made memaparkan bahwa ia mendirikan bisnis ini pada tahun 2003. Pengalaman kerja selama 23 tahun pada salah satu perusahaan mebel menjadi modal dasar basic dalam membangun bisnisnya. Made mengungkap bahwa modal awalnya memulai usaha ini hanya dua karung plastik kayu pantai, paku, dan palu. Dengan berbekal pengalaman mengolah kayu, Made berhasil menyulap sampah kayu menjadi produk berharga jutaan. Made yang hanya lulusan SMA seringkali melihat banyaknya sampah kayu yang kerap berada di pinggir pantai. Jumlahnya cukup banyak apalagi jika musim hujan. Dalam proses pembuatan kerajinan, potongan-potongan kayu yang didapat langsung disortir terlebih dahulu mana yang layak digunakan dan mana yang tidak. Selanjutnya kayu-kayu itu dikeringkan kemudian lanjut pada tahap perakitan. Setelah melalui proses perakitan, Made lalu mendesain dan membentuknya menjadi berbagai macam model interior yang diinginkan seperti kursi, kaca, meja, lampu, dan lain-lain. Dalam proses merakit Made biasanya menggunakan lem kayu atau paku. Untuk membuat produk yang berkualitas tinggi tentu harus memerhatikan dengan seksama jenis sampah kayu yang digunakan. Mulai dari konsep, konstruksi, maupun kualitas kayu agar nanti tidak terjadi masalah dalam hal perakitan. Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya adalah pernis. Seluruh kursi, meja, kaca, dan karya lainnya akan dibuat mengkilap dengan cairan tertentu. Untuk masalah persediaan kayu Made tidak terlalu ambil pusing karena memang melimpah di pinggir pantai pada saat musim hujan. Kalau pun suatu saat ia kehabisan stock di pantai, ia siap membeli kayu bekas pada orang-orang yang menawarkannya. Harga yang dibanderol untuk karya-karya Made Sutamaya melalui Kioski Gallery seperti kursi, meja, kaca, maupun lampu berdiri sekitar ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Produk buatan Made ini juga bisa dijamin kualitasnya. Walaupun berasal dari kayu bekas tapi ia bisa menjamin kalau karyanya itu bisa bertahan 20 sampai 30 tahun mendatang. Made menuturkan bahwa kuatnya konstruksi kayu dikarenakan terjadi proses kimiawi. Pada saat terombang-ambing di lautan kayu mengalami reaksi kimia dengan air laut yang berkadar garam tinggi. Akibatnya kayu menjadi awet dan tidak mudah keropos. Ada kesenangan tersendiri yang dirasakan Made dalam menjalankan bisnisnya. Karena selain mendapat keuntungan ia juga mampu menekan jumlah sampah kayu yang ada di pinggir pantai. Untuk pemasaran produknya sendiri sudah mencapai pasar internasional seperti Jerman, Perancis, Belanda, Afrika, dan Italia. Made mengaku mengalami kesulitan untuk menjual produknya pada awal mula bisnis ini. Pasalnya ia hanya menunggu datangnya pembeli di Gallery-nya. Karena kurangnya pembeli sehingga mau tidak mau ia harus bergerak sendiri mencari pembeli. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menjual lebih banyak produk adalah dengan mengikuti pameran. Cara ini dianggap sebagai jalan alternatif untuk menemukan calon pembeli yang potensial. Setelah mengikuti pameran, Made mulai bermanuver dengan media online seperti Facebook untuk memasarkan produk dagangannya. Alhasil, dengan kedua cara itu ia berhasil meraup keuntungan besar dari bisnisnya. Lama-kelamaan nama Made Sutamaya semakin terkenal lewat interior desain yang menggunakan sampah kayu bekas yang mampu meraup omset sampai Rp 300 juta per bulan. Selain mempunyai omset yang besar, Made juga berhasil meraih beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Parama Karya Award 2015 dari sang Presiden Indonesia, Joko Widodo. Made menuturkan bahwa apa yang didapatkannya saat ini adalah buah hasil kerja kerasnya yang dibantu oleh 30 orang karyawan yang justru sebagian besar dari kalangan yang putus sekolah termasuk ibu-ibu pengangguran. Made saat ini telah memiliki 250 mitra bisnis yang tersebar di Bali, Sumbawa, Lombok, dan Jawa Timur. Wajar saja jika ia disebut sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa semakin banyak rekan bisnis yang dimiliki maka akan semakin baik untuk memperluas jaringan pemasaran. Nur Handiyah Dari Sampah Kulit Kerang Menjadi Barang Bernilai Jutaan Rupiah Profil wirausaha sukses berikutnya datang dari mbak Nur Handiyah J Taguba. Di tangan Nur, tumpukan sampah kulit kerang bisa diubah menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai jual. Semuanya berawal ketika Nur dan sang suami Jamie Taguba melihat banyak tumpukan sampah kulit kerang di pinggir pantai. Nah dari situ ia bersama sang suami berencana untuk memanfaatkan sampah kulit kerang untuk diolah menjadi barang pajangan yang indah. Bisnisnya yang bernama Multi Dimensi Shell Craft didirikan pada tahun 2000. Untuk membuat suatu produk kerajinan, terlebih dahulu kulit kerang harus dicuci bersih sebelum akhirnya siap pakai. Tahapan selanjutnya adalah tahap pengolahan dan desain sesuai dengan yang diinginkan. Agar kulit kerang bisa kuat, dibutuhkan material tambahan sebagai penyangga. Biasanya berupa besi, aluminium, dan fiber glass. Salah satu alasan khusus mengapa Nur menekuni bisnisnya ini adalah untuk menekan jumlah sampah kulit kerang yang berserakan di pinggir pantai. Nur mendapat pasokan sampah kulit kerang dari para nelayan yang ada di utara Jawa. Untuk setiap ton kulit kerang dibeli dengan harga Rp 1,5 juta. Hal ini tentu bisa jadi pendapatan tambahan bagi para nelayan yang pekerjaan utamanya mencari ikan. Setelah dicuci bersih, selanjutnya kulit kerang dikirim ke Jalan Astapada Kavling 130, Kabupaten Cirebon Jawa Barat. Sampah kulit kerang ini bisa dibuat menjadi barang pajangan antik seperti lampu, vas bunga, piring, kursi, meja, dan lain-lain. Dalam proses desain sampah kulit kerang, Nur dibantu oleh para pemuda yang ada di sekitar rumahnya. Ia sendiri sama sekali tak punya basic sebagai pengrajin kulit kerang. Ia hanya sarjana jurusan matematika dan bekerja sebagai PNS. Sedangkan sang suami sendiri Jamie Taguba bekerja sebagai kontraktor dan mekanik. Usahanya kian melejit ketika piring dan vas bunga yang dibuat dari kulit kerang dilirik oleh Pemerintah Daerah Cirebon. Permintaan yang datang semakin meningkat dan Nur semakin menunjukkan kemampuannya dalam mendesain sampah kulit kerang. Kemampuan itu ia dapatkan dari masukkan berbagai kalangan, salah satunya dari para pembeli baik yang dari dalam negeri maupun yang dari luar. Berangkat dari masukan itu ia mulai berani memvariasikan produknya seperti lampu gantung, dan barang pajangan lain yang bernilai jual tinggi. Nur mengaku bahwa ia dan sang suami nekat membangun bisnis dari sampah kulit kerang dengan modal yang sedikit. Mereka hanya mengandalkan aset yang dimiliki seperti pesawat telepon dan mobil bak. Dalam hal ini aset tersebut tidak dijual, melainkan dimanfaatkan secara langsung. Untuk lebih fokus dalam pengembangan bisnis Multi Dimensi Shell Craft, Nur dan sang suami memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Di awal usahanya, proses pemasaran produk kerajinan dari kulit kerang hanya mengandalkan jaringan pertemanan yang cukup luas dari sang suami. Harga yang ditawarkannya pun masih dalam harga promosi. Selain itu, Nur dan sang suami juga mulai mengikuti berbagai kegiatan pameran dengan tujuan memperkenalkan produk mereka. Nur Handiyah J Taguba menuturkan bahwa rata-rata setiap bulannya ia dan suami mampu mengirimkan 4 kontainer barang pajangan yang dibuat dari kulit kerang ke berbagai negara Uni Eropa. Diantaranya yaitu Italia, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Jerman. Selain di Eropa, barang kerajinan milik Nur juga dikirim ke berbagai negara lain seperti Amerika Serikat dan pasar Timur Tengah, mencakup Kuwait, Bahrain, Irak, dan Arab Saudi. Pengiriman barang juga dilakukan untuk negara Jepang dan Thailand, bahkan sampai ke beberapa negara di benua Afrika. Dari sini kita belajar bahwa kesuksesan apa yang sudah diraih oleh Nur Handiyah adalah buah dari kerja keras dan pengorbanannya. Naomi Susilowati Setiono Wanita Mandiri yang Jadi Pengusaha Batik Sukses Naomi 46 tahun adalah orang yang ingin memajukan dunia Batik Lasem sebagai kerajinan asli Indonesia yang bernilai tinggi. Baik itu dalam maupun di luar negeri. Perjuangan yang ia lakukan dalam mengembangkan batik lasem atau laseman ini sangat besar. Meskipun ia berasal dari keluarga terpandang, ia sama sekali tak tinggi hati, justru ia selalu memperlakukan siapa saja dengan baik. Tanpa mendiskriminasi orang. Karena suatu masalah, pada tahun 1980, lulusan Sekolah Menengah Apoteker Theresianan Semarang ini ditegur oleh orang tuanya. Dan akhirnya dikucilkan di usianya yang baru menginjak 20 tahun. Saat itu Naomi hengkang menuju Kabupaten Kudus. Masa itu adalah masa yang sulit baginya, tetapi sebagai gadis remaja yang mandiri ia berani banting tulang untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Awalnya Naomi bekerja sebagai tukang cuci pakaian. Karena tergiur penghasilan yang lebih tinggi, ia beralih profesi jadi pemotong batang rokok di Pabrik Djarum Kudus. Namun karena kurang cekatan, ia hanya memperoleh penghasilan yang sedikit, yaitu Rp 375 per hari. Padahal pekerja lain bisa memotong batang rokok sampai berkarung-karung dan berpenghasilan Rp per hari. Kemudian ia beralih profesi jadi kernet bus Semarang-Lasem. Singkatnya ia diminta kembali oleh orang tuanya tinggal di Lasem. Itu juga dengan berbagai cemoohan. Derajat Naomi seakan-akan lebih rendah dari pembantu. Mau minta makan dan air saja ke pembantu. Bahkan ia tidak diperbolehkan memasuki rumah besar. Tetapi Naomi tidak dendam pada keluarganya. Semua perlakuan itu ia terima dengan lapang dada. Dari situ perlahan ia mulai mempelajari cara pembuatan batik lasem. Diawali dari proses pendesainan, cara memegang canting, melapisi kain dengan malam, dan bagaimana cara mewarnai dengan baik ia perhatikan dengan seksama. Ini juga termasuk salah satu faktor keberhasilan Naomi Susilowati Setiono. Sampai pada suatu hari di tahun 1990, orang tuanya memutuskan untuk tinggal di Jakarta bersama adik-adiknya. Naomi mau tidak mau harus meneruskan usaha batik yang ditinggal orang tuanya. Disinilah awal dari kesuksesan sosok Naomi dalam dunia pembatikan. Salah satu perubahan yang ia lakukan pada usaha orang tuanya adalah mengubah sistem dan aturan lama bagi para pekerja. Dalam hal ini ia memberi kesempatan pada para pengrajin untuk menjalankan ibadah Shalat. Suasana kerja juga tak lagi seperti atasan dan bawahan. Naomi menganggap para pengrajin sebagai rekan usaha yang sama-sama menguntungkan dan membutuhkan. Saat siang hari, ia terjun langsung dalam proses pembuatan batik. Sementara malam harinya digunakan untuk membuat desain. Dibandingkan dengan batik Solo dan Yogya, batik lasem atau laseman memiliki perkembangan yang jauh tertinggal. Naomi dengan menggunakan peralatan tradisional berusaha membuat perkembangan pada batik laseman. Ia mengerahkan 30 pengrajin Batik Tulis Tradisional Laseman Maranatha di Jalan Karangturi I/ I Lasem, Rembang dimana ia sebagai pemimpinnya. Jadi tak heran bila rekan-rekannya memintanya untuk menjadi ketua cluster batik lasem yang saat ini belum diberi nama. Untuk kedepannya, cluster ini akan diberi nama semacam asosiasi pengrajin atau pengusaha batik lasem. “Tentu saja semua itu tak akan terjadi tanpa adanya kebaikan Tuhan” ujar Naomi sembari mensyukuri atas perbaikan hidup yang dialaminya. Walaupun ia bukan pengusaha batik nomor satu di Kabupaten Rembang, tetapi beliau sudah cukup terkenal dalam dunia perbatikan. Khususnya batik lasem. Dengan statusnya yang single parent dan memiliki dua orang anak yaitu Priskilla Renny 23 dan Gabriel Alvin Prianto 17, ia juga aktif sebagai pendeta di beberapa gereja. Belakangan ini ia disibukkan dengan mengisi seminar ke berbagai instansi tentang seluk beluk batik lasem. Saat ini ia juga sedang merintis pengaderan pengrajin batik ke sekolah-sekolah secara gratis. Tentu saja ini termasuk langkah yang diambil agar batik laseman bisa terus berkembang. Naomi menuturkan “ Kalau bukan kami sendiri yang mengader, siapa lagi? Kita tidak bisa hanya terus mengandalkan pemerintah!” Naomi bahkan pernah mengemukakan gagasannya di hadapan Bupati Rembang Hendarsono untuk menambahkan cara membatik ke dalam pelajaran muatan lokal. Namun sayang, ide tersebut tidak ditanggapi dan dianggap tidak berhasil. Sampai disini Naomi tak langsung menyerah, ia langsung terjun ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan gagasan tersebut. “Untuk masalah tempat tidak usah khawatir, saya bisa meminjam balai desa, jadi tak perlu keluar uang” tutur Naomi. Di tengah kesibukannya, produktivitasnya tak pernah menurun. Naomi dan kawan-kawannya menghasilkan rata-rata 150 potong batik tulis per bulannya. Batik motif akulturasi budaya Cina dan Jawa ini dikirim ke beberapa daerah seperti Serang, Medan, dan Surabaya. Naomi telah membuktikan pada kita bahwa segala usaha, kerja keras, dan pantang menyerah akan selalu membuahkan hasil yang manis. Jadi kalau ditanya hal-hal apa saja yang membuat Naomi Susilowati Setiono sukses dan berhasil? Maka inilah jawabannya. Ditambah lagi dengan keinginannya yang kuat untuk memajukan batik di Indonesia agar jaya kembali. Karena kecintaannya terhadap batik membuatnya sadar bahwa batik adalah kebudayaan bangsa yang harus dilestarikan. Kalau ia saja bisa seperti itu, mengapa kita tidak coba melakukan hal-hal yang membuat wirausahawan Naomi Susilowati Setiono berhasil? Tunggu apa lagi? Ayo berusaha, semangat, dan buat dirimu muncul di artikel pengusaha sukses. Komang Adi Dari Hobi Melukis Hingga Jadi Pengusaha Berpenghasilan 175 Juta Perbulan Dialah Komang Adi, pelukis asal Gianyar, Bali. Yang saat ini telah sukses setelah melalui banyak tantangan dan rintangan. Ayo kita bahas biografi Komang Adi pelukis Bali. Komang Adi sendiri sejak masih anak-anak sudah hobi melukis. Setelah tamat SMP ia memutuskan untuk lanjut ke Sekolah Menengah Seni Rupa SMSR Batu Bulan, Sukawati demi mengasah hobinya. Pada tahun 1997 ia lulus dan memilih untuk terjun langsung menekuni dunia lukis sekaligus menjadikannya sebagai ladang usahanya. Saat itu lukisan masih belum banyak peminatnya. Jadi Komang mengawali usahanya dengan menjual aneka macam pigura lukisan dan foto. Dari situ, ia sendiri mulai memasarkan piguranya dan mengenalkan usahanya pada para pelanggan. Sembari memasarkan pigura, Komang juga tetap berlatih guna mengembangkan kemampuan melukisnya dan mengamati seperti apa lukisan di pasaran. Inilah hal hal yang membuat Komang adi berhasil dan sukses seperti sekarang ini. Di tahun 2000, Komang memberanikan diri memasarkan lukisannya. Mulai dari menjual satu sampai dua lukisan perharinya dan terus berkembang hingga akhirnya Komang telah memiliki galeri sendiri yang ia beri nama “Komang Adi Galeri”. Lukisan karya Komang Adi sudah menembus pasar luar negeri. Diantaranya Australia, Jerman, Amerika, Jerman, dan Perancis. Saat itu permintaan lama-lama kian meningkat dan Komang sudah tak sanggup bila harus melayaninya sendiri. Dari situ ia mulai merekrut beberapa pelukis untuk dijadikan karyawan. Sampai saat ini, komang telah memiliki 34 pelukis yang bekerja untuknya. Komang bisa menjual 300 lukisan ke pasar domestik tiap bulannya dan untuk ke mancanegara ia rutin mengirim sekitar 300 lukisan setiap 3 bulan sekali. Peminat lukisan Komang Adi di Indonesia datang dari berbagai kota seperti Bandung dan Jakarta. Harga lukisan di galeri Komang dibanderol mulai dari Rp 50 juta - Rp 45 juta untuk ukuran yang sangat besar. Komang mengaku omzet dari usahanya ini sekitar Rp 175 juta perbulannya. Dari sini kita bisa belajar bahwa bisnis sukses itu berawal dari yang kecil, itulah yang terjadi Komang Adi Gallery milik Komang Adi. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata lukisan Komang tak hanya diminati oleh orang Indonesia saja, tetapi juga banyak orang asing yang melancong ke Pulau Dewata dan mampir ke galerinya. Komang berusaha mencari strategi bagaimana cara menggaet lebih banyak turis agar datang ke galerinya. Yaitu dengan bekerja sama dengan para tour guide dan agen perjalanan untuk mengajak turis ke galerinya. Dan sebagai imbalannya. Setiap tour guide atau agen perjalanan yang berhasil membawa turis untuk datang ke galerinya dan membeli lukisan akan mendapatkan komisi dari Komang. Jumlah komisi yang didapat dihitung berdasarkan harga lukisan yang terjual. Sejak saat itulah pesanan lukisan semakin membludak dan akhirnya Komang membuat website agar pembeli bisa melakukan pemesanan secara online maupun melalui telepon. seperti itulah jalan hidup dan profil Komang Adi. Saat ini Komang tak usah lagi repot-repot mempromosikan lukisannya melalui pameran atau sejenisnya. Ia tak perlu lagi menjemput bola, melainkan bola/pelanggan sendirilah yang datang padanya untuk memesan lukisan. Semoga kisah sukses wirausahawan Komang Adi ini bisa menginspirasi kita semua. Dewi Tanjung Sri Kisah sukses wirausahawan Dewi Tanjung Sri bermula ketika ia berkuliah di Universitas Brawijaya sejak tahun 2003. Awalnya ia mendapatkan ide untuk membangun usaha kerajinan dengan memanfaatkan sampah daun bekas. Bermodalkan uang Rp. 50 ribu rupiah, ia mengubah sampah dedaunan yang dipungut di jalan menjadi pigura foto, kotak pensil, undangan, dan berbagai produk kerajinan lainnya. Guna memasarkan produknya, Dewi membuat pameran sebagai sarana promosi untuk menjual produk kerajinannya. Sejak saat itulah usaha Dewi terus berkembang dan mencapai puncaknya di tahun 2005, bahkan produknya sampai dilirik pembeli dari negara lain. Dewi berhasil mengekspor produknya hingga ke berbagai negara seperti Malaysia, Hongkong, Jerman, dan Australia. Sempat mengalami krisis di 2009, Dewi memutuskan membuat Franchise pada bisnisnya dengan nama De Tanjung. Ternyata ide brilian tersebutlah yang membuat bisnisnya bisa bertahan melewati krisis dan terus berkembang hingga sekarang. Fauziah Tokoh wirausahawan yang sukses lainnya adalah Fauziah. Wanita kelahiran 1957 di Palembang ini mewarisi keahlian membuat songket dari orang tuanya. Meskipun usaha ini menjadi bisnis rumahan yang telah turun temurun, namun dalam pembuatannya cukup sulit. Bahkan modal yang dibutuhkan pun lumayan banyak. Bayangkan saja, demi melanjutkan usahanya ia sempat meminjam modal dari BUMN. Tentu saja ini juga demi memajukan kain tradisional Indonesia. Kian songket yang dibuatnya sangatlah bagus karena memang mengutamakan kualitas. Fauziah selalu menekankan kepada karyawannya untuk menjaga kualitas produksi kain songket yang dibuat. Dengan tetap mempertahankan loyalitas pelanggan, sehari Fauziah bisa menjual sampai 40 kain saat ramai dan 20-30 kain ketika sepi. Dari penjualan ini, ia bisa meraup laba bersih hingga 100 juta per bulannya. Komaruddin Kudiya Masih seputar contoh wirausaha sukses di bidang kain, kali ini kita akan membahas H. Komaruddin Kudiya Ialah salah satu contoh wirausahawan batik di Indonesia yang cukup terkenal. Beliau lahir di Desa Trusmi Plered Cirebon tahun 1968. Sebuah desa yang cukup terkenal bahakn ke mancanegara dengan industri batiknya. Awalnya ia sama sekati tak ada niat melanjutkan usaha tersebut karena memang basicnya adalah IT setelah lulus dari ITB. Namun setelah menikah dan si istri pun punya latar belakang yang kuat dengan batik, jiwa wirausahanya pun muncul. Apalagi setelah memenangkan juara 1 dan harapan1 dengan berbagai kategori di lomba cipta selendang batik internasional di tahun 1997. Setelah menjadi juara, akhirnya beliau membuat desain batik yang baru lalu fokus menjalankan usaha batiknya secara profesional. Terlebih lagi usahanya mendapat banyak dukungan dari pimpinan perindustrian dan perdagangan Jawa Barat. Valkrisda Caresti Biografi pengusaha sukses berikutnya datang dari Valkrisda, tokoh wirausahawan sukses kelahiran 1996 di Surabaya ini memiliki usaha dengan pemanfaatan limbah kain atau kertas yang tak terpakai lagi. Nantinya limbah itu akan dibuat produk Scrapbook atau sejenis hiasan berupa album dan sejenisnya. Idenya bermula dari Valkrisda yang hobi memberikan sesuatu yang unik ke temannya saat ulang tahun dan ada hari spesial. Ternyata banyak yang suka dengan kerajinan Valkrisda dan minta dibuatkan. Hany saja Varkrisda tak mau hobinya jadi bisnis karena takut tergiur dengan uang. Lama kelamaan ia sadar, bahwa ternyata kerajinannya itu bisa membantu banyak orang. Ia pun mulai menekuni scrapbook sebagai bisnisnya dengan nama brand Syawncrap. Ia bangga dengan bisnisnya, namun bukan karena uang. Tetapi karena ia mampu membeli kebutuhannya tanpa perlu bergantung ke orang tua. Erin Garcia Profil wirausahawan sukses beserta fotonya ini datang dari San Francisco, Amerika Serikat yang telah memulai bisnisnya di tahun 2011. Saat baru lulus SMA, Erin dapat dukungan dari teman-temannya untuk menjual hasil kerajinan buatannya berupa hiasan dinding dan kartu ucapan. Karena ia begitu gemar membuat kerajinan tangan, ia pun mengikuti saran dari teman-temannya dengan menjual produk buatannya. Tetapi siapa sangka, ternyata barang dagangannya cukup banyak diminati. Bahkan beberapa pemilik toko kerajinan mulai melirik produk buatannya. Berangkat dari situ, Erin lalu memberi merek dagang ke produknya dengan nama Feed the Fish co dan mulai memasarkannya sendiri secara luas. Biografi Orang Sukses Camilla Westergaard Camilla adalah gadis Britania Raya yang telah memulai usaha kerajinannya di Sheffield, Inggris. Ia sendiri tumbuh di lingkungan rumah yang penuh kerajinan tangan berupa tembikar hasil karya ibunya. Sejak saat itulah muncul ide untuk membuat platform yang mengumpulkan para pembuat kerajinan tangan untuk menjual produknya. Camilla melihat bahwa ternyata banyak pengrajin yang hanya terfokus pada kreativitas dan kesulitan bagaimana menjual produknya. Berpatokan dari hal itu, Camilla membentuk Folksy. Sebuah platform berupa e-commerce yang mengumpulkan para pengrajin Inggris yang hendak memperkenalkan produknya ke pasar dunia. Radhika AJ Tokoh entrepreneur di bidang kerajinan yang terakhir adalah Radhika AJ. Ia sangat gemar membuat boneka Afrika dengan beragam warna yang dibuat dari koran bekas. Dikarenakan menderita penyakit langka yang membuat tulang-tulangnya lemah, ia tak putus asa. Waktu kosongnya di rumah ia gunakan untuk mengasah kemampuan tangannya membuat produk kerajinan unik. Diantaranya berupa kotak pensil, kartu ucapan, pigura foto, dan yang paling epic adalah boneka Afrika. Semua produk tersebut dibuat dari kertas dan koran bekas. Awalnya ia menjual produk kerajinan tersebut di keluarga, lalu kemudian berlanjut dari mulut ke mulut hingga sampai ke pemanfaatan internet. Hingga saat ini, Radhika telah mendesain lebih dari 200 boneka Afrika. Itulah beberapa kisah singkat wirausahawan sukses di bidang kerajinan dari barang bekas. Mudah-mudahan bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kamu yang sedang ingin memulai usaha. Contoh wirausahawan atau nama pengusaha sukses di Indonesia yang cukup terkenal yaitu Komang Adi, Naomi Susilowati Setiono, Eni Aryani, Diah Rahmalita, Made Sutamay, Nur Handiya, dan sebagainya. Usaha meubel, furniture, jual beli ikan, usaha tenun, usaha jual beli barang campuran, dan sebagainya. Kegiatan wirausaha adalah segala tindakan yang umumnya berupa membuat produk atau jual beli barang maupun jasa. Pengusaha umumnya bersikap tidak mudah menyerah, jujur, dan senantiasa suka dengan tantangan.
PelajariKisah Sukses Orang Lain. Ada banyak kisah pengusaha sukses yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol, dengan perjuangan yang berat, jatuh bangun dan akhirnya mencapai kesuksesan yang besar. Kisah sukses seseorang dalam berbisnis ini dapat menumbuhkan motivasi Anda untuk melakukan hal serupa dan menghindarkan diri Anda dari ketakutan
Untuk menjadi wirausahawan kerajinan yang handal, ada kalanya kita perlu belajar dari orang lain. Mempelajari kisah inspiratif wirausahawan sukses di bidang kerajinan, kita bisa mengambil hal yang bermanfaat untuk diterapkan pada usaha juga Cara Membuat UMKM OnlineDi Indonesia sendiri sudah banyak contoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses berkat belajar dari pengalaman baik pengalaman pribadi atau dari pengalaman wirausahawan lainnya. Jadi, tidak salah kalau kamu mencari sosok wirausahawan sukses di bidang kerajinan. 5 Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang KerajinanWirausahawan di bidang kerajinan memang tidak seterkenal pemilik bisnis fashion. Walaupun begitu banyak wirausahawan lokal di bidang kerajinan yang sudah terkenal di dunia internasional lho. Untuk kamu yang sedang merintis bisnis di bidang kerajinan ini dia lima tokoh yang bisa kamu jadikan inspirasi1. Diah RahmalitaDiah Rahmalita adalah salah satu wirausahawan sukses di bidang kerajinan yang berfokus pada produk kerajinan berupa lukisan yang dibuat dari bahan yang didaur ulang. Ia membuka usaha ini sudah cukup lama, yaitu dari tahun 2007 dan masih eksis hingga sekarang karena keunikan produk yang Rahmalita menyiapkan modal sebesar 1 juta rupiah untuk membeli alat-alat penunjang kreativitasnya seperti gelas, piring, dan botol bekas yang menjadi medium jangan salah, hasil karyanya sangat menarik! Medium-medium itu bertransformasi menjadi hiasan cantik yang seperti baru dibeli. Produknya ini pun disukai dan berhasil menggaet banyak pembeli. Pemerintah setempat pun mendukung usahanya ini karena berhasil membangun inovasi menjadikan limbah sebagai bentuk baru yang mempunyai Dewi Tanjung SariDewi Tanjung Sari memiliki cara yang unik untuk membangun bisnis kerajinan miliknya. Ia membuat kerajinan yang berasal dari sampah daun, yaitu daun-daun yang sudah berserakan di jalanan. Sebagai salah satu wirausahawan sukses di bidang kerajinan, Dewi Tanjung Sari telah memulai bisnisnya di tahun 2003, ketika masih berkuliah dan menekuninya secara serius hingga sukses seperti kreativitasnya, ia berhasil membuat berbagai suvenir dari sampah daun. Bentuk suvenirnya pun unik-unik mulai dari bingkai foto, undangan pernikahan, dan lainnya. Dewi Tanjung Sari rajin mempromosikan karyanya ini ke berbagai pameran hingga akhirnya diminati oleh orang luar. Di tahun 2005, Dewi Tanjung Sari berani mengekspor hasil karyanya ke Hong Kong, Jerman, Australia, dan Titik WinartiWirausahawan sukses di bidang kerajinan ini berhasil sebagai perwakilan Indonesia di forum resmi yang diadakan oleh PBB. Titik Winarti bahkan diundang atas keberhasilannya mempekerjakan komunitas difabel di usaha kerajinan tangan yang dijalankannya. Sejak kecil, Titik Winarti sudah tertarik dengan dunia kerajinan tangan. Sampai ketika selesai melanjutkan pendidikannya, ia pun mulai berani berbisnis kerajinan tangan. Produk yang dibuatnya ada berbagai macam, yaitu tas, berbagai macam souvenir, dan lainnya. Usahanya ini dinamai Tiara Handycraft. 4. Komang Adi Berikutnya, wirausahawan sukses di bidang kerajinan yang bisa kamu jadikan inspirasi adalah Komang Adi. Beliau fokus menjual produk kerajinan berupa lukisan karyanya sendiri. Komang Adi sudah melukis sejak kecil, kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah seni rupa yang hadir di Bali. Setelah lulus, iKomang Adi mulai mencoba untuk memulai bisnis lukisan Adi memanfaatkan banyaknya wisatawan yang hadir di Bali untuk mempromosikan karyanya itu. Namun, untuk mengembangkan usaha kerajinan ini untuk pertama kali tidak mudah. Pada saat itu wisatawan hanya minat untuk Komang Adi tidak menyerah dan terus melahirkan karya lukis yang autentik. Sampai akhirnya ia punya galeri sendiri, kemudian lukisannya pun berhasil terjual hingga ke Perancis, Amerika Serikat, Australia, dan Made SutayamaMade Sutamaya adalah salah satu wirausahawan sukses di bidang kerajinan yang merintis bisnis kerajinannya dari nol. Ia dulu pernah bekerja di galeri seni, dari sanalah ia berinisiatif untuk membangun usaha sendiri. Ia mempelajari dunia furniture, hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan usaha furniture yang punya desain cantik. Ia memulai bisnisnya dari menemukan kayu bekas yang tidak dipakai lagi di dekat pantai. Dari sana, Made Sutayama mengubah kayu bekas itu jadi furniture yang lebih ini pun menarik perhatian wisatawan asing, hingga akhirnya semakin berkembang. Ia berinisiatif mempekerjakan ibu-ibu yang membutuhkan bantuan di sekitar lokasi usaha. Produk usahanya ini pun sudah dijual hingga ke beberapa tokoh wirausahawan sukses di bidang kerajinan dalam negeri yang bisa kamu jadikan inspirasi. Semoga dengan mempelajari pengalaman mereka, kamu bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang bisa kamu terapkan pada usaha yang tengah kamu hanya inspirasi, tentu kamu juga memerlukan berbagai skill untuk menunjang bisnis yang ingin kamu jalani. Untuk itu, kamu bisa mengikuti berbagai kelas pelatihan yang disediakan oleh Pijar Mahir. Pada dasarnya, Pijar Mahir menyediakan berbagai pelatihan yang akan menambah pengetahuan serta meningkatkan kemampuan kamu di satu bidang untuk penerima manfaat kartu Prakerja, Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Yuk, jadi lebih mahir di bidang pilihanmu!
Kerajinankain songket sangatlah banyak di Palembang. Ini adalah salah satu bisnis rumahan yang sudah turun temurun. Termasuk juga Fauziah. Ibu yang lahir pada tahun 1957 di Palembang Sumatra Selatan ini mewarisi keahlian dan usaha membuat songket dari orang tuanya.
0% found this document useful 0 votes452 views6 pagesDescriptionwirausahawan suksesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes452 views6 pages4 Kisah Singkat Tokoh Wirausahawan Di Bidang Kerajinan Yang Sukses Di IndonesiaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Updatedtokoh wirausahawan yang sukses di bidang kerajinan most searching! by virtual bisnis uang Mei 07, 2020 0 Comments Top Pengusaha Kerajinan Tangan Indonesia Yang Sukses Hanya Dengan Modal Seadanya Pengusaha Sukses, Video Tokoh Wirausahawan Yang Sukses Di Bidang Kerajinan Newest!
Menjadi wirausahawan yang sukses merupakan impian sebagian besar orang. Banyak yang ingin menjadi wirausahawan namun jarang yang mau bersusah payah membangunnya dari nol. Anda bisa belajar dari cerita beberapa tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses. Tidak ada cara instan untuk menjadi pengusaha yang sukses karena semua membutuhkan proses dan jalan yang berliku untuk sampai pada kesuksesan. Wirausahawan merupakan salah satu jenis profesi yang cukup menggiurkan namun juga memiliki resiko yang tinggi. Bagi Anda yang ingin memulai wirausaha, bisa memulainya dari berbagai jenis bidang yang diminati. Apakah kuliner, fashion, perabotan, properti, atau kerajinan. Cukup menarik memang karena kerajinan ternyata bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan karena memiliki nilai jual tersendiri. DAFTAR Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan Melihat kesuksesan para wirausahawan di berbagai bidang tentu bakal membuat siapa saja termotivasi dan terinspirasi agar bisa menjadi seperti mereka. Tahukah Anda, bahwa untuk menjadi wirausaha dibutuhkan kerja keras, ketekunan, dan semangat yang tinggi. Berikut ini sosok para wirausahawan di bidang kerajinan yang telah sukses bahkan berhasil menembus pasar hingga luar negeri. Ini dia profilnya. Sosok Eni Aryani memang sangat inspiratif apalagi awal ia memulai usaha hanya bermodalkan kaleng dan kayu bekas. Siapa sangka usahanya maju dengan sangat pesat dan berhasil meraup omzet hingga ratusan juta per bulan. Eni sendiri memang sangat terampil dalam menyulap sampah. Also Read Apa Itu Social Media Strategist, Tugas, Skill, dan Prospeknya? Sampah-sampah yang dianggap tidak berguna tersebut bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. Beberapa varian produk yang dijual oleh pengusaha asal Yogyakarta ini seperti kaleng kerupuk, guci stempel, vas bunga, ceret angkringan, tenong, ember, tempat kue, dan lainnya. Diah Rahmalita menjadi salah satu Tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses ,sosok inspiratif yang sangat gigih dalam mencapai impiannya. Dengan kerja keras dan ketekunan yang tinggi mereka sukses meraup omzet ratusan juta rupiah dan bahkan berhasil menembus pasar internasional. lainnya di bidang kerajinan yang telah sukses meraup banyak untung dari bisnis piring dan gelas bekas yang dijalaninya. Piring, botol, dan gelas beling bekas bisa disulap menjadi barang dagangan yang bernilai jual tinggi. Bisnis yang dijalaninya disebut decoupage yang merupakan seni menempelkan kertas tisu lalu melukisnya menggunakan cat. Berawal dari hobinya yang senang melukis, barang-barang bekas yang dianggap tidak berharga lagi bisa disulap menjadi kerajinan cantik bernilai jutaan rupiah. Sampah yang tadinya dianggap tidak berguna oleh orang lain ternyata bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi asal bisa melihat peluang di paar. Dengan kreativitas tinggi, Made Sutamaya mampu mengkreasikan sampah kayu menjadi kerajinan bernilai seni dan jual yang tinggi. Usaha yang dirintis oleh Made Sutamaya ini dinamakan Kioski Gellery di mana ia memanfaatkan tumpukan sampah kayu bekas yang berserakan untuk diolah menjadi perabotan. Karyanya sangat unik dan menarik hingga pasar luar negeri pun melirik karya pria asal Bali ini. Suatu benda yang bahkan dianggap tidak berguna bisa menjadi bernilai jual tinggi jika mampu mengkreasikannya menjadi produk yang menari. Hal ini yang dilakukan oleh Nur Handiyah yang berhasil mengolah tumpukan sampah kulit kerang menjadi produk kerajinan tangan. Nur Handiyah bersama suami mencoba memanfaatkan sampah kulit kerang yang banyak berceceran di pinggir pantai menjadi sebuah kerajinan. Sampah kulit kerang yang dibuatnya bisa menjadi barang-barang pajangan antik bernilai jual jutaan rupiah seperti lampu, piring, vas bungi, kursi, dan lainnya. Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Pasar batik pun tidak hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat internasional sudah banyak yang melirik produk ini. Jenis batik yang diangkat untuk dimajukan oleh Naomi adalah batik lasem atau laseman. Also Read PASTI PROFIT! Cara Trading Menggunakan Moving Average 60 Naomi adalah sosok tangguh karena meskipun dari keluarga berada, ia tak mau memanfaatkannya begitu saja dan memilih menjadi keluarga mandiri. Usaha batik yang saat ini ia tekuni merupakan salah satu peninggalan orang tuanya. Berkat tangan dinginnya, usahanya makin sukses. Komang Adi merupakan sosok pelukis asal Gianyar, Bali yang telah sukses dan berhasil mendapatkan penghasilan hingga ratusan juta per bulan. Berawal dari hobi melukisnya, Komang Adi berhasil menjual hasil lukisannya dengan nilai jual yang sangat tinggi. Awal usahanya ia mulai dengan menjual aneka pigura lukisan dan foto. Sambil berjualan pigura, Komang Adi terus mengembangkan kemampuan melukisnya. Kejeliannya dalam mengamati lukisan apa yang laris di pasaran membuatnya sukses hingga seperti sekarang ini. Gadis asal Malang ini menjalani hidup yang serba kekurangan pada awalnya, namun tekad Dewi begitu besar untuk mengejar cita-citanya menjadi orang yang sukses. Dewi merupakan pengrajin daun-daun kering yang sukses menyulapnya menjadi kerajinan tangan bernilai jual tinggi. Pada awalnya, ia menjual karyanya di kampus tempat kuliah dan mengikuti pameran di kampusnya. Ketekunannya pun berbuah manis hingga ada seseorang yang mau bermitra dengannya. Kini karyanya mampu menembus pasar luar negeri hingga Australia, Hongkong, dan lainnya. Terakhir, Tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses adalah Titik Winarti merupakan sosok pengusaha yang sukses dan mampu memberdayakan para difabel tuna daksa untuk menjadi pengrajin. Titik kecil sudah mulai mencintai dunia seni dan jiwa bisnisnya pun sudah mulai muncul. Ia bahkan sudah menjual kartu hias pada teman-temannya di SMA. Berkat ketekunannya, Tiara Handycraft yang ia bangun bisa berhasil sukses seperti saat ini. Beragam produk dijualnya, mulai dari aksesoris rumah, souvenir pernikahan, hingga souvenir bayi. Pasarnya telah menembus hingga internasional dan ia juga pernah didaulat pada forum Internasional PBB. Tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses di atas adalah sosok inspiratif yang sangat gigih dalam mencapai impiannya. Dengan kerja keras dan ketekunan yang tinggi mereka sukses meraup omzet ratusan juta rupiah dan bahkan berhasil menembus pasar internasional. Wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan tidak terlalu banyak saat ini. Padahal banyak yang dapat kita pelajari dari para wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, cerita dibalik wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan dapat menginspirasi dan membuka pikiran kita. Apakah para enterpreneur muda disini ada yang mengenal beberapa tokoh wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan? Jika tidak, pada artikel kami kali ini akan memberikan beberapa informasi mengenai kisah – kisah inspiratif wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan yang mungkin dapat menambah semangat kalian untuk mengejar cita cita untuk sukses di bidang bisnis dan kewirausahaan. Wirausaha Di Bidang Kerajinan Asli Indonesia 1 Komang Adi Sukses Di Bidang Lukisan Wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan asli indonesia yang pertama adalah Bapak Komang Adi. Beliau sejak masih anak – anak sudah sangat menekuni hobi melukis yang beliau miliki. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, dengan serius beliau melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Seni Rupa SMSR Bulan Batu, Sukawati. Setelah lulus dari SMSR di tahun 1997, tanpa ragu beliau langsung terjun ke dunia bisnis dan kewirausahaan di bidang kerajinan seni lukis. Karena belum banyaknya peminat lukisannya saat itu, Bapak Komang pun sembari berjualan berbagai macam bingkai foto ataupun untuk bingkai sembari melatih kemampuan melukisnya beliau lakukan dengan serius sambil melihat dan mengamati bagaimana arah pasar lukisan akan bergerak saat dari berhasil menjual satu hingga 2 lukisan saja hingga berkembang pesat usaha kerajinan lukisannya dibuktikan dengan memiliki galeri lukisan sendiri yang beliau namakan “Komang Adi Galeri” di tahun hanya di indonesia saja, beliau bahkan berhasil menjual karya lukisannya hingga ke luar negeri. Bayangkan, setiap bulannya beliau bisa mengekspor hampir sebanyak 300 lukisan ke berbagai kerajinan lukisan Bapak Komang ini banyak diminati banyak negara dimulai dari Australia, Amerika Serikat, Jerman, hingga lukisan di galerinya, beliau hargai mulai dari Rp 50 ribu hingga berharga Rp 45 juta. Tidak heran jika omset yang diperoleh beliau perbulannya mencapai Rp 175 juta. 2 Diah Rahmalita Sukses Dari Kerajinan Limbah Selanjutnya wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan selanjutnya adalah Ibu Diah Rahmalita, seorang wirausahawan yang sukses mengolah limbah menjadi kerajinan seni yang bernilai jual tinggi. Usaha beliau dimulai pada tahun 2007. Apakah para enterpreneur muda tau berapa modal yang beliau pakai untuk memulai usahanya? Usaha pengolahan limbah menjadi kerajinan bernilai jual tinggi ini beliau mulai dengan modal hanya sebesar Rp 1 juta saja usaha ini beliau dapat saat beliau menyadari kemampuan melukisnya yang memanfaatkan bahan – bahan limbah seperti piring, gelas, hingga botol beling tersebut ternyata memiliki nilai itulah beliau memberanikan diri untuk resign dari pekerjaan tetapnya dan memutuskan untuk fokus memulai mengembangkan usaha kerajinannya dan keseriusannya Ibu Diah Rahmalita dalam usaha kerajinannya menjadi modal besarnya hingga membawa beliau sukses seperti saat ini. 3 Dewi Tanjung Sari Sukses Dari Kerajinan Sampah Daun Usaha kerajinannya dimulai dari saat ibu Dewi Tanjung Sari saat berkuliah di Universitas Brawijaya tahun 2003 Dewi mendapatkan ide usahanya sata beliau melihat banyak sampah daun yang berserakan di sekitar lingkungan usahanya dengan modal Rp 50 ribu rupiah saja ibu Dewi mengolah sampah daun tersebut menjadi kerajinan pigura foto, kotak pensil, undangan, dan berbagai kerajinan memasarkan dan menjual hasil karya kerajinannya, beliau menggunakan sarana pameran kerajinan yang banyak diadakan di lingkungan kampus maupun di sekitar kota malang saat itu. Produk kerajinan Ibu Dewi ini berhasil dilirik oleh konsumen dari luar negeri pada tahun 2005 dengan berhasil mengekspor produk kerajinannya ke berbagai negara seperti australia, Hongkong, Malaysia hingga jerman. Wirausaha Di Bidang Kerajinan Dari Luar Negeri Selain dari indonesia ada juga wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan yang berasal dari luar negeri seperti berikut ini 1 Erin Garcia Pengusaha Kerajinan Sukses Dari Amerika Pengusaha kerajinan dari negara amerika serikat ini memulai usahanya di tahun 2011 lalu. Kerajinan yang dibuat adalah berupa kartu ucapan dan juga hiasan – hiasan dinding. Dengan dukungan teman – temannya akhirnya dia memulai usahanya setelah lulus SMA. Dengan segala kegigihan serta semangatnya hasil kerajinan erin ini berhasil dilirik oleh pemilik toko – toko kerajinan di sekitar rumahnya dan mulai dijual semakin berkembang erin akhirnya membuat merek dagang terhadap hasil kerajinan miliknya yaitu dengan nama “Feed the Fish co” dan mulai menjual produknya sendiri secara jauh lebih luas pun memanfaatkan internet untuk marketing usahanya hingga kini usahanya pun jah lebih berkembang lagi dari usaha kerajinannya. 2 Camilla Westergaard Sukses Bersama Para Pengrajin Camilla westergaard memulai usaha yang berkaitan dengan usaha kerajinan di Sheffield, Inggris. Ada yang menarik dari usaha gadis ini. Usaha kerajinannya tidak berfokus pada memproduksi produk kerajinannya sendiri akan tetapi malah sebaliknya. Ide usaha ini beliau dapatkan dari pengalaman hidup bersama ibunya yang merupakan seorang pembuat tembikar. Seiring waktu beliau jatuh cinta dengan segala macam produk kerajinan yang dihasilkan ibunya suatu waktu, beliau mendapatkan fakta dimana ibunya beserta para pengrajin lainnya terlalu fokus pada kreativitasnya dan mereka kesulitan saat ingin menjual produknya Untuk itulah kemudian dia membangun “Folksy” yaitu sebuah platform berupa e-commerce yang dimana menjadi tempat berkumpulnya para pengrajin di Inggris untuk memperkenalkan serta menjual semua karyanya ke pasar secara online. Meski usaha kerajinannya tidak terfokus pada memproduksi produk kerajinan, namun dia dapat membantu pengrajin – pengrajin tersebut menjual produk nya dengan mudah dan gampang. 3 Radhika AJ Pengusaha kerajinan sukses dari India Radhika AJ ini mempunyai sebuah penyakit langka yang dimana membuat dia harus selalu berada di rumah akibat dari tulang-tulangnya yang sangat tetapi beliau tidak pernah putus semangat hingga menjadi wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan. Selama berada dirumah dia tidak hanya berdiam diri saja tapi selalu mengasah kemampuannya untuk membuat berbagai macam kerajinan yang unik. Produk kerajinan yang bisa dibuat antara lain kartu ucapan, kotak pensil, keranjang, pigura foto, serta yang paling unik adalah berupa boneka Afrika. Keunikan dari produknya adalah ada pada bahan kerajinannya yaitu berasal dari kertas koran dibantu keluarganya dia berhasil menjual produknya dari mulut ke mulut hingga menggunakan internet untuk memperluas pasar produk kerajinannya saat ini Radhika ini sudah membuat desain boneka afrika lebih dari 200 beberapa contoh wirausahawan sukses dalam bidang kerajinan yang kisahnya sangat menginspirasi. Semoga dari kisah sukses mereka tersebut bisa memberikan ide dalam memulai usaha kalian sukses! See you on top! Page 2 If you require any more information or have any questions about our site’s disclaimer, please feel free to contact us by email at Disclaimers for All the information on this website – – is published in good faith and for general information purpose only. does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website is strictly at your own risk. will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website. Our Disclaimer was generated with the help of the Disclaimer Generator and the Privacy Policy Generator. From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone bad’. Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their “Terms of Service” before engaging in any business or uploading any information. Consent By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms. Update Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.
Tentunyakiat-kiat keberhasilan wirausaha dari para pakarnya akan sangat membantu bagi mereka yang ingin memulai suatu usaha. Dimulai dengan pengenalan hingga rahasia dibalik kesuksessan wirausahawan. Berikut adalah tips-tips menjaddi menjadi wirausaha yang sukses : 1. Awali Dengan Impian dan Imajinasi.
Kisah sukses pengusaha kerajinan yang akan kita bahas kali ini bisa saja jadi inspirasi bagi kita bersama, karena orang sukses itu perlu banyak kita contek sebagai penyemangat dalam kerajinan ada banyak sekali ragam nya mulai dari kelas rumahan dengan produk sederhana hingga kelas kerajinan tentu tidak bisa dilepaskan dari kreatifitas dimana produk kerajinan terlahir dari tangan - tangan pengrajin yang ulet dan membidangi baik manajemen hingga proses pembuatan kerajinan itu seorang pengusaha kerajinan tak bisa lepas dari skill dan kerja keras dan kerja cerdas pelaku usaha itu bisa mengambil pembelajaran dari kisah sukses beberapa pengrajin ini yang mampu mendapatkan ratusan hingga jutaan rupiah setiap hari. Nah berikut kisah sukses pengusaha kerajinan 1. Dewi Tanjung Sari foto Dewi Tanjung Sari seorang anak yatim semata wayang yang sukses mengolah daun kering menjadi barang Kerajinan Souvenir. Kini Dewi telah mengembangkan usahanya dengan sistem Franchise dengan label De Tanjung, dan sebagian besar mitranya adalah para pelanggannya yang kini sebagai franchisee di Malang, Bontang, Palu, Bekasi, Cirebon, bahkan Papua. Omzet usahanya juga kian meningkat dari Rp. 650 juta pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 935juta pada tahun 2009, dan tahun 2010 lalu omzetnya tembus mencapai Rp. 1,1 miliar dengan keuntungan bersih mencapai Rp. 273juta. Luar biasa ya, sosok Dewi menginspirasi kita semua. Kini ia mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi 52 orang yang bekerja dari usahanya. Sebagian besar karyawan nya adalah anak-anak muda yang berada di sekitar tempat tinggalnya. 2. Ivan Yahya Adhiteja Ivan yahya Adhiteja foto Siapa yang tidak kenal dengan sosok Ivan Yahya Adhiteja? dia sosok pemuda adalah seorang pemuda sukses dengan aneka produk kerajinan berbahan kayu seperti pot, tempat lampu, baki, aksesoris ponsel, lampu meja, tempat tisu, hingga kursi dan meja. Lulusan RMIT University di Melbourne Australia jurusan desain produk ini mampu menghasilkan rupiah Beromzet Puluhan Juta dengan bahan kerajinan yaitu Kayu Pinus dan Jati. Bermula dari niat menciptakan barang yang bermanfaat bagi orang lain, Ivan kemudian Ada tips jitu dari nya, yaitu bagaimana memperkenalkan dan memasarkan produk-produk kerajinan dengan cara mengikuti berbagai event pameran produk kerajinan seperti Inacraft dan sejenisnya. Dari order perlengkapan kantoran dan rumah itu, Ivan memperoleh sekitar Rp 100 juta. Uang itu dia putar sebagai modal membeli mesin. Kerajinan nya dijual mulai dari Rp hingga Rp sedangkan untuk barang berukuran besar Rp ke atas. Paling laku menurutnya adalah barang kecil seperti baki dan kursi kayu. Nah dari usaha nya ini, Ivan memiliki omzet Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per bulan. Hasil tersebut lebih banyak terjual pada saat pameran. bersambung....
TokohWirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan 1. Komang Adi 2. Diah Rahmalita 3. Dewi Tanjung Sari Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses di Luar Negeri 4. Erin Garcia 5. Camilla Westergaard 6. Radhika AJ Related Tokoh Wirausahawan Sukses di Bidang Kerajinan 1. Komang Adi gambar: kontan
Jakarta Tak ada yang tidak mungkin, berusahalah sungguh-sungguh! Itu adalah kalimat yang memotivasi Katarina Siregar, perempuan asli Sumatera Utara, yang kini sukses menjalankan UMKM kain tenun dan songket. Sukses yang kini dipetik Katarina tak semudah membalik telapak tangan. Sejak muda Katarina berjuang tanpa berpatah arang. Jatuh bangun sudah biasa. Ketegaran dan keuletannya kini berbuah manis. Sebagai seorang perempuan, perjalanan Katarina merintis UMKM di Indonesia tidaklah mudah. Pada awalnya, ia bercita-cita menjadi seorang tenaga kesehatan, namun takdir membawanya ke jalur berbeda. "Pada awal tahun 2020, saya bekerja sebagai seorang kasir di sebuah supermarket di kota Medan. Saat itu, orang tua saya jatuh sakit parah dan saya harus pergi ke Tarutung untuk mendapatkan perawatan medis. Kami memutuskan untuk pindah ke Tarutung, kampung halaman ibu saya, yang juga terkenal dengan penghasil kain tenun. Di sana, saya berusaha membantu ibu saya dalam mencari biaya pengobatan ayah saya," tutur Katarina. Untuk membantu keluarga dan memenuhi kebutuhan, Katarina memutuskan belajar menenun. Meskipun menghadapi banyak kesulitan dan bahkan pernah menangis karena tidak ada yang mau mengajari, ia tidak menyerah. "Saya tetap belajar dan mendapatkan ilmu dari nenek dan tante saya. Dalam waktu tiga bulan, saya sudah mampu menerima pesanan dari salah satu penjual kain di daerah tersebut dengan upah Rp70 per lembar kain. Meskipun saya bekerja masih tergolong lambat, saya berhasil menyelesaikan pesanan kain ulos sadum dalam waktu dua minggu. Setelah dua tahun tinggal di Tarutung, kondisi kesehatan ayah saya mulai membaik, dan kami memutuskan untuk kembali ke Sidikalang," katanya. Dengan modal ilmu menenun yang didapatkan, Katarina membuka usaha tenun di Sidikalang. Dari sana usaha tersebut mulai berkembang terus hingga saat ini. Usaha Katarina menemukan titik cerah saat memutuskan bergabung dengan program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group. "Sebelum bergabung dengan program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, saya menghadapi banyak tantangan dalam menjalankan usaha saya. Beberapa tantangan tersebut antara lain sulitnya mendapatkan bahan baku utama, persaingan di pasar online yang semakin ketat, kesulitan dalam mencari tenaga kerja terampil di bidang menenun, serta keterbatasan modal," tuturnya. Bergabung dengan program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group menjadi sebuah keputusan yang disyukuri Katarina. Aplikasi yang telah digunakannya selama empat tahun terakhir itu membantunya mengatasi berbagai tantangan usaha. "Bergabung dengan program ini merupakan pilihan yang tepat bagi saya. Selama mentoring, saya mendapatkan banyak ilmu berharga, seperti pentingnya memiliki Nomor Induk Berusaha NIB dan Hak Kekayaan Intelektual HAKI dalam menjalankan usaha, cara mengelola keuangan perusahaan dengan baik, penerapan Bisnis Model Canvas, strategi pemasaran digital, pembayaran secara digital melalui QRIS, menarik investor, serta cara untuk ekspor produk ke luar negeri," ucapnya. Program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group telah membawa perubahan signifikan bagi diri Katarina dan usahanya. "Saya menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan bisnis ini setelah bertemu dengan mentor-mentor yang berpengalaman dari DANA Indonesia, Ant-Group, dan mentor-mentor lainnya yang memberikan motivasi dan inspirasi bagi saya. Saya juga merasa bangga karena berhasil masuk dalam lima besar program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, serta mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan usaha saya di hadapan para dewan juri pada malam final," katanya. Katarina optimistis program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group akan membantu produk tenunnya semakin dikenal oleh banyak orang dan dapat menembus pasar lokal maupun internasional. Selain itu dari program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, Katarina juga mendapatkan kesempatan kolaborasi dengan perempuan yang memiliki UMKM lain. "Misalnya, saya sebagai pengusaha kain tenun dan songket dapat berkolaborasi dengan tukang jahit yang juga terlibat dalam program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group. Kolaborasi ini akan saling menguntungkan dan memperkuat usaha kami. Saya merasakan dampak positif program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group dalam kehidupan pribadi saya. Saya bisa menikmati fasilitas-fasilitas yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan. Mimpi saya untuk menjadi seorang pengusaha terkenal di bidang kerajinan menenun dan membuka cabang usaha di berbagai kota di Indonesia semakin mendekati kenyataan," tuturnya. Untuk perempuan Indonesia yang masih ragu memulai usaha sendiri, Katarina menyemangati agar jangan menyerah dan putus asa. "Ayo percaya diri dan segeralah memulai usaha. Ingatlah pepatah 'seribu kali jatuh harus seribu kali bangkit.' Bersama-sama, perempuan berdaya Indonesia akan maju dan meraih kesuksesan. Teruslah berjuang, teruslah belajar, dan jangan pernah menyerah. Mimpi Anda bisa menjadi kenyataan. Wirausaha dimulai dari desa dan tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh," katanya. DANADompetDigital DANAIndonesia SisBerdaya AntGroup
ModulPKWU Kerajinan Kelas X KD 3.1. A. Identitas Modul PENDAHULUAN. Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (Pengolahan) Kelas :X. Alokasi Waktu : 2x pertemuan (4 Jam pelajaran) Judul Modul : Sukses Menjadi Pengusaha Muda. B. Kompetensi Dasar. 3. 1 Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa.
Wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan sangat menginspirasi bagi banyak enterpreneur muda. Mengapa tidak, Wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan tersebut bisa mengolah berbagai bahan yang sederhana atau barang bekas sekalipun menjadi sebuah produk yang bernilai jual indonesia ada banyak sekali tokoh - tokoh Wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan. Omset yang mereka dapatkan berkisar hinggal 12 milyar per tahun loh. Apakah enterpreneur muda disini tertarik?Para Wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan ini tidak hanya memasarkan produk mereka tersebut di indonesia saja akan tetapi mereka bahkan memasarkannya hingga ke negara tetangga bahkan sampai ke wirausahawan yang sukses itu selalu bisa melihat peluang dan kesempatan mendirikan usahanya di dunia bisnis dan artikel kali ini akan coba kami berikan beberapa contoh dari wirausaha di bidang kerajinan yang sudah sukses dengan ide usahanya serta apa saja yang bisa kita pelajari dari perjalanan panjang mereka di dunia bisnis dan Di Bidang KerajinanKita semua tahu jika indonesia kita tercinta ini sangatlah kaya akan alam nya yang sangat berlimpah maupun kekayaan budayanya. Furnitur atau kerajinan indonesia sangat terkenal di mancanegara. Khususnya untuk usaha kerajinan sendiri banyak kita temui di daerah - daerah dengan tujuan pariwisata yang tinggi seperti bali dan betapa besarnya peluang usaha kerajinan inilah yang menggerakkan para wirausahawan sukses tersebut membuat inovasi untuk membuat sebuah produk sembari memberikan manfaat ke lingkungan dan heran jika mereka mampu memasarkan produk kerajinannya hingga ke luar negeri Muda Di Bidang KerajinanBagaimana sih kesempatan untuk berwirausaha saat ini di bidang kerajinan bagi anak muda indonesia?Sejatinya tidak ada batasan untuk hal tersebut karena tua ataupun muda memiliki kesempatan yang hanya satu, bagaimana kalian enterpreneur muda peka terhadap segala kesempatan yang ada di depan juga yang sudah dilakukan dengan sukses dari mereka wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan. Mereka bukan saja peka terhadap peluang yang ada akan tetapi mereka membuat inovasi dengan ide usahanya yang menyadari jika bahan - bahan sederhana yang murah hingga barang bekas bisa menjadi begitu mahal dan bisa dijual hingga ke luar negeri?Sukses bukanlah soal umur, semuanya soal bagaimana jalan yang kalian lalui menuju kesuksesan Wirausahawan Yang Sukses1 Eni Aryani Seorang wirausahawan yang bermodalkan kaleng dan kayu bekas dapat menghasilkan ratusan juta omset per dalam menyulap sampah yang tidak memiliki nilai guna bisa menjadi sebuah kerajinan tangan nilai jualnya sangat 20 macam varian produk yang beliau hasilkan. Diantaranya adalah guci stempel, kaleng kerupuk, vas bunga, tenong, ceret angkringan, tempat kue, ember, pensil, siraman bunga, dan bermacam produk kebutuhan rumah tangga Diah Rahmalita Di tangan wiraswasta ini barang - bekas tanpa nilai guna bekas yang berupa piring, gelas, serta botol beling dikreasikan sedemikian rupa hingga menjadi barang yang bisa bernilai jual Diah mengawali bisnisnya tahun 2007 lalu. Usaha tersebut bernama Decoupage ini hanyalah side job saja bagi mbak diah, tanpa disangka usahanya berkembang menjadi usaha yang dasarnya, Decoupage adalah seni dalam menempelkan kertas tisu yang kemudian dilukis dengan memakai kalian tahu berapa modal yang dimiliki mbak diah dalam memulai usahanya? 1 juta rupiah saja yang dimana dipakai untuk membeli cat serta media. Sisanya beliau memanfaatkan barang - barang bekas sangat senang menjalani usaha Decoupage ini karena ini adalah hobi nya. Bahkan beliau sama sekali tidak memiliki latar belakang sekolah usaha mbak Diah ini per bulannya berkisar antara 10 hingga 20 Made SutamayaSelanjutnya adalah wirausahawan pengepul sampah kayu yang menjadi pengusaha dengan omset Rp 300 Juta Per Bulan nya. Beliau bernama Made kayu yang sama sekali tidak pernah dilihat oleh orang do kreasikan dengan sangat baik oleh Bli Made ini hingga memiliki nilai dalam usaha bli made yang diberi nama Kioski Gallery, beliau berhasil mengolah begitu banyak tumpukan sampah kayu bekas yang dimana berserakan di pinggir pantai menjadi sebuah desain interior bernilai hingga jutaan ini beliau mulai pada tahun 2003. Modal dasar yang membuat beliau sukses adalah pengalaman kerjanya selama 23 tahun pada salah satu perusahaan yang mengagetkan lagi Bli Made memulai usaha ini hanya bermodalkan dua karung plastik kayu pantai, paku, serta palu produknya sudah sampai pasar internasional loh seperti Jerman, Perancis, Belanda, Afrika, hingga Nur Handiyah Pernahkah kalian berpikir jika sampah tumpukan kulit kerang bisa menghasilkan uang bagi kita?Wirausahawan bernama Nur Handiyah J Taguba ini mampu membuat produk kerajinan tangan yang berasal dari tumpukan sampah kulit kerang tersebut dengan nilai jual yang beliau diberi nama Multi Dimensi Shell Craft yang berdiri dari tahun 2000 ini dimulai dari beliau yang ingin memanfaatkan banyak kulit kerang di pinggir pantai untuk dijadikan hiasan di Mbak Nur juga ingin menekan jum lah sampah kulit kerang itu sendiri yang berserakan begitu saja di pinggir mendapat pasokan bahan baku melalui para nelayanan di utara jawa. Terbukti usahanya juga membantu lingkungan awal usaha, pemasaran produk kerajinannya sangat mengandalkan jaringan rekanan yang cukup luas dari sang juga ikut serta aktif dalam setiap pameran kerajinan yang diadakan di seluruh heran jika beliau dapat mengirim hingga 4 buah kontainer produknya ke berbagai negara di Uni Eropa. Negara yang menjadi tempat berjualannya antara lain Italia, Spanyol, Inggris, Perancis, dan di Eropa, produknya juga dikirim ke berbagai negara lain seperti Amerika Serikat dan juga pasar Timur sekilas tentang wirausahawan yang sukses dibidang kerajinan yang mungkin dapat menginspirasi kalian dalam melihat kesempatan yang ada di sekitar sukses!See You On Top!
gEzaltJ. 1qzvp5g3eo.pages.dev/3771qzvp5g3eo.pages.dev/6021qzvp5g3eo.pages.dev/6661qzvp5g3eo.pages.dev/1641qzvp5g3eo.pages.dev/2961qzvp5g3eo.pages.dev/441qzvp5g3eo.pages.dev/3921qzvp5g3eo.pages.dev/963
pelajari kisah sukses dari wirausahawan tersebut di bidang kerajinan