Pembangunan jembatan temporer di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo akhirnya selesai. Sejak Kamis (8/4) lalu, jembatan yang sebelumnya mengalami kerusakan
Rencananya mulai hari ini selesai sampai awal Agustus, mudah-mudahan bisa selesai dilewati dua jalur. Jadi yang dikerjakan tahun ini satu lajur atau satu bentang, panjang 62 meter, kalau tonase maksimal 10 ton, mengganti cor lantai kendaraan tipe lama dengan tipe terbaru, yakni precast ," kata M. Abdul Aziz selaku PPK 2.3 PJN Wilayah II Jawa Barat
TASIKMALAYA - Jembatan Cipatujah yang menghubungkan Pameungpeuk, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa 6/11 sekitar Pukul WIB, mengalami kerusakan akibat hujan lebat dan debit banjir Sungai Ciandum Cipatujah yang tinggi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR bergerak cepat untuk memulihkan lalu lintas di daerah tersebut dengan mengirimkan Jembatan Bailey. Jembatan dikirm dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat, sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang putus. Ini sebagai solusi sambil menunggu pembangunan jembatan permanen. Tim dari Kementerian PUPR juga telah berada di lokasi dipimpin oleh Direktur Preservasi Jalan, Ditjen Bina Marga Atyanto Busono. Diperkirakan rangka Jembatan Bailey tersebut akan sampai di lokasi Rabu 7/11 sore. "Sebagai informasi kondisi di lapangan saat ini genangan air masih tinggi dan juga hujan,” terang Atyanto Busono, Selasa siang 6/11 seperti dalam siaran persnya. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan panjangnya berkisar antara 70-80 meter. Setelah tiba dibutuhkan waktu tiga hari untuk perakitan dan pemasangan jembatan. Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi, mengatakan perbaikan akan dilakukan menunggu debit aliran sungai surut. Juga menunggu Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI memperoleh hasil observasi kondisi pilar jembatan yang tergerus debit banjir. Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN Wilayah III Jawa Barat, Andry Irfan mengatakan, saat ini konstruksi Jembatan Bailey tengah dalam proses pengiriman. Konstruksi sudah dikirim dari Cikampek. Menurut dia, demi mempersiapkan Jembatan Bailey itu, diperlukan proses mobilisasi selama dua hari, kemudian, proses konstruksi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat hari. Artinya, ditargetkan jembatan itu dapat mulai beroperasi pada Sabtu 10/11. Saat ini, lanjutnya, tim sedang melakukan proses identifikasi wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan Jembatan Bailey. Setelah itu, maka jembatan sementara akan dibangun di lokasi yang dinilai paling ideal. Selama masa perbaikan jembatan, kendaraan dapat melalui jalur alternatif yakni memutar ke arah utara yakni melewati Jalan Raya Cipatujah-Jalan Cisompet dengan jarak 125 kilometer dan waktu tempuh sekitar 4 jam 40 menit. Jembatan yang dibangun tahun 2006 tersebut merupakan jembatan Pemerintah Provinsi yang kemudian diserahkan pemeliharaannya kepada Kementerian PUPR. Jembatan Cipatujah sepanjang 127 meter berada di Jalur Pantai Selatan Jawa Barat yang lokasinya dekat dengan muara laut. Dari tiga bentang jembatan tersebut, kerusakan dialami pada bentang tengah. Jembatan Cipatujah berada pada ruas jalan Cikaengan-Cipatujah sekitar 201 kilometer dari Bandung. Kementerian PUPR mengimbau para pengguna jalan agar senantiasa berhati-hati dalam berkendara terutama pada musim hujan saat ini dan mematuhi arahan dari petugas lalu lintas di lapangan.
JembatanCisomang yang sempat ditutup untuk beberapa jenis golongan kendaraan sejak akhir tahun lalu akhirnya akan kembali dibuka. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) menginformasikan semua golongan kendaraan terhitung mulai tanggal 1 April 2017 pukul 00.00 WIB boleh melewati, Jembatan Cisomang di KM 100+700 jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) Jawa Barat.
Banjir dan longsor menerjang Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo NugrohoBanjir bandang dan longsor menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa 6/11 pukul WIB. Akibatnya, jembatan penghubung Tasikmalaya-Garut di Jalan Cipatujah, Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah Tasikmalaya AKBP Dony Eka Putra menyebutkan, robohnya Jembatan Cipatujah mengakibatkan jalur tersebut tak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan dari arah Garut-Tasikmalaya atau sebaliknya. Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi jalur tersebut untuk mencari jalur lain.“Sama sekali tidak bisa dilalui. Kalau dari Garut harus balik lagi,” kata Dony saat dihubungi kumparan, Selasa 6/10.Banjir dan longsor menerjang Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto Dok. Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo NugrohoJembatan sepanjang 70-80 meter ini ambruk setelah air dari Sungai Cipatujah meluap hingga menutupi seluruh jembatan. Konstruksi jembatan yang tak kuat menahan terjangan air akhirnya ambruk. Banjir bandang tersebut terjadi pada Selasa pukul WIB. Sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya sejak Senin mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemda Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat untuk menangani jembatan putus tersebut. Ia berharap, Pemda segera mengambil tindakan untuk membangun jembatan sementara di jalur tersebut.“Ya diharapkan ada jembatan sementara. Kita sudah koordinasikan dengan pemerintah daerah. Karena ini kan jalur nasional,” meruntuhkan jembatan, banjir bandang pun merendam sejumlah rumah di Kabupaten Tasikmalaya. Menurut catatan BNPB, ada 50 kepala keluarga terdampak banjir tersebut. Dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana alam ini.
CIPATUJAH (KAPOL).-Jembatan penghubung sementara atau Bailey Cipatujah di Desa Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Pembangunan jembatan sementara itu telah selesai dilaksanakan dan untuk penggunaannya diresmikan secara langsung oleh Bupati Tasikmalaya H Ade Sugianto pada Rabu (12/12/2018).
Bandung - Pemasangan bailey jembatan darurat di Jembatan Sungai Ciandum, Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya belum berhasil dilakukan. Derasnya aliran air sungai di wilayah tersebut cukup menghambat proses pemasangan. Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Jawa Barat Eddy Iskandar Muda Nasution menyatakan, rangka bailey telah ada di lokasi. Namun masih ada beberapa kendala di lapangan sehingga jembatan darurat tersebut belum bisa terpasang."Sekarang sedang dikerjakan. Pemasangannya harus ada penopang di tengah. Sungai lagi banjir itu ada kesulitan tersendiri," kata Eddy,saat dihubungi, Kamis 8/11/2018. Eddy memperkirakan proses pemasangan akan selesai dalam waktu satu pekan. Meski begitu pihaknya dibantu instansi terkait lainnya akan berupaya semaksimal mungkin agar jembatan penghubung Kabupaten Garut dan Tasikmalaya itu bisa kembali terhubung. "Orang bilang pemasangan bailey tiga hari selesai, saya kira belum. Kalau menurut saya satu mingguan," ucapnya. Apalagi, lanjut dia, kondisi cuaca dan aliran air sungai cukup deras sehingga menyulitkan proses pemasangan. "Pasang bailey-nya cepat, tapi itu kan harus ada dudukan di tengah-tengah itu untuk jadi penopangnya. Kalau kondisi banjir itu agak susah," ucapnya. Dia menambahkan, ke depan jembatan yang roboh tersebut akan diperbaiki secara permanen. Pemasangan bailey dilakukan agar akses dari Kabupaten Garut menuju Kabupaten Tasikmalaya atau sebaliknya tidak terganggu. "Pasti nanti diganti jembatan permanen. Itu tapi ada kewenangan pemerintah pusat," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya roboh akibat diterjang luapan air sungai. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut. Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda kawasan selatan Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 6/11/2018 pagi kemarin. Ratusan rumah di tiga kecamatan yakni di Cipatujah, Karang Nunggal dan Culamega terendam akibat luapan air sungai. Selain merendam rumah warga, banjir bandang juga menggerus Jembatan Sungai Ciandum yang ada di Kecamatan Cipatujah. Akibatnya, akses dari Tasikmalaya menuju Garut via Cipatujah Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menyatakan, pihaknya melalui BPBD Jabar dan dinas terkait sudah melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan robohnya jembatan tersebut. Salah satunya menyiapkan pemasangan jembatan darurat bailey agar jembatan tersebut tetap digunakan masyarakat."BPBD bersama dinas terkait sudah koordinasi untuk proses penanganan. Dilaksanakan secara teknis oleh teman-teman BPBD dan Binamarga Provinsi dan sudah ditangani dengan jembatan bailey," kata Iwa, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 7/11/2018. mso/ern
TANJUNGSELOR - Jembatan bailey yang dipasang di KM 40 ruas jalan nasional poros Berau (Kaltim)-Bulungan (Kaltara) yang longsor, beberapa waktu lalu, kini sudah bisa dilalui kendaraan. Pantauan
LintasMedia,Cipatujah – BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III sudah melaksanakan pembangunan penggantian Jembatan Cipatujah yang berada di Kabupaten Tasikmalaya – Jawa Barat. Pembangunan penggantian jembatan Cipatujah merupakan penggantian jembatan lama yang terbawa arus sungai akibat bencana banjir bandang di Cipatujah, Kab. Tasikmalaya pada akhir November 2018 yang lalu. Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung Kabupaten Tasikmalaya – Kabupaten Garut di pantai selatan Jawa Barat yang berada di jalan nasional tepatnya di Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Ambruknya jembatan tersebut diakibatkan oleh konstruksi jembatan yang tidak kuat menahan terjangan banjir bandang dari sungai Cipatujah yang meluap dengan membawa material tanah dan bebatuan hingga menutupi seluruh jembatan, akibatnya jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraaan dari arah Kabupaten Garut – Kabupaten Tasikmalaya ataupun sebaliknya. untuk penanganan sementara BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat memasang jembatan Bailey jembatan sementara diatas konstruksi jembatan lama. Jembatan pengganti Cipatujah sepanjang 136 Meter dengan lebar jembatan 7 meter dan memiliki jumlah bentang sebanyak 3 buah, tipe jembatan yang sedang dibangun dengan perpaduan girder dan rangka baja. Jembatan Cipatujah merupakan jembatan utama lintas selatan jalan Nasional Jawa Barat yang berada di bawah kewenangan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dan merupakan penghubung dua kabupaten dari Garut menuju Tasikmalaya hingga tembus ke objek wisata di kabupaten Pangandaran. Jembatan Cipatujah bukan saja jembatan lintas desa tetapi lintas provinsi bahkan nasiaonal , hampir beberapa waktu ini masyarakat setempat bahkan wisatawan domestik selalu bertanya tanya , Kapankah jembatan itu akan selesai dan bisa dilewati normal seperti biasa? Salah satu Kendalanya diantaranya adalah adanya salah satu rumah warga yang berada tepat di tengah-tengah pemisah jembatan. Permasalahan ini sudah sampai di meja hijau. Masyarakat hanya bisa berharap dan mendoakan semoga bisa ditemukan solusi dan adanya keikhlasan pemilik rumah untuk legowo dengan penawaran dari pihak pengembang demi kepentingan bersama. Menurut salah seorang warga yang juga penjaga portal jembatan mengatakan “Bukan hanya sekali dua kali sering terjadi kecelakaan mobil kecil ataupun besar yang sering terperosok karena kondisi jembatan yang sekarang,sehingga sering menimbulkan kemacetan yang sangat panjang di antara dua ujung jembatan, semoga permasalahan bisa segera terselesaikan sehingga pembangunan jembatan ini bisa segera terselesaikan dengan segera.” Ungkapnya ketika ditemui awak LintasMedia, Minggu 24/10/2021. RS/LintasMedia Supported By Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita media online Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
L'un des 2 ponts de Cascapédia. Photo Société du chemin de fer de la Gaspésie. Une grande étape est franchie dans la réfection du rail gaspésien. Les appels d’offres pour la reconstruction des ponts ferroviaires de Cascapédia-Saint-Jules et pour le choix d’une firme d’ingénierie sont lancés. Propriétaire de l’infrastructure, le gouvernement du Québec a fixé son estimation des coûts entre 20 et 25 millions de dollars pour les deux ponts. Ce processus vient respecter l’échéancier que s’était fixée la Société de chemin de fer de la Gaspésie avec le comité de suivi des travaux. L’entité qui gère les activités sur le rail espérait un début des travaux à l’automne. Le président de la Société de chemin de fer de la Gaspésie, Éric Dubé Ces appels d’offres signifient beaucoup. Il s’agit d’une grande étape vers la réhabilitation du transport ferroviaire complet jusqu’à Port-Daniel et une première étape pour le retour de Via Rail Le temps de la construction, les opérations vont pouvoir se poursuivre puisque les nouveaux ponts à plus grande capacité portante seront bâtis à côté de ceux existants. En 2014, le chiffre d’affaires du rail s’élevait à 750 000$ annuellement. Cette année, ce même chiffre d’affaires annuel grimpera à 9 millions de dollars. Pour le tronçon entre Port-Daniel et Gaspé, le MTQ procède présentement à l’évaluation de ce dernier.
JembatanKartini yang dibangun kembali setelah ambrol pada pertengahan Maret 2018 lalu sudah tuntas pengerjaannya. Pada selasa (18/9/2018) pagi, jembatan itu sudah dibuka kembali. Pembukaan jembatan yang sempat ditutup selama kurang lebih enam bulan itu dilakukan setelah Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya melakukan peninjauan.
- Warga pesisir pantai selatan Tasikmalaya maupun Garut Selatan kini tak bisa lagi saling terhubung dengan mudah. Pasalnya, arus sungai yang deras meruntuhkan Jembatan Pasanggrahan di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hujan deras yang terjadi sejak Senin 5/11/2018 malam hingga Selasa 6/11/2018 menyebabkan banjir. Ditambah lagi, kondisi laut tengah pasang dan arus air di Sungai Pasanggrahan besar mengalir ke muara dan kembali lagi ke alam yang sedemikian rupa juga berakibat air meluap dan membanjiri permukiman warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, sekira 50 rumah kebanjiran di Kampung Jajawan, Cipatujah. Secara geografis, Jawa Barat memang merupakan provinsi yang paling rawan bencana hidrologis. Jumat 9/11/2018 melansir, potensi bencana hidrologis di Jawa Barat mencapai 60 persen karena faktor alam. Oleh karenanya, warga Jawa Barat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana longsor dan banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meminta agar aparat kewilayahan segera menyiapkan rencana tanggap bencana. Gerak cepat Kementerian PUPR Tak tinggal diam, pemerintah pusat bergerak cepat turun tangan untuk menangani kerusakan Jembatan Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR pun segera merancang pembangunan jembatan sementara untuk menggantikan jembatan yang rusak. Direktur Preservasi Jalan Atyanto busono ikut turun langsung ke lokasi bencana demi bisa mempercepat perbaikan jembatan. “Kejadian menjelang subuh hari ini, memang kondisinya hujan deras semalaman sehingga banjir dan sungainya meluap. Memang secara lokasi, jembatan ini jaraknya sangat dekat dengan muara laut,” kata Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional PJN Wilayah III Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga Andri Irfan, Selasa 6/11/2018 tiga bentang jembatan sepanjang 127 meter itu, bentang tengah mengalami kerusakan akibat arus yang deras. Oleh karenanya, Ditjen Bina Marga mengirimkan rangka jembatan bailey dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan ke lokasi Jembatan Cipatujah panjangnya berkisar antara 70 hingga 80 meter. Irfan memprediksi, perbaikan jembatan yang menghubungkan Pamengpek, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Dok. Humas Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Material yang akan digunakan untuk membangun jembatan bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang roboh akibat diterjang arus deras pada Selasa 6/11/2018 lalu. Berdasarkan laporan KompasTV pada Minggu 11/11/2018, proses pemasangan jembatan darurat di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih terkendala karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya, arus deras masih terjadi di Sungai Ciandum. Di samping itu, tim pembangunan jembatan juga masih menunggu crane yang belum tiba di lokasi. Sementara itu, seluruh materi untuk pembangunan jembatan bailey sudah siap. Jembatan Cipatujah sendiri terletak di ruas jalan Cikaengan-Cipatujah, sekira 201 kilometer dari Bandung. Jembatan beton tersebut dibangun pada 2006. Awalnya, ia melanjutkan, jembatan itu merupakan milik pemerintah provinsi Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat. Selain membangun jembatan bailey, kata Irfan, ada kemungkinan jembatan akan ditangani secara permanen di kemudian hari karena kondisi kerusakan tersebut. Apalagi, jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan dengan jarak tempuh terdekat bagi masyarakat di dua kabupaten. Akibat Jembatan Cipatujah putus, masyarakat yang menggunakan kendaraan mesti memutar sejauh 125 kilometer dengan waktu tempuh sekira 4 jam 40 menit. Maka dari itu, tak ada alasan lagi bagi pemerintah, khususnya Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk segera merampungkan pembangunan jembatan bailey.
JembatanWear Arafura yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menghubungkan pulau Yamdena, dari wilayah Siwaan dan
Surabaya - Traveler masih ingat Jembatan Suramadu? Jembatan penghubung Pulau Jawa dengan Madura itu sudah 14 tahun berdiri lho!Jembatan Suramadu diresmikan pada 10 Juni 2009. Gagasan awal pembangunan Jembatan Suramadu disampaikan Prof. Dr. Ir. Sedyatmo pada 1960. Persiapan pembangunan dilakukan tahun 1990 dengan dibentuk Tim Nusa Bakti dan Tim Ahli Jepang. Namun tidak berlanjut akibat krisis ekonomi tahun Megawati Soekarnoputri lalu meresmikan pembangunan Jembatan Suramadu pada 23 Juli 2003. Kemudian tepat 14 tahun yang lalu, atau 10 Juni 2009, jembatan ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang di Indonesia sejak saat itu. Panjangnya mencapai meter. Sementara total biaya untuk membangun jembatan tersebut mencapai Rp 5 Suramadu menjadi tol pertama di Indonesia yang dapat dilalui kendaraan roda 2. Berdasarkan Kepmen PUPR tahun 2015, tarif sepeda motor kemudian berselang, berdasarkan Kepmen PUPR dilakukan penyesuaian di mana tarif tol Jembatan Suramadu turun, dan kini bisa dilewati tanpa ke awal peresmian Jembatan Suramadu pada 2009, ada kabar yang menodai kemolekan Suramadu. Yaitu kabar adanya tangan-tangan jahil yang melakukan aksi pencopotan mur-baut di Jembatan Suramadu."Suramadu itu kebanggaan Jatim dan Madura, pasti mereka akan menjaga itu. Kalau ada berita soal baut yang hilang dan sebagainya harus dicek," kata Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafii Djamal di gedung Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat dikutip detikNews, Jumat 19/6/2009.Menurut Jusman, pengelola Jembatan Suramadu telah membenahi sistem keselamatan dengan menambah baut yang sudah hilang. "Akan dilas supaya tidak dicuri dan penerangan akan ditambah. Kita juga akan mencari missing link, jangan sampai ada persepsi terjadi kerusakan terus-menerus," PUPR waktu itu, Djoko Kirmanto juga menanggapi soal hilangnya baut Jembatan Suramadu. Seperti dikutip detikFinance."Mur-baut yang sekarang ini selalu diekspose media, adalah mur-mur yang secara konstruksi tidak mempengaruhi jembatan, tapi jadi masalah kalau terus-terusan," kata Djoko, Jumat 3/7/2009.Untuk itu, imbuhnya, sejak kasus vandalisme itu terjadi, operator dan kepolisian sudah melakukan langkah-langkah tegas. Termasuk pelarangan bagi pengguna Tol Suramadu untuk motor maupun mobil berhenti di ini sudah tayang di detikJatim. Simak Video "Penampakan Motor yang Menumpuk saat Jembatan Suramadu Ditutup" [GambasVideo 20detik] pin/pin
3ZVARL.