PengapianDC pada umumnya dipakai pada sepeda motor keluaran tahun 2000 - 2011, pengapian DC atau CDI DC bersumber pada aki / accu sebagai pemicu letikan api dari busi. Kelebihan dari CDI DC adalah arus pengapian yang stabil di setiap putaran mesin, entah rpm rendah ataupun rpm tinggi. Kekurangannya sangat mengandalkan accu / ski sebagai
Jenis - Jenis Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor - Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Sistem pengapian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangkitan tenaga daya yang dihasilkan oleh suatu mesin pengapian konvensional menggunakan platina sepeda motor ini digunakan sebelum adanya teknologi CDI Capasitor Discharge Ignition yang digunakan pada sepeda motor saat ini. Jenis - Jenis Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian konvensional pada sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Sistem pengapian konvensional magnet Arus ACSistem pengapian konvensional baterai Arus DC A. Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Sumber tegangan didapat dari alternator kumparan pembangkit dan magnet, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-balik AC.Komponen Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Sepeda Motor1. AltenatorAlternator Alternator Kumparan Pembangkit dan Magnet, berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik AC. 2. Kunci Kontak Kunci Kontak Pengapian AC Kunci kontak untuk pengapian AC pengendali massa, kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus On-Off rangkaian kelistrikan sepeda motor. 3. Koil Pengapian Ignition CoilKoil Pengapian, berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan alternator menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. 4. Platina Contact Breaker Kontak Platina, berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet. 5. Nok Platina Nok Platina, membuka kontak platina pada waktu sudut engkol yang tepat, sehingga saat pengapian dapat diatur menurut ketentuan. 6. Kondensor CapacitorKondensor Mempunyai kemampuan sejumlah muatan listrik sesuai kapasitasnya dan dalam waktu tertentu. Kondensor dalam sistem pengapian konvensional berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan untuk mempercepat pemutusan arus primer sehingga meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian sekunder. 7. Busi Busi, mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Saat Kunci Kontak OFF Kunci kontak menghubungkan by pass rangkaian primer sistem pengapian dengan massa kunci kontak. walaupun kendaraan distarter arus listrik yang dihasilkan alternator akan selalu mengalir ke massa melalui kunci ada arus yang mengalir ke rangkaian primer sistem pengapian walaupun kontak platina membuka dan menutup sehingga tidak terjadi induksi pada kumparan pengapian dan motor tidak dapat dihidupkan. Saat Kunci Kontak ON Hubungan ke massa melalui kunci kontak terputus, sehingga arus listrik yang dihasilkan alternator akan disalurkan ke sistem pengapian. Kontak platina dalam keadaan menutup Nok/cam pada posisi tidak menekan kontak platina.Saat kontak platina pada posisi menutup sehingga terjadi hubungan antara tegangan yang dihasilkan alternator dengan massa melalui kontak dari sumber tegangan alternator ⇒ Kontak Platina ⇒ keadaan ini tidak ada arus listrik yang mengalir ke Kumparan Primer Koil Pengapian. Kontak platina mulai membuka Nok/cam pada posisi mulai menekan Platina membuka, memutuskan arus primer dari alternator yang mengalir ke massa melaui kontak listrik akan mengalir ke kondensor untuk mengisi sesaat sampai muatan kondensor penuh dan menuju kumparan primer koil pengapian. Saat Kontak Platina Menutup Begitu muatan kondensor penuh, kondensor melepaskan muatannya ke kumparan primer koil sehingga timbul gaya kemagnetan sesaat pada kumparan primer koil dan hal ini menyebabkan pada kumparan sekunder koil pengapian akan terjadi induksi tegangan tinggi ± Volt yangditeruskan ke busi melalui kabel tahanan tinggi kabel busi. Saat Kontak Platina Membuka Sifat-Sifat Sistem Pengapian Konvensional MagnetSumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa pengapian baik pada putaran start harus lebih tinggi dari 200 digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor dengan isi silinder kecil. B. Sistem Pengapian Konvensional Baterai Arus DCSistem pengapian konvensional baterain ini merupakan sistem pengapian pada sepeda motor yang menggunakan platina dengan sumber tegangan dari baterai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai yang disuplay oleh sistem pengisian, sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah DC. Skema Sistem Pengapian Magnet Konvensional Komponen Sistem Pengapian Konvensional Baterai Arus DC Sepeda Motor1. BateraiBaterai Sumber tegangan DC Direct Current berupa baterai yang didukung oleh sistem pengisian Kumparan Pengisian, Magnet dan Rectifier/Regulator, berfungsi sebagai penyedia tegangan DC yang diperlukan oleh sistem pengisian. Baterai merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt ke sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya. 2. Kunci Kontak Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus On-Off rangkaian kelistrikan sepeda motor. Kunci kontak untuk pengapian konvensional DC pengendali positif Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan + baterai ke seluruh sistem kelistrikan termasuk sistem pengapian untuk mengoperasikan seluruh sistem kelistrikan yang posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan kelistrikan dari sumber tegangan terminal + baterai yang dibutuhkan oleh seluruh sistem kelistrikan, sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan. Kunci Kontak Pengapian DC 3. Koil Pengapian Ignition CoilKoil Pengapian ACKoil Pengapian Ignition Coil berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan alternator menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. Dalam kumparan pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 - 0,9 mm,dengan jumlah lilitan 200 - 400 kali, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 - 0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 - kali. Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan sekunder tersebut, dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada kumparan primer sehingga pada kumparan primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba, maka kumparan sekunder akan terinduksi sehingga timbul induksi tegangan tinggi sebesar volt. 4. Platina Contact BreakerKontak PlatinaPlatina berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet. 5. Cam Nok / Tonjolan Membuka kontak platina pada waktu sudut engkol yang tepat. 6. Kondensator Berfungsi menyerap loncatan bunga api pada kontak platina pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan untuk meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian sekunder. 7. Busi Berfungsi mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui kerja sistem pengapian konvensioanl DC Arus dari baterai masuk melalui kunci kontak mengalir melalui kumparan L1 koil pengapian primer koil dan mengalir ke kontak pemutus menuju masa pada saat kam tidak menekanKontak pemutus → terbentuk medan magnet pada L1. Pada saat kontak pemutusMulai terbuka akibat dari Kam yang mendorong kontak pemutus maka arus yang melaluiL1 hilang mendadak, kemagnetan hilang mendadak dan kemagnetan memotong kumparanSekunder koil L2 → terjadi tegangan tinggi pada ujung kumparan L2 yang terhubung dengan busi maka melompatlah tegangan tersebut berupa bunga Sistem Pengapian Konvensional DCDaya pengapian baik pada putaran rendah bila tegangan baterai cukup.Saat pangapian ditentukan oleh putaran pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis,Adakahyang punya skema cdi susi shogun 110 (kebo) lawas (sindegen). Alternatif spul kaze dengan menggunakan spul supra 100 yang di padukan dengan cdi dc milik shogun. Jet boat engine diagram | my wiring diagram. Cdi suzuki shogun 110 banyak sekali peminatnya sebab cdi ini jenis unlimiter (batas limit pengapian yang . Soket cdi suzuki shogun 110. Kendaraan roda dua atau roda empat memiliki cukup banyak sekali komponen pendukung agar kendaraan bisa berjalana atau menghasilkan tenaga. Dalam hal ini ssitem pengapian merupakan komponen sangat penting sekali, bahkan setiap kendaraan memiliki jenis sistem pengapian sendiri-sendiri sesuai dengan cara tersebut memang memiliki peran sangat penting terhadap pembakaran didalam mesin, dimana nantinya sistem pengapian tersebut menyalurkan arus listrik menjadi percikan api pada bagian busi. Nah percikan api tersebutlah pemicu proses pembakaran terjadi didalam mesin mobit atau motor, lalu bagaimana cara keranya sistem Sistem Pengapian Kendaraan Beserta Cara KerjanyaJenis Sistem Pengapian KendaraanSistem pengapian CDI Sepeda motorSistem pengapian DLISistem pengapian konvensionalSistem pengapian transistor elektronikDalam hal ini akan ada banyak sekali proses-prosesnya sehingga menghasilkan pericakan api pada sebuah busi. Karena ada cukup banyak komponen pentinga didalam sistem pengapian, dimana dapat merubah arus bertegangan besar menjadi arus bertegangan kecil. Mungkin salah satu dari kalian pernah dengan coil, platina atau kontak point ? beberapa komponen tersebutlah yang akan bekerja pada sebuah sistem dalam hal ini anda sangat awam, namun tidak ada salahnya jika kalian mengetahui beberapa jenis sistem pengapian pada sebuah kendaraan. Sehingga anda bisa sedikit memahami akan beberapa sistem pengapian sering digunakan pada motor dan mobil. Jika kalian penarana dengan hal ini, maka dapat simak saja informasi dari dibawah dari kebanyakan orang sudah tahu dengan apa itu sistem pengapian didalan sebuah kendaraan mobil atau juga motor. Sistem pengapian merupakan sebuah rangkaian mekatronika, dimana berfungsi untuk menyalurkan arus listrik bertegangan tingi dengan output berteganagn rendah. Aliran listrik tersebut akan menuju ke Busi, dimanan nantinya akan menghasilkan percikan api dari sebuh Sistem Pengapian KendaraanPerlu anda ketahui juga, jika saat ini ada beberapa jenis sistem pengapian bisa anda ketahui. Dari beberapa jenis yang ada sering anda jumpai seperti DLI, dimana jenis tersebut paling banyak digunakan beberapa mobil. Karena sistem pengapian ini dapat dikatakan jauh lebih baik dari pada jenis lainnya, untuk lebih jelasnya dapat simak ulasan berikut pengapian CDI Sepeda motorUntuk jenis sistem pengapian pada kendaraan yang pertama adalah CDI, mungkin dari sekian banyak pengguna kendaraan roda dua sudah tidak asing lagi dengan jenis pengapian satu ini. Karena sistem pengapian ini sudah digunakan untuk semua jenis motor dari motor matic, motor trail, motor sport dan cara kerja sistem pengapian CDI akan dimulai ketika komponen magnet sudha menghasilkan arus ketika engko mesin mulai berputar. Nantinya arus yang dihasilkan merupakan AC dan selanjutnya disalurkan ke capasitor untuk diserap arusnya. Dilain sisi pulser akan menentukan timming pengapian, ketika pulser mengirimkan triger. Didalam coil bertegangan listrik akan diperbesar dan mampu menghasilkan pai pada pengapian DLILalu selanjutnya adalah Distributor less Ignition atau DLI, pada jenis pengapian ini pada umumnya sering digunkana pada sebuah mobil-mobil seperti sekarang ini. Pada umumnya akan menggunakan dual coil pack dan single coil pack, keduanya memiliki cara kerjanya mobil dengan mesin 4 silinder terdapat 4 input dan masing-masing memiliki cara kerja kapan coil tersebut bekerja. Hal tersebut sudah diatur oleh sistem ECM dengan adanya bantuan dari CKP dan CMP. Lalu untuk tip sibgle coil pack sudah tidak ada kabel busi, hal tersebut dikarenaka ouput coil langsung disalurkan ke pengapian konvensionalSelanjutnya adalah sistem pengapian Konvesional, pada sistem ini memiliki cara kerja secara mekanis, karena dalam hal merubah tegangan dilakukan secara mekanis. Kontak point atau platina akan terhubung dengan massa jika kaki platina terkena cam dan mengakibatkan kontak terputus. Hal tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan teganagan mengetahui busi mana yang hidup, makan menggunakan sistem mekanis dengan bantuan rotor serta distributor. Komponen tersebut akan terhubung crankshaft, jadi rotor akan berputar. Lalu teganagan hasil dari induksi akan di distribusikan ke busi sesuai dengan fairing order. Hanya saja sistem pengapian ini sudah jarang digunakan pada sebuah pengapian transistor elektronikUntuk jenis sistem pengapian terakhir adalah Transistor, pada jenis ini terdapat dua macam yakni Semi-Transistor dimana masih menggunakan kontak point untuk pemutus dan penghubung. Lalu untuk jenis kedua ialah Fully-Transistor sudah menggunakan signal generator untuk menggantikan peran dari kontak point. Dengan menggunakan signal generator tidak menimbulkan gesekan dikarenakan bekerja dengan opsi ini merupakan pengapian menggunakan komponen elektronika dan masih didukung dengan skema mekanis. Hampir sama persis dengan konvesional, output kumparan primer coil dihubungkan ke transistor. Dimana transistor merupakan saklar elektronik, lalu dalam hal membagi tegangan masih tetap ada pada jenis itulah informasi dari mengenai jenis-jenis dari sistem pengapian sudah disampaikan secar detailnya kepada anda semua. Dari beberapa jenis pengapian seperti diatas sering digunkan pada motor maupun juga mobil. Untuk menambah ilmu dunia otomotif anda juga bisa simak mekanisme katup mobil dan beberapa informasi lainnya.
Ilustasi motor Foto PixabaySistem pengapian pada sepeda motor bertujuan untuk membangkitkan listrik dengan tegangan tinggi untuk dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang jelasnya, sistem pengapian ini berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada satu jenis sistem pengapian ini adalah sistem pengapian CDI. yang terdiri dari dua macam yaitu CDI AC menggunakan arus langsung yang dihasilkan dari spul atau pembangkit listrik pada motor yang masih memiliki arus AC. Semenetara itu, CDI DC menggunakan arus yang sudah disearahkan oleh bagaimana dengan sistem pengapian sepeda motor? Dikutip dari cara kerja dari sistem pengapian pada sepeda motor dijelaskan ketika api pada busi bisa muncul apabila sumber arus positif memiliki tegangan cukup tinggi sampai 20KV.Nah, agar menghasilkan tegangan yang tinggi, ternyata membutuhkan komponen pada sistem pengapian. Apa sajakah itu?Komponen Sistem Pengapian Sepeda MotorDikutip dari ada 11 komponen sistem pengapian pada sepeda motor ini. 1. BateraiBaterai berfungsi sebagai penyimpan arus listrik. terutama pada motor injeksi. Hal ini terjadi karena baterai merupakan komponen yang penting untuk mengaktifkan Spul & Rotor magnetSelanjutnya ada Spul & Rotor magnet. Tujuan komponen ini mengubah putaran dari poros engkol mesin menjadi listrik AC. Listrik ini yang menjadi sumber tenaga dari sistem adalah komponen berbentuk kumparan statis yang terletak didalam rotor magnet, sementara rotor magnet adalah magnet berbentuk tromol yang terhubung ke poros engkol mesin. Sementara itu Rotor ini memiliki magnet permanen sehingga ketika poros mesin hidup, spul akan langsung meghasilkan Pulse igniter/pick up coilFungsi komponen ini berfungsi sebagai penjemput sinyal yang menunjukan timming pengapian kerjanya hampir sama seperti spul. Namun fungsinya lebih sederhana. Dalam satu putaran engkol, itu hanya terjadi satu kali perpotongan. Sehingga bukan arus listrik yang dikirimkan, melainkan sebuah sinyal PWM yang menunjukan RPM mesin dan timming Voltage converterPengkonversi tegangan diperlukan untuk memaksimalkan arus discharge. Hal ini terjadi karena pengapian CDI motor, induksi akan terjadi justru ketika arus primer dialiri oleh arus agar induksi berjalan dengan maksimal dan cepat, maka arus discharge yang mengalir ke kumparan primer juga harus bertegangan lebih CDI unitCDI unit ini bisa dibilang menjadi modul utama dari sistem pengapian CDI. Fungsinya yaitu sebagai penyalur tegangan ke coil melalui prinsip dalam CDI unit terdapat komponen capasitor, kita tahu kalau capasitor itu mampu menyerap arus listrik, mampu menyimpan arus listrik yang diserap dan mampu melepaskannya dengan Kunci kontakSelanjutnya kunci kontak yang berfungsi sebagai saklar utama sistem lebih jelasnya kunci kontak ini berada di tempat Anda memasangkan kunci motor Anda di kunci kontak off, apa bisa kita hidupkan mesin ? tentu tidak. Meski spul menghasilkan arus listrik namun karena kunci kontak masih off maka CDI tidak akan memperloleh arus SekeringFungsi komponen ini sebagai pengaman rangkaian kelistrikan dari short to ground atau kosleting. Termasuk pada sistem kerja dari sekering ini adalah dengan memutuskan kawat tipis di dalam fuse secara otomatis ketika arus yang melewati melebihi batas kemampuan fuse. Misal tertera fuse 10 A, artinya kalau arus listrik yang mengalir melebihi 10 A maka sekering akan putus dan skema kelistrikan akan Ignition coilIgnition coil ini berfungsi menaikan tegangan kelistrikan motor, menjadi tegangan super tinggi mencapai 200 KV melalui proses induksi spontan. Prinsip kerjanya hampir sama dengan trafo step Kabel busiSelanjutnya fungsi dari kabel busi ini sebagai penyalur listrik bertegangan tinggi dari ignition busi memang memiliki bentuk seperti kabel pada umumnya, namun kabel ini memiliki diameter lebih besar. Mungkin bisa sampai 5 mm. Biasanya kabel busi menggunakan satu helai kawat tembaga dengan diameter besar, dan ada beberapa helai serabut tembaga yang tersebut digunakan untuk mengalirkan tegangan dari coil dan serabut tembaga disekitar kawat utama digunakan untuk mencegah terjadinya penurunan Cop busiCop busi ini adalah ujung dari kabel busi yang ditempelkan pada ujung busi. Meski fungsinya hanya sebagai penghubung antara kabel busi dan busi, bentuk cop busi ini tidak boleh sembarangan. Karena kalau kawat dari kabel busi tidak melekat dengan sempurna ke konduktor didalam cop busi maka tegangan yang sampai ke busi menjadi lebih BusiFungsi busi adalah untuk memercikan api didalam ruang bakar yang didapat dari skema induksi elektromagnet pada kerja busi adalah dengan mendekatkan elektroda yang bermuatan positif ke masa yang bermuatan negatif. Itulah beberapa pengetahuan terkait sistem pengapian pada sepeda motor. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuan Anda dalam dunia otomotif.
Sepeda Motor saat ini sudah memiliki kecanggihan yang bisa di katakan sangat baik, Karena penggunaan serta perakitan setiap komponen sangat presisi sehingga para pengguna kendaraan roda dua ini pun mendapat kan kenyamanan yang sangat samping itu juga arus kelistrikan sepeda motor saat ini sudah menggunakan jalur Pengapian DC, Sehingga memberi kenyamanan tambahan bagi pengguna sepeda motor pada bagian kelistrikan nya motor nya sudah banyak sepeda motor jaman dulu yang sudah menggunakan jalur pengapian ac, Akan tetapi yang menggunakan jalur Pengapian AC juga tidak kalah banyak juga, Jika kamu ingin tau motor apa saja yang menggunakan jalur pengapian DC, Simak penjelasan nya di bawah sepeda motor yang menggunakan jalur Pengapian DC Yaitu A. Yamaha1. Jupiter Z Jupiter Z Jupiter Z Jupiter Z Vega R Vega Vega ZR Vega ZR Jupiter MX Jupiter MX Jupiter MX MX Mio Mio Mio J17 Xeon18. Soul GT19. Mio S20. Byson21. V-ixion old22. V-ixion new23. V-ixion All New24. WR 15525. Fino26. xride27. Xabre28. N-max29. Aerox30. XSR31. R1532. MT 1533. MT 2534. Lexi35. Freego36. R 2537. ADV 155B. Honda1. Supra X 125 D2. Supra x 125 R3. Karisma4. Cs 15. Beat 6. Beat pop7. Beat Karbu8. Beat Street9. Beat FI10. Vario Sampan/old11. Vario Techno 125 Old12. Vario Techno 125 FI13. Vario new 125 FI14. Vario 150 15. Vario 150 New16. Megapro old17. Megapro New18. Megapro 150 New19. Megapro 150 FI20. Verza 150 FI21. CBR 150 Old22. CBR 150 New23. CBVerza 15024. CRF25. Sonic Old26. Sonic 150 FI27. CBR Full FearingC. Suzuki1. Satria RU 1202. Satria FU 150 Old3. Satria FU 150 New4. Satria FU 150 FI5. Shogun R 1106. Shogun 110 New7. Shogun 1258. Shogun 125 New9. Shogun SP10. Smash Old11. Smash New12. Smash Titan13. Nex14. Skywive15. Skydrive16. GSX R 15017. GSX S 15018. All New Satria FU 150 FI 19. Address Address New Smash Itu tadi dia daftar Sepeda motor yang menggunakan jalur Pengapian DC yang ada di indonesia, Kan tetapi ini belus semua nya, Daftar di atas hanya beberap dari banyak nya sepeda motor yang ada di dunia yang menggunakan jalur Pengapian DC. Artikel yang kami ulas disini adalah mengenai pengapian sepeda motor yang dimana memiliki jalur CDI menggunakan bantuan arus 12 Volt bukan mengenai kelistrikan yang mencakup keseluruhan pada kelistrikan sepeda motor, Melainkan hanya Jalur pengapian nya saja.SistemPengapian Elektronik - Pada dasarnya, sistem pengapian merupakan rangkaian yang tersusun secara sistematis yang berguna untuk menghasilkan percikan api pada busi. Hal ini dapat terjadi karena adanya loncatan listrik yang bertegangan tinggi pada koil. Berdasarkan cara kerjanya, sistem pengapian terbagi ke dalam beberapa jenis