Hubungansosial ini dalam pandangan Islam adalah sebagai pererat hubungan persaudaraan (ukhuwah islamiyah). Satu sama lain saling memperhatikan dan saling membantu dalam mengatasi segala permasalahan hidup. Yang perlu diingat adalah dalam harta kita ada hak-hak Allah dan juga ada hak orang-orang yang lemah (fakir-miskin).
- Allah SWT memerintahkan kita untuk menafkahkan sebagian rezeki yang Dia berikan kepada kita secara sembunyi atau terang-terangan. Biasakan bersedekah setiap hari. Tentukan nominalnya berapa per hari, per bulan, dan per tahun. Misalnya, per hari untuk setiap anggota keluarga. Ustadz Bachtiar Nasir menyebutkan kalikan berapa per hari sekeluarga, kali tujuh hari. Lalu naikkan nominalnya, misalnya per hari sekeluarga kali tujuh hari. Setelah melakukan kebiasaan berinfak setiap hari, rasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Rezeki tidak akan seret dan harta menjadi berkah. Dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. QS Ar-Rad [13] 22. Baca Juga Ingat Berikut 6 Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh Kena Pukulan Orang Tua, Bahaya! Selanjutnya kita harus berani berinfak setiap hari, misalnya per anggota keluarga . Yakinlah, gaji kita tidak akan habis. Akan datang berlipat ganda dari Allah SWT. keluarga yang pelit, seret rezekinya. Banyak duitnya, tetapi susah dibagi-bagi ke kerabat yang lain. Banyak rezekinya, tetapi susah sekali mengajak keluarganya pergi umrah dan haji. Padahal, hanya orang yang murah bersedekah yang dimurahkan rezekinya oleh Allah SWT. Kalau perlu, katakan pada anak, ini uang jajan, sebelum sampai di pintu gerbang sekolah, bersedekahlah dulu. Kalau perlu, bilang Nak, kalau ke sekolah, bawa banyak lauknya agar bisa berbagi dengan yang lain, atau bawakan dia bungkusan untuk dibagikan kepada yang lain, atau bawakan dia bungkusan untuk dibagikan kepada yang lain. Baca Juga Keutamaan Surat Al Mulk Menurut Ustadz Yusuf Mansur Orang yang suka bersedekah dalam keadaan sempit apalagi lapang, tidak akan mati kelaparan. Apalagi orang yang suka memberi makan kepada orang lain, di mana pun anaknya tidak akan kelaparan. Tidak akan punya anak menjadi pengemis karena sedekah ini akan melatih mental dan membentuk karakter anak-anak menjadi orang yang mandiri dan berada. Kepada orang-orang yang wajib mereka nafkahi, di bawah tanggungan mereka, seperti istri, anak, kerabat, bahkan orang-orang yang butuh dari golongan fakir dan miskin, atau yatim yang terlantar, hingga orang-orang yang berada dalam kesusahan. Baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, sirran wa alaniah dari orang lain, tidak ada keadaan apa pun yang menghalanginya, baik malam maupun siang. Makna dari ayat ini adalah sebagai isyarat bahwa salah satu sifat ulul albab itu selalu menafkahkan sebagian rezeki yang mereka peroleh, dan sebagian lainnya agar ditabung. Ustadz Bachtiar Nasir, 2016. Baca Juga Puasa Gelar 5 Season, Onic Esport Akhirnya Rebut Kembali Piala MPL Season 8 Pelaksanaan tuntunan infak ini adalah bagian dari dorongan untuk bekerja keras agar dapat menghasilkan rezeki yang melebihi kebutuhan. Selain itu, ayat ini juga sebagai isyarat bahwa pada dasarnya sebanyak apa pun harta yang dinafkahkan seseorang hakikatnya adalah anugerah dari Allah Taala, dan agar dapat disadari bahwa bumi tempat berpijak dan mengais rezeki ini adalah milik Allah SWT. Orang- orang yang tidak berani menginfakan hartanya di jalan Allah karena takut lapar, takut miskin, takut kekurangan, sebetulnya mereka sedang berprasangka buruk kepada Allah Taala.
8Qzo.